.
san dan mingi itu bagaikan jupiter dan bumi. sangat berbeda; mau dari segi ukuran, ataupun karakteristiknya.
tapi, siapa sangka jika mereka adalah roomate di asrama sekolah.
"minggir lo najis!"
"elo tuh najis mughaladoh!"
seonghwa pusing mendengarnya. andai saja ada keajaiban yang membuat mereka damai, seonghwa akan khayang di tengah lapangan saat senam massal.
tunggu. keajaiban?
"AAAAAAAA?!!!"
"berisik banget sihㅡANJING?!"
selamat seonghwa, keajaiban ternyata ada, walaupun bukan untuk mereka berdamai.
san melotot saat melihat mingi, begitu juga mingi yang kelihatan bingung.
"JANGAN SENTUH BADAN GUE!" teriak san saat mingi akan meraba tubuhnya sendiri.
oh, mereka bertukar raga?
mingi langsung melihat raganya yang menunjuk dirinya di ranjang seberang. "tapi lo juga di badan gue ya mukidi!"
san rasanya ingin menangis saja.
keduanya hanya bisa pasrah dengan keadaan yang terlalu tiba-tiba ini. san dan mingi sama-sama punya ego tinggi; gak-usah-sokap-sama-titisan-slenderman. namun, keduanya sepakat untuk saling bersandiwara.
wooyoung merangkul san yang baru tiba dikelas. "gimana? kemaren lancar?"
san yang sebenarnya adalah mingi, langsung mengernyit bingung. kemaren ada apaan njir?!
"eh? anu- em- lancar! wohohoho lancar lah! ahahaha!" ujar mingi sembari tertawa hambar.
"loh? iya? gue pikir bakal susah bujuk mingi?" wooyoung melepaskan rangkulannya, lalu beranjak untuk duduk diatas meja miliknya.
mingi langsung berhenti berjalan. "hah? gue mau dibujuk apaan?"
"hah?" wooyoung bingung.
mingi mengerjap. dasar bodoh.
"o-oh enggak, anu- kata kak ros, ipin suka merajuk!"
wooyoung menyipitkan matanya dan meneliti san jadi-jadian dihadapannya. "lo kan haters ipin, bruh?"
mingi langsung mendorong wooyoung hingga hampir terjungkal. "brisik lo ah!"
sementara itu, san bersama raga mingi ragu untuk masuk ke kelas. kelas mingi itu ips yang kebetulan suka ikut tawuran, kan san jadi merinding.
"bengong bae lu kutil, masuk buru,"
yunho melewatinya dan masuk kedalam kelas begitu saja. san makin dag-dig-dug serr jadinya.
"masuk tolol, mau jadi patung selamat datang lo disitu?" san menoleh, ada hongjoong dengan tumpukan buku ditangannya.
"minggir anjing, ming! berat!"
san gelagapan dan langsung masuk ke kelas. gawat, dia nggak tau mingi duduk dimana. kalo mingi sih udah sering ngintip san dikelasnya, jadi udah paham.
"sakit ya lo?" san mengerjap begitu seonghwa menempelkan tangan didahinya.
san otomatis menggeleng. "e-enggak."
seonghwa melipat tangannya di dada dan memperhatikan sosok mingi jadi-jadian yang ada dihadapannya.
"kayaknya kurang bokep si aming," celetuk hongjoong yang sudah duduk bersebelahan dengan yunho dibaris ketiga.
san sontak menggeleng lagi. benar-benar situasi yang menegangkan.
"terus kok lo linglung?"
mata san melirik kesana-kemari, ia menggigit bibir bawahnya, dan meneguk ludahnya kasar.
dengan tangan yang keringat dingin, san berkata, "g-gue duduk di-di m-mana?"
"MINGI AMNESIA!" teriak yunho tiba-tiba, membuat san menepuk kepalanya.
disaat yang sama, di waktu yang sama, san dan mingi sama-sama berkata dalam hati.
"san maapin gue!" / "mingi, gue minta maap!"
membuat keajaiban menghilang ketika matahari terbenam.
"BADAN GUE!"
"OTOT GUE BALIK CUK!"
san dan mingi berpelukan tanpa sengaja. melompat sambil berputar kegirangan.
"anjing, gue nggak mau khayang!"
seonghwa ingin menghilang dari muka bumi aja. niatnya mau berbagi makanan, malah dikejutkan dengan kenyataan yang mengejutkan.
san dan mingi, berdamai. selamat memalukan diri, seonghwa!
.