Sakha menggendong tubuh Azalea dan meletakkan nya diatas kasur, membiarkan Azalea berbaring diatas kasur dengan diselimuti selimut.
"Apa kamu tadi mandi?" Tanya Sakha.
Azalea mengangguk.
Sakha kemudian mengambil air hangat dan mengompres Azalea, karena Azalea sudah meminum obatnya, Sakha hanya menyuapi Azalea bubur yang baru saja dibuat Sakha untuknya.
"Aku tidak apa-apa, jangan lakukan ini, aku merasa tidak nyaman." Ucap Azalea pelan.
"Apa kamu masih merasa dingin?" Tanya Sakha yang tidak memperdulikan ucapan Azalea.
"Hmm, rasanya dingin ini masuk sampai ketulangku."
Mendengar itu, Sakha naik keatas tempat tidur dan menarik tubuh Azalea kedalam pelukannya. Karena merasa terkejut, Azalea mendorong tubuh Sakha secara spontan. Namun Sakha tidak perduli dan kembali membawa Azalea kedalam pelukannya.
"Diam lah dan tidur, aku tidak membiarkan seorang pun mendekati ku seperti ini. Jadi beruntunglah kamu dan diamlah selagi aku membiarkannya." Ucap Sakha sambil mengusap-usap lembut kepala Azalea.
Tanpa disadari, gadis itu terlelap didalam pelukan Sakha dan Sakha tidak bisa tidur karena harus menahan rasa laparnya. Dia hanya sarapan tadi pagi, dan untuk makan siang dia melewatkannya karena harus rapat di hotel. Sakha mencoba menahan perutnya agar tidak membangunkan Azalea dan menahan rasa laparnya agar gadis itu tidak beralih dari dalam pelukannya.
***
"Hari ini kalian akan ujian nasional bukan?" Tanya Kakek.
"Hmm, aku akan menemui Kak Azalea dulu, aku tidak bisa ujian tanpa pelukan darinya." Jawab Azam.
"Benar, pergilah lebih awal supaya kamu tidak terlambat nanti." Ucap Paman.
Azam kemudian berpamitan dengan Paman dan melajukan motornya kekalahan untuk menuju rumah Kakaknya.
Setelah mendengar bunyi bel dan melihat Sakha yang masih dikamar mandi, Azalea terpaksa beranjak dari tempat tidurnya dengan lemah dan berjalan menuju pintu untuk membukanya.
"Apa ini? Kenapa bentukmu seperti ini? Apa anda benar-benar Kakakku? Tolong perbaiki lah gayamu, aku sebenarnya ragu apa kamu benar-benar Kakak kandungku." Ucap Azam setelah melihat Kakaknya.
"Kau sudah bosan hidup?"
"Mana ada orang yang bosan hidup berkeliaran dan mengenakan pakaian rapi sepertiku." Jawab Azam kemudian masuk kedalam rumah.
Azam berjalan menuju meja makan dan melihat ada begitu banyak menu makanan yang disiapkan untuk sarapan pagi.
"Ini Kak Sakha yang buat kan?"
Azalea hanya mengangguk dan duduk dihadapan Adiknya.
"Haha aku sudah menduga itu, mana mungkin Kakak membuat makanan sehebat ini, dari penampilannya saja sudah sangat menarik. Wah, lobster, aku menyukainya." Ucap Azam kemudian menyantap lobster saos yang ada diatas meja.
Setelah keluar dari kamar mandi, Sakha berjalan menuju kamar dengan bertelanjang dada dan membiarkan handuk melilit di pinggangnya. Sakha melepaskan pandangan nya ke seluruh ruangan untuk mencari keberadaan Azalea, namun tidak menemukannya disetiap sudut dan sisi. Akhirnya Sakha keluar dari kamar dan melihat Azalea yang sedang mengobrol dengan Azam. Awalnya Sakha ingin kembali kekamar setelah melihat Azalea, namun Sakha menghentikan langkahnya setelah melihat sepiring lobster yang dibuatnya pagi-pagi untuk Azalea sudah tewas masuk kedalam mulut Azam. Sakha berlari menghampiri mereka dan mengangkat piring lobster yang sudah licin dan tidak perlu dicuci itu lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tale On Paper(END)
Romance"Aku akan mendapatkan apapun yang aku inginkan, aku tidak pernah membiarkan siapa pun menyentuh milikku secuil pun." Arsakha. "Ayo sudahi hubungan ini, aku sudah bosan dan terlalu muak untuk berbicara dengan mu lagi. Aku akan hidup dan sibuk dengan...