Setelah Azalea dilarikan ke sebuah klinik yang ada disana, seorang Dokter memeriksanya dan menemui Sakha yang masih menunggu hasilnya.
"Dia baik-baik saja dan akan segera bangun, dia hanya kelelahan dan terlalu strees. Saya akan memberikan obat untuk menenangkannya dan pastikan minum obatnya dengan baik Tuan." Ucap Dokter.
Sakha hanya mengangguk dan berjalan menuju ruangan Azalea dirawat. Azalea masih tertidur dan terlihat sangat lemah, bibirnya yang pucat dan wajahnya yang juga pucat sudah cukup membuatnya terlihat seperti seseorang yang sakit.
Karena jadwal syuting yang harus dikejar, semua orang melanjutkan syuting dan membiarkan Sakha dengan beberapa kru lainnya mengurus masalah Azalea.
"Aku akan membawanya kembali ke penginapan, kalian kembalilah ke lokasi." Ucap Sakha kepada dua orang kru yang ikut dengannya tadi.
Dua orang kru itu mengangguk dan berjalan pergi meninggalkan Sakha, sedangkan Sakha menggendong Azalea masuk ke mobilnya untuk dibawa kembali ke penginapan.
Azalea menekan keras kepalanya saat sudah sadar dan mencoba untuk duduk dari posisi tidurnya.
"Tetaplah berbaring, tubuhmu masih lemah dan jangan bergerak." Ucap Sakha yang sudah berjalan ke samping Azalea sambil membawakan obat dan secangkir air.
"Sakha, kenapa kamu disini? Bagaimana jika nanti orang curiga dan melakukan hal yang buruk?" Ucap Azalea ketakutan.
"Aku akan mengeluarkan isi kepala mereka jika berani melakukan hal buruk, tenanglah, aku hanya merawatmu sebagai atasanmu bukan sebagai suamimu. Ini juga tanda balasan ku karena kamu merawatku tadi malam." Jawab Sakha kemudian memberikan obat dan secangkir air kepada Azalea.
Setelah syuting selesai, Liyana, Shezan, Fadhlan dan Fachrul menemui Azalea ke kamarnya untuk melihat bagaimana kondisinya. Walaupun Liyana sebenarnya tidak ingin melihat Azalea, melainkan melihat Sakha yang masih ada disana.
"Azalea, syukurlah kamu sudah bangun, aku sangat mengkhawatirkanmu." Ucap Shezan yang sudah menggenggam tangan Azalea.
Azalea hanya tersenyum kepada sahabatnya itu.
"Apa lagi yang terasa sakit? Aku akan mencoba melakukan yang terbaik untuk membuatmu merasa baikan." Ucap Fachrul.
Mendengar itu tentunya membuat semua orang terkejut apalagi Sakha, bagaimana bisa seorang pria terpandang seperti Fachrul malah memperhatikan staf biasa seperti Azalea.
"Aku baik-baik saja, terima kasih atas kebaikan anda Tuan." Jawab Azalea sambil tersenyum kepada Fachrul.
"Kebaikan jidatmu, bagaimana menawarkan begitu saja disebut kebaikan. Seharusnya kamu berterima kasih padaku bukan padanya! " Ucap Sakha dengan nada suara yang tinggi.
Tentunya mendengar ucapan Sakha membuat semua orang lebih terkejut dari pada mendengarkan ucapan Fachrul tadi, suasana menjadi aneh apalagi semua orang disana tahu bahwa Sakha dan Fachrul tidak memiliki hubungan yang bagus.
"Apa ini? Apa kalian sakit jiwa setelah kelelahan syuting?" Ucap Fadhlan.
Sakha langsung menarik jaketnya dan pergi meninggalkan kamar Azalea, sementara Liyana terus memperhatikan tingkah aneh Sakha dan Fachrul secara bergantian. Karena Azalea butuh istirahat, semua orang pergi keluar dari kamar Azalea kecuali Shezan. Shezan memutuskan untuk menginap dikamar Azalea malam ini, karena ingin menjaga dan merawat sahabatnya itu, walaupun Azalea sudah bersikeras melarangnya.
"Jangan bekerja terlalu keras, mereka juga tidak akan membayarmu lebih sekali pun kamu kerja mati-matian." Ucap Shezan sambil menyuapi Azalea sepiring sup daging.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tale On Paper(END)
Romance"Aku akan mendapatkan apapun yang aku inginkan, aku tidak pernah membiarkan siapa pun menyentuh milikku secuil pun." Arsakha. "Ayo sudahi hubungan ini, aku sudah bosan dan terlalu muak untuk berbicara dengan mu lagi. Aku akan hidup dan sibuk dengan...