Sky Jump

914 107 11
                                    

Seperti biasanya, Azalea bangun pagi dan bersiap untuk menghadiri syuting hari ini. Azalea sudah membawa semua peralatan yang diperlukan untuk syuting hari ini. Di tempat syuting, para kru juga sedang sibuk menyiapkan segala keperluan untuk syuting. Azalea meletakkan barang-barang nya dan berjalan menuju meja makan tempat makanan tersedia untuk semua kru dan yang bekerja disana. Azalea mengambil sekotak bubur ayam dan segelas teh hangat untuk dibawa ketempat duduknya, namun saat Azalea akan berjalan menuju kursinya, tiba-tiba,

Plak!!

Makanan yang dibawa Azalea terjatuh ke lantai dan teh hangat yang dibawanya mengenai tangannya. Azalea langsung menatap tidak suka kepada Liyana yang sudah berdiri dihadapannya dengan senyum jahatnya.

"Aku hanya melakukan sedikit hal kecil ini untuk memperingatkan mu, apa kamu pikir aku tidak tahu kamu meminta Sakha membelikanmu makanan kemarin? Jangan berlagak seperti Putri hanya karena Sakha membantumu sekali, ingatlah bahwa kalian tidak punya hubungan apa-apa dan dia tidak mungkin tertarik denganmu." Bisik Liyana ke telinga Azalea.

"Kenapa kamu berbicara tanpa rasa malu seperti itu? Apa kamu tidak merasa malu mengatakan itu disaat kamu juga tidak punya hubungan apapun dengan Sakha? Dan juga, kenapa kamu harus memperdulikan tentangnya disaat dia sudah punya istri?" Jawab Azalea.

"Tidak sulit bagiku untuk merebutnya kembali, aku hanya butuh sedikit waktu, kita lihatlah." Ucap Liyana.

Sakha dan Fachrul yang berdiri di sudut jalan memperhatikan apa yang mereka lakukan, Fachrul melirik Sakha yang tidak kunjung beraksi saat istrinya ditindas seperti itu. Karena tidak tahan, Fachrul berjalan mendekati Azalea dan Liyana.

"Apa yang terjadi? Apa ada masalah?" Tanya Fachrul.

Azalea hanya menggeleng.

"Apa yang terjadi dengan tanganmu? Ayo kita obati." Ucap Fachrul yang hendak menyentuh tangan Azalea.

Namun, dengan cepat Sakha menarik tangan Fachrul dan mendorongnya untuk menjauh. Tentunya mereka akan mental kebingungan kepada Sakha setelah melihat tingkahnya itu.

"Apa kamu ini benar-benar bisa bekerja? Kenapa tangan yang terkena air hangat ini juga harus diurus oleh atasanmu? Tidak bisakah kamu bekerja dengan benar! " Ucap Sakha dengan tatapan tajamnya kepada Azalea.

Liyana yang mendengar itu tersenyum miring, namun Fachrul ingin sekali menendang Sakha karena beraninya dia memperlakukan istrinya seperti itu. Jika memang tidak menyukai gadis iti, setidaknya Sakha tidak harus memperlakukan nya dengan buruk seperti itu dihadapan orang lain.

"Aku akan mengurusnya, jadi berhentilah menghinanya." Ucap Shezan yang sudah menarik tangan Azalea dan menahan emosinya.

"Tidak, lanjutkan syutingmu dan biarkan dia sendiri. Aku tidak ingin menghabiskan waktu yang berharga ku ini dengan kerjaan kalian yang lambat, tetap dikamarmu hari ini agar tidak membuat masalah apapun." Ucap Sakha sambil menatap Azalea kemudian berjalan pergi.

Azalea tersenyum menatap Shezan dan mengangguk pelan, menunjukkan bahwa dia baik-baik saja. Diperjalanan menuju kamarnya, Azalea menutup mulutnya untuk menahan tangisnya, dia benar-benar merasakan sakit karena ucapan Sakha.

***

Setelah menyelesaikan syuting, Shezan menghampiri Sakha yang berjalan hendak kembali ke kamarnya.

"Maaf aku mengatakan ini, tapi perlukan anda berperilaku mengerikan seperti itu kepada istri anda sendiri?" Ucap Shezan kepda Sakha.

Sakha hanya menatap Shezan tanpa menjawab.

"Aku tahu kalian tidak saling mencintai dan pernikahan ini hanya sebuah kecelakaan terburuk bagi kalian, tapi tolong bersikap baiklah padanya, dia melakukan yang terbaik untuk menjaga nama keluarga anda, setidaknya bertingkah baiklah padanya." Ucap Shezan.

"Apa aktris sekarang lebih suka mengurusi urusan orang lain dibandingkan menghfalakan naskah nya?" Jawab Sakha dengan tatapan dinginnya.

Melihat suasana yang sangat panas itu, Fadhlan yang berdiri tidak jauh dari kejadian itu langsung menarik tangan Shezan untuk menjauh dari Sakha.

"Maafkan aku, dia sering bertingkah seperti ini jika menyangkut orang terdekatnya. Maafkan dia." Ucap Fadhlan.

Sakha tidak menjawab dan berlalu pergi.

"Tenanglah, jaga dirimu, kamu sendiri tahu bagaimana dia. Aku sendiri saja walaupun adalah sepupunya, tidak bisa menghadapi dia, apalagi kamu." Ucap Fadhlan kemudian membawa Shezan untuk pergi dari tempat itu.

Setelah melakukan syuting kurang lebih dua bulan, sudah waktunya bagi semua nya untuk bubar karena telah menyelesaikan syuting mereka. Untuk merayakan kesuksesan drama itu, mereka berlibur ke pantai dan berbagai wisata disana kemudian menginap di pantai untuk membuat pesta perpisahan.

"Tuan apa anda akan ikut pesta perpisahan ini?" Tanya Arya.

"Tidak." Jawab Sakha singkat.

"Tapi, Fachrul sepertinya bergabung. Dan dari penglihatanku sepertinya dia menyukai Nona Azalea, apa anda akan membiarkannya?"

"Apa aku menggajimu untuk menilai kehidupan pribadi ku? " Ucap Sakha.

Mendengar itu Arya hanya diam dan meneruskan membersihkan kamar Sakha.

"Siapkan tenda pribadi untukku." Ucap Sakha sambil berjalan keluar dari kamar.

"Hah apa dia kerasukan? Kenapa tiba-tiba berubah pikiran? " Gumam Arya sambil melanjutkan pekerjaanya.

Setelah menjadwalkan apa saja tempat yang akan dikunjungi, semua orang sangat bersemangat untuk berwisata. Kali ini sky jump menjadi wisata pertama yang akan mereka kunjungi. Untuk sesi pertama, dibiarkan kepada para Aktris dan Aktor untuk memainkannya. Liyana, Fadhlan, Shezan, Fachrul, Sakha dan beberapa Aktris lainnya akan menjadi pemain pertama. Namun, karena Shezan merasa tidak enak badan hari ini, Shezan memilih untuk tidak ikut dan meminta Azalea menggantikannya.

"Kumohon gantikan lah aku, mereka sudah memesankan untukku, sangat tidak enak jika aku membatalkannya tanpa menggantinya." Ucap Shezan kepada Azalea.

"Aku tidak bisa, aku takut ketinggian, apa kamu ingin melihatku mati kejang disana?" Jawab Azalea.

"Azalea!! Kemarilah, kamu gantikan Shezan, cepat kita tidak punya banyak waktu." Teriak Pak Farhan kepada Azalea.

Dengan menatap Shezan kesal, Azalea memaksakan kakinya untuk melangkah menaiki menara. Azalea menggenggam keras apapun yang ada disana untuk membuat dirinya menjadi aman, sedangkan yang lainnya terlihat santai dan bersiap menikmati permainan yang menguji adrenalin itu.

"Sakha, apakah aku bisa menjadi pasanganmu? Sangat mengerikan jika bermain sendiri." Ucap Liyana sambil mendekati Sakha.

"Azalea!! Kemarilah!! Aku akan memegangmu." Teriak Fadhlan sambil menarik tangan Azalea untuk mendekat.

"Tapi Fadhlan, aku tidak bisa naik ini, aku takut ketinggian." Jawab Azalea khawatir.

"Aku akan memelukmu, tenanglah aku tidak akan melepaskan mu. Cukup tutup matamu dan peluk aku dengan erat." Ucap Fadhlan.

"Tapi, aku tidak bisa melakukan itu. Akan sangat canggung bagiku untuk memelukmu." Jawab Azalea.

Sakha terus melirik Azalea dan melihat apa keputusan Azalea, sampai akhirnya saat Fadhlan memaksa dan sudah mengenakan pengaman ketubuh Azalea, membuat Sakha menjadi gelisah. Saat mereka akan siap melompat, Sakha melepaskan pengamannya dan menarik tangan Azalea untuk mendekatinya. Sakha melepaskan pengaman yang ada di tubuh Fadhlan dan mengenakan pengaman itu ketubuhnya agar bisa terjun bersama Azalea.

Liyana menatap Sakha kebingungan dan tentunya menatap Azalea dengan tatapan tidak suka, sedangkan Fadhlan terpaksa mengenakan pengaman yang ada pada Liyana. Mereka tidak bisa apapun saat Sakha sudah bertindak.

"Mengapa kamu harus dengannya? Bukankah kalian tidak dekat? Biarkan aku dengannya, kami sudah lama dekat." Ucap Fadhlan.

"Dia tukang buat masalah, bagaimana jika dia melakukan kesalahan dan melukaimu? Aku melakukan ini untuk kebaikanmu." Jawab Sakha.

"Kampret, sejak kapan dia mulai perduli denganku? Jangan berpura-pura." Gumam Fadhlan.

Maaf karena baru bisa up, banyak kerjaan dan kesibukan akhir-akhir ini yang membuat author tidak bisa up bab berikutnya, selamat membaca dan author akan usahakan untuk aktif up 💙

Tale On Paper(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang