Malam Bersama

1.1K 123 0
                                    

Setelah selesai makan malam, Paman berencana untuk kembali ke kamarnya, begitu pun dengan Azalea. Namun, Arisha masih kebingungan akan tidur dengan siapa.

"Kalau Kakak tidur dengan Kakak ipar, bagaimana denganku? Aku akan tidur dengan siapa?" Tanya Arisha kepada Sakha.

"Bagaimana kalau Arisha tidur denganku? Sakha bisa tidur dengan Azam malam ini." Jawab Azalea.

"Kenapa kamu harus tidur dengannya disaat kamu sudah punyai suami?!" Ucap Paman sambil memukul kepala Azalea.

Gadis itu langsung mengusap kepalanya karena merasa kesakitan, sedangkan Sakha sudah menatap tidak suka kepada Paman karena memukul Azalea dengan keras. Paman langsung mengalihkan pandangan nya setelah melihat bagaimana reaksi Sakha.

"Kamu tidur dikamar tamu saja ya Arisha, kamar tamu kami sangat nyaman." Ucap Paman.

Arisha akhirnya menyetujui saran Paman dan masuk kekamar tamu setelah Paman memberitahunya dimana kamar itu.

Disaat semuanya sudah memasuki kamar dan mulai beristirahat, Sakha dan Azalea masih duduk diatas kasur dengan jarak yang sangat jauh, Azalea duduk di pinggir kasur sebelah kanan dan Sakha duduk di pinggir kasur sebelah kiri. Mereka kebingungan karena didalam kamar itu hanya ada sebuah kasur, tanpa sofa atau apapun yang bisa dibuat untuk menjadi alas tidur.

"Apa kamarmu memang kosong begini? Bagaimana kita akan tidur malam ini jika hanya ada kasur dan lantai? " Tanya Sakha.

"Tidurlah di kasur, aku akan tidur dilantai, aku tidak apa apa." Jawab Azalea sambil berdiri.

Azalea membuka lemari dan mencari beberapa kain yang bisa dibuat menjadi alas nya untuk tidur. Sakha berjalan mendekati Azalea dan menarik kain yang ada ditangan Azalea.

"Tidurlah dikasur, aku seorang pria, aku yang akan tidur di lantai." Ucap Sakha.

"Tidak, aku saja, aku tidak apa apa." Jawab Azalea.

"Kamu tidak ingin mendengarku? "

"Bukan begitu, kamu ak, "

Ucapan Azalea langsung terhenti saat gagang pintu bergerak dan seseorang akan membuka pintu, Azalea menarik tubuh Sakha menuju kasur dan menjatuhkan badan mereka diatas kasur. Sakha langsung mencoba mendorong Azalea untuk menjauh, namun Azalea bersikeras memeluk tubuh Sakha dengan kuat.

"Kamu ingin mati?!" Ucap Sakha yang sudah kesal.

Azalea langsung menutup mulut Sakha karena seseorang benar benar akan masuk, ternyata dugaan Azalea benar, Paman sudah berdiri diambang pintu sambil tersenyum kepada Azalea dan Sakha.

"Ah maaf mengganggu, Paman lupa meletakkan selimut mu dikamar, ini Paman baru saja mengambil nya dari lemari." Ucap Paman sambil memberikan sebuah selimut kepada Azalea.

Azalea meraih selimut yang diberikan Paman dan mengantarkan Paman keluar, kemudian mengunci pintu agar tidak ada lagi yang masuk. Azalea langsung mengelus dada nya karena merasa lega Pamannya tidak tahu bahu dia dan Sakha tidur terpisah.

"Uwahh untunglah." Ucap Azalea.

"Apa yang untunglah? Kamu memelukku semamumu, apa kamu bersyukur karena itu?" Ucap Sakha.

"Maaf Tuan Sakha yang terhormat, aku sedang berusaha menutupi aib kita berdua, bagaimana jika Pamanku tahu? Yang rugi bukan hanya aku, tapi kamu juga, lagi pula siapa yang ingin memelukmu secara sukarela kalau bukan karena terpaksa." Jawab Azalea yang kemudian menurunkan nada suaranya.

"Kali ini aku maafkan, jika lain kali kamu melakukannya lagi, lihatlah, aku akan mematahkan tanganmu karena menyentuhku." Ucap Sakha.

"Baiklah, maaf kan saya anak perawan sudah menyentuh tubuh suci anda itu." Ucap Azalea sambil mencoba mencari tempat tidur yang akan dijadikan nya alas malam ini.

Tale On Paper(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang