Sudah 2 minggu lamanya semenjak Azalea diculik, Ayah Sakha sekarang bahkan sudah sadarkan diri dan Sakha meminta untuk dirawat diruah saja agar keselamatan Ayahnya lebih terjaga. Sakha menyuruh Arisha agar tetap dirumah dan izin kepada pihak kampusnya agar tidak terjadi apa-apa yang tidak diinginkan, Sakha tidak membiarkan siapa pun dari anggota keluarganya untuk keluar karena takut kejadian seperti Azalea akan terjadi lagi.
"Aku mohon, bertahanlah sampai aku bisa menemukan Azalea kembali, setelah itu kita bisa hidup normal kembali."
Begitulah kalimat yang terus diucapkan Sakha kepada Ayah dan Adiknya.
Setelah 2 minggu itu berlalu dan semua cara sudah Sakha lakukan, dan hari ini, adalah hari yang menentukan keselamatan hidup Azalea. Sakha harus menjelaskan kepada publik tentang hubungannya, dan setelah itu dia akan mengatakan kepada publik bahwa semua perusahaan Ayahnya akan jatuh tangan kepada Akla, Ibu tirinya. Hal yang terlalu menyakitkan itu tidak diketahui oleh siapa pun kecuali Sakha dan Fachrul, Fachrul bahkan sudah pasrah melihat apa yang akan dilakukan Sakha, pria yang keras kepala itu tidak akan pernah membatalkan keputusannya bagaimana pun juga.
Saat masih berada di ruang tunggu, Liyana menghampiri Sakha dengan senyum bahagia, sementara Sakha menatapnya seolah itu adalah hukuman terberat dalam hidupnya.
"Jangan sedih Sakha, seharusnya kamu bersyukur bisa mendapkan wanita seperti ku, aku jauh lebih baik dibandingkan dengan Azalea, kita akan hidup bersama setelah menikah." Ucap Azalea.
"Kenapa kalian melakukan ini? Kamu tahu kami menikah karena kontrak pada awalnya, namun setelah itu kami saling mencintai, kamu tahu itu semua dan masih melakukan ini semua?"
"Karena aku tahu makanya aku melakukan semua cara agar kalian berpisah dan kamu kembali padaku, Sakha, Azalea tidak akan bisa diselamatkan lagi, aku memberitahumu sebuah rahasia, nanti Azalea akan menyaksikan acara ini, setelah pengumuman ini dan pengalihan nama perusahaan selesai, Ibumu akan membunuh Azalea, gadis itu terlalu lugu dan karena itulah dia harus disingkirkan." Ucap Liyana sambil tersenyum.
"Kamu ikut dalam penculikan ini?"
"Hmm, aku ikut membawa Azalea pergi dari negara ini, aku yang menyediakan tempat persembunyiannya."
"Liyana, kamu pasti akan menyesali semua ini." Ucap Sakha menahan emosi nya.
"Tidak, setelah Azalea mati dan aku bersamamu, tidak ada yang perlu diselali."
Karena sudah waktunya, Sakha berjalan menuju ruang konferensi pers bersama dengan Liyana.
"Aku perlu kekamar mandi." Ucap Sakha kepada Liyana.
Liyana hanya tersenyum dan menggangguk.
"Langsung lacak lokasinya, setelah acara dimulai mereka akan langsung menghidupkan Hp atau apapun yang bisa menyaksikan acara ini. Pastikan temukan dia bagaimana pun caranya, aku sudah menaruh orang-orang ku diberbagai negara, mereka akan bekerja sama denganmu setelah menemukan lokasinya." Ucap Sakha.
"Aku akan melakukan nya, lalu bagaimana denganmu? Apa kamu benar-benar harus melakukan ini?" Tanya Fachrul dari balik telepon.
"Hmm demi hidup Azalea." Jawab Sakha kemudian menutup teleponnya.
Shezan dan Fadhlan datang ke ruang konferensi pers, berulang kali Shezan ingin menemui Sakha, namun Fadhlan melarangnya. Shezan sudah sangat mengamuk saat tahu Liyana akan ikut dalam konferensi pers itu, dia sudah curiga kalau hal buruk yang tidak diinginkan akan terjadi.
Konferensi pers segera dimulai setelah Sakha memasuki ruangan, semua kamera menyoroti wajah tampan pria itu. Semua mata menyaksikan semua itu, Azam yang penasaran nasib Kakaknya juga datang diacara itu bersama dengan Azril dan Arisha.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tale On Paper(END)
Romance"Aku akan mendapatkan apapun yang aku inginkan, aku tidak pernah membiarkan siapa pun menyentuh milikku secuil pun." Arsakha. "Ayo sudahi hubungan ini, aku sudah bosan dan terlalu muak untuk berbicara dengan mu lagi. Aku akan hidup dan sibuk dengan...