warning!
ini mungkin mengandung bawang
-
our daddy is aㅡ
hero!!
hongjoong memang bukan orang kaya yang bergelimang hartaㅡyang hanya duduk diam, uang mengalir begitu saja. hongjoong paham betul ekonominya sangat minim dan kurang. hal itu membuatnya harus berusaha dan bekerja lebih giat lagi.
mungkin jongho nggak terlalu mengerti kenapa hidupnya se-sengsara ini. tapi, san sangat amat mengerti dengan apa yang terjadi pada keluarganya.
jongho hanya balita 4 tahun kala itu. berbicara saja belum sepenuhnya lancar. sedangkan san, anak itu sudah berumur 8 tahun dan sangat ingat kala ibunya menggeret dua koper besar dan pergi dengan mobil mewah.
"ayah, ini beneran omelet telur?"
jongho meneliti makanan yang tersaji di meja makan, sedangkan san sudah menghela napasnya malas.
"iya, itu omelet."
"tapi, kenapa bentuknya.. aneh?"
hongjoong nggak tau harus gimana lagi karena dia beneran nggak pandai masak, bahkan hanya untuk sebutir telur.
san menyuap sesendok nasi ke dalam mulutnya. "makan aja apa yang ada,"
pernyataan singkat si kakak membuat yang lebih muda mendengus, tapi tetap saja akhirnya dimakan juga. hongjoong bingung harus bagaimana lagi.
hero
"jadi dua belas ribu, mas."
hongjoong menghentikan aplikasinya begitu sang penumpang telah turun dari motornya.
ia menerima tiga lembar uang lima ribuan. "kembali tigaㅡ"
"nggak usah mas. anggap aja tip. makasih ya, mas!"
si penumpang telah berlalu. bukan kah harusnya ia yang berterimakasih? hongjoong hanya bisa bersyukur.
hero
"satria! gimana? jadi gak?"
san menginjak puntung rokoknya yang hanya tersisa sedikit. menghembuskan sisa asap nikotin yang masih ada di paru-parunya.
"gak. gue gak ada modal."
changbin merangkul san, menyeret pemuda itu dari belakang wc menuju kantin sekolah.
"tenang bro, modal mah gampang. ntaran nih, hasilnya bagi dua. gimana?"
san berpikir sejenak. "oke, gue ikut."
hero
hari ini adalah hari selasa. saat dimana eskul padus harus berkumpul setiap pulang sekolah. jongho baru akan keluar kelas bersama sanha untuk berkumpul di ruang padus.
"ji, ntar pulang bareng gue aja,"
jongho menggeleng. "nggak ah, bareng abang aja, abang kan futsal juga hari ini."