pemikiran anak kecil

1.2K 138 17
                                    

.




yeosang berkata pada teman-temannya jika ibunya mengatakan kalau dirinya pandai membuat kapal.

san yang sedang mewarnai di kertas gambar dengan crayon warna-warni langsung berceloteh antusias. "sangie hebat sekali!"

yeosang tersenyum bangga. "tentu saja sangie hebat!"

"memangnya kapal apa?" yunho ikut penasaran, kertas origami ditinggalkannya begitu saja.

"paling juga sangie membuat kapal kertas," ujar wooyoung dengan malas. si mungil ini terlihat lebih tertarik dengan ikan hiasnya yang berenang di botol kaca.

"youngie salah." yeosang menggeleng dan wooyoung acuh tidak peduli. lagipula, memangnya bisa anak tk membuat kapal? wooyoung ternyata cukup cerdas.

"lalu, kapal apa?"

"kapal pecah!"


san dan yunho mengernyit tak paham. "kok bisa?"

yeosang mulai menjelaskan jika dirinya dipuji pandai membuat kapal ketika ia tidak membereskan mainannya. sedangkan wooyoung hanya memutar kedua bola matanya malas begitu mendengar penuturan lebar yeosang; terdengar bodoh ditelinganya.


"seonghwa, kenapa kamu memujinya?"

"agar ia membereskan mainannya," kata seonghwa sembari mengecat kukunya dengan warna biru tua.

"benarkah? besok akan kucoba pada san kalau begitu." mingi menyahut, bibirnya meniup-niup kecil kukunya; agar pewarna itu lekas kering.

"tapi kalau aku sih yakin, si kembar tidak akan mempan dengan metode seperti itu. yunho mungkin akan mudah, tapi kalau wooyoung.."

keduanya menoleh menatap hongjoong yang memperhatikan wooyoung dan yunho yang bermain masing-masing.

"ah aku setuju untuk wooyoung,"

seonghwa mengangguk. "wooyoung terlalu cerdas untuk ukuran anak tk."

"bahkan dia mengatakan jika hongjoong adalah ibu yang payah dalam memasak."

hongjoong meringis, matanya kini fokus pada wooyoung yang memberi makan ikan hiasnya. anak itu benar-benar diluar dugaan.

"dan dia mengajariku cara memasak."

mingi membulatkan matanya tidak percaya. "kau serius?"

seonghwa juga menganga dan menaruh kuas cat kukunya. "wooyoung seperti itu?"

hongjoong ingin mengangguk. namun, wooyoung sudah melangkah kearahnya dengan botol kaca berisi ikan hias di tangannya.

"mom, ini sudah pukul empat sore. ayo pulang sebelum dad akan marah besar."

hongjoong meringis kembali. "baiklah, tunggu sebentar."

wooyoung mengangguk dan berbalik untuk mengajak saudara kembarnya.

"wooyoung benar-benar diluar nalar."

hongjoong membereskan barangnya dan bergegas untuk pulang. "jongho benar-benar menurunkan sifat disiplin dan otak cerdasnya pada wooyoung."







.

bienvenue ; ateez ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang