Setelah merencanakan semuanya, pesta pernikahan Sakha dan Azalea akan diadakan bersama dengan pernikahan Shezan dan Fadhlan. Mereka mengadakan pernikahan itu disebuah hotel terbesar dikota itu yang terletak di tepi laut. Semua tamu diundang untuk menghadiri hari bahagia itu, Arisha bahkan mengenakan baju couple bersama dengan Azril untuk menghadiri pernikahan Kakaknya itu. Sementara Azam, dia masih menjomblo dan tidak memiliki pasangan, berapa banyak pun wanita yang mengejarnya, dia tidak pernah tertarik dan hanya fokus pada basket dan gamenya. Pria yang sangat sulit untuk didekati itu menjadi pria yang populer di jurusannya.
Keluarga Sakha, Azalea, Shezan dan juga Fadhlan sudah tiba dan menyaksikan hari bahagia itu. Pernikahan dilangsungkan setelah semua tamu undangan datang dan pengantin siap, Azalea dan Shezan terlihat sangat cantik dan tentunya mereka didampingi oleh dua sepupu yang ketampanan nya tidak usah diragukan lagi, Sakha dan Fadhlan benar-benar menarik perhatian banyak orang karena ketampanan mereka.
Setelah pernikahan berlangsung, semua tamu menikmati hidangan dan saling berbincang dengan kenalan mereka. Berbeda dengan Azam yang duduk di sebuah kursi yang menghadap langsung ditepi laut, Azam asik bermain game di hp nya dan duduk sendirian dengan sebuah jus mangga di sampingnya.
Namun tiba-tiba seorang gadis yang berlari menabrak Azam yang membuat jus mangga milik Azam tertumpah keatas jasnya. Azam spontan langsung berdiri dan membersihkan jasnya dari percikan jus mangga, sementara gadis itu hanya menatap Azam tanpa melakukan apapun dan mengatakan apapun.
"Apa kamu akan terus menatapku? Ini kesalahanmu, bukannya kamu harus minta maaf?" Ucap Azam kesal.
Gadis itu tidak bisa mengucapkan apapun karena tiba-tiba dua orang pria berbadan tegap sudah berdiri dihadapannya. Gadis itu spontan langsung berlari mendekati Azam dan menggandeng tangan Azam.
"Aku tidak akan pergi, sudah kubilang aku punya pacar, lihatlah ini pacarku." Ucap gadis itu kepada kedua orang pria dihadapan mereka.
"Sejak kapan aku jadi, " Ucap Azam yang langsung terputus karena gadis itu dengan cepat menutup mulut Azam.
Dengan senyum pura-pura, gadis itu menarik tangan Azam untuk pergi menjauh dari mereka, dari kejauhan Arisha dapat melihat bahwa Azam dibawa oleh seseorang yang tidak dikenal.
Setelah sudah terlihat aman, gadis itu langsung melepaskan tangan Azam.
"Maaf aku harus melakukan hal itu dan terima kasih sudah bekerja sama." Ucap gadis itu kemudian berlari pergi.
Azam hanya menatap gadis itu kesal tanpa bisa mengatakan apapun.
***
Sudah 2 tahun lamanya semenjak pesta pernikahan diadakan, Sakha dan Azalea sudah mempunyai seorang putra yang tampan bak pangeran. Setiap orang yang menemuinya tidak akan bisa jika tidak mencium ataupun memujinya, benar-benar seperti Ayahnya yang diincar banyak wanita.
Sementara Shezan dan Fadhlan mereka juga sudah dikarunia seorang putri yang lebih tua 5 bulan dibandingkan dengan putra Azalea, Shezan sering membawa putrinya itu kerumah Azalea untuk bermain bersama, agar mereka bisa tumbuh dan dewasa bersama.
Sakha sekarang masih mengelola hotel miliknya dan membiarkan Arisha belajar untuk mengelola perusahaan milik Ayahnya. Walaupun sekarang Arisha berada di tahun terakhir kuliahnya, dia mencoba menyesuaikan waktu untuk kuliah dan perusahaan, Arisha dikenal sebagai gadis yang cakap dan teliti dalam bekerja, tentunya Azril membantunya dalam setiap apa yang dilakukan nya.
Dan yang tidak kalah menarik adalah Azam, dia sekarang mulai membentuk sebuah perusahaan game miliknya sendiri dengan modal dari uang tabungannya sendiri. Azam mengumpulkan semua kemampuannya dan menciptakan game yang diinginkannya dan berusaha untuk diturunkan di masyarakat, tentunya Azam juga berusaha untuk mencari investasi agar perusahaan nya bisa berjalan. Dan yang membuat menarik adalah para gadis anak dari pengusaha akan berebut untuk menjadi investor dalam perusahaan Azam. Namun Azam tetap berpegang teguh pada prinsipnya dan tidak tergoda dengan gadis manapun.
Walaupun pernikahan mereka sudsh bertahun-tahun, namun Sakha masih saja romantis dan sangat perhatian pada Azalea. Sakha akan pergi setelah mencicipi sarapan buatan istrinya dan pulang untuk makan malam, Sakha bahkan menjadi lebih penurut setelah memiliki anak, dia mengikuti apapun perkataan Azalea dan menuruti kemauan wanita tercintanya itu.
Karena Ayah tinggal sendiri, sering kali Ayah datang kerumah Sakha dan Azalea untuk bermain dengan cucu kesayangan yang kelak akan menjadi penerus perusahaan Kakek dan Ayahnya itu. Tentunya hal itu akan mempermudah Azalea untuk melakukan pekerjaan rumah, karena ada Ayah mertuanya yang menemani putranya bermain. Dan Paman tidak mau kalah tentunya, Paman dan Ayah mertua Azalea itu akan berkomunikasi dulu sebelum mereia ingin mengunjungi rumah menantunya itu agar mereka bisa datang bersama kemudian berbincang bersama tentang banyak hal.
Liyana masih menetap di penjara dan karirnya benar-benar hancur semenjak dia terlibat kasus penangkapan Azalea, Azril akan datang sekali seminggu untuk mengunjunginya yang ditemani oleh Arisha. Dan Ibunya sekarang hanya bisa diam dirumah karena mengalami strok semenjak Liyana ditangkap polisi. Sementara Ibu tiri Sakha masih mendekap dipenjara tanpa seorang pun yang mengnjunginya. Terakhir kali Polisi memberikan kabar bahwa Ibu tiri Sakha itu sering bertingkah aneh belakangan ini, dia sering menangis tiba-tiba dan tertawa tiba-tiba, mungkin dia mengalami gangguan jiwa karena tidak bisa menerima semua itu.
***
Seperti biasa, saat hari libur Ayah akan membawa putra mereka kerumah untuk bermain seharian. Sakha dan Azalea akan beristirahat dirumah selama hari libur. Sakha memeluk tubuh Azalea dari belakang dan menikmati danau yang ada dihadapan mereka. Angin sepoi-sepoi menerpa lembut wajah mungil Azalea dan membuat rambut ikalnya melayang ke wajah Sakha. Sakha mencium aroma wangi dari rambut dan tubuh istrinya itu sambil tersenyum.
"Aku merasa sangat bahagia, aku tidak pernah sebahagia ini dalam hidupku. Aku bersyukur kamu menjadi istriku dan ibu dari anak ku. Aku ingin kamu tetap menemaniku." Ucap Sakha.
"Benarkah? Tapi aku tidak begitu." Jawab Azalea kemudian tersenyum miring yang tidak dapat dilihat oleh Sakha.
Karena kesal, Sakha langsung menarik bahu Azalea agar bisa berhadapan dengannya.
"Kenapa?" Tanya Azalea sambil tersenyum.
"Apa kamu serius dengan itu?" Tanya Sakha kesal.
"Kenapa jika iya?" Ucap Azalea mencoba mengusili Sakha.
"Azalea." Ucap Sakha kesal.
Azalea langsung menutup mulutnya untuk menahan tawa dan berjalan menuju kasur, tentunya Sakha tidak mau diam saja dan mengikuti Azalea. Tiba-tiba Azalea berbalik dan memeluk tubuh Sakha.
"Aku lebih mencintaimu, terima kasih sudah menjadi suamiku dan memilihku sebagai wanitamu." Ucap Azalea kemudian mengecup lembut pipi Sakha.
Azalea langsung melepaskan pelukannya dari Sakha dan berjalan pergi, namun Sakha langsung menangkap tangan Azalea dan menjatuhkannya diatas kasur kemudian memeluknya dengan erat. Azalea langsung tertawa karena Sakha yang memeluknya erat dan terus menciumnya.
"Azalea aku pikir sudah seharusnya kita memiliki seorang putri agar kita punya putra dan putri." Ucap Sakha.
Azalea langsung tertawa dan mendorong Sakha menjauh walaupun dia tahu tenaganya tidak bisa mengalahkan tenaga Sakha.
Akhirnya kisah Arsakha dan Azalea tamat juga, maaf karena sering lama mengupdate bab dan terima kasih sudah setia membaca ceritaku. Silahkan beri komentar dan sarannya💙
KAMU SEDANG MEMBACA
Tale On Paper(END)
Romance"Aku akan mendapatkan apapun yang aku inginkan, aku tidak pernah membiarkan siapa pun menyentuh milikku secuil pun." Arsakha. "Ayo sudahi hubungan ini, aku sudah bosan dan terlalu muak untuk berbicara dengan mu lagi. Aku akan hidup dan sibuk dengan...