Part 6

1.3K 121 3
                                    

Karena merasa tidak enak dan Azalea sendiri tahu siapa wanita yang sedang dihadapinya itu, Azalea mencoba untuk meninggalkan Liyana bersama dengan Sakha.

"Maaf, ini terjadi karena kesalahpahaman, saya datang kesini bukan karena Ken, "

Sakha dengan cepat menutup mulut Azalea dan menatap wanita itu, Azalea menaikkan satu alisnya, mencoba bertanya apa maksud dari yang dia lakukan.

"Hah, aku tidak tahu kalau wanita yang akan kutemui untuk kencan buta adalah kamu. Aku datang kesini dan ingin menemui, karena ingin memberitahu mu sesuatu." Ucap Sakha menatap Liyana.

Melihat suasana itu, Azalea mencoba menjauh dan meninggalkan mereka berdua.

"Tetap disitu, aku ingin kamu juga mendengarkannya." Ucap Sakha kepada Azalea.

Azalea semakin bingung dengan situasi yang dihadapinya sekarang.

"Maaf, aku sengaja meminta Tante menyembunyikan identitas ku supaya kamu tidak menghindar untuk bertemu denganku." Jawab Liyana.

"Aku tidak ingin mengatakan ini, tapi aku harus melakukannya untuk membuatmu sadar. Aku sudah mengatakan kepada orang tuaku bahwa aku tidak ingin kencan buta, dan kali ini aku datang bukan karena menyetujui kencan buta ini, tapi karena aku ingin memberitahumu bahwa aku sudah punya wanita dihatiku. Dia, gadis yang sedang aku kencani." Ucap Sakha.

Seketika Azalea menatap Sakha tidak menyangka dengan mata yang terbuka lebar, Liyana dan Fachrul tentunya tidak kalah terkejut mendengar itu.

"Apa kamu sedang bercanda? Kamu tidak perlu melakukan itu untuk menghindariku. Aku datang dari luar negeri dan berpindah ke negeri untuk bisa bertemu denganmu." Ucap Liyana.

"Apa aku terlihat bercanda? Aku tidak pernah memintamu untuk datang menemuiku." Jawab Sakha.

"Oke, katakan itu memang benar, tapi kalian akan putus tidak lama lagi. Sedangkan, almarhumah Ibumu memintamu menikah sebelum umur 29, belum tentu gadis ini akan menyetujuinya. Aku, aku gadis yang akan setuju tentang itu, aku sudah mengenalmu lama dan aku rela meninggalkan pekerjaan ku sebagai artis agar bisa bersamamu." Ucap Liyana.

"Tapi kami sudah berencana akan menikah secepatnya." Jawab Sakha.

"Maaf Tuan." Ucap Azalea mencoba menerangkan suasana yang sedang keruh itu.

"Aku masih belum memberitahu semua orang, karena aku tidak ingin menyebarkan sesuatu yang menyangkut urusan pribadi ku. Aku akan pergi, pacarku tidak suka kekacauan." Ucap Sakha kemudian menarik tangan Azalea yang mencoba untuk menolak.

Setelah melihat Sakha dan Azalea pergi, Fachrul tersenyum tipis. Pria itu tahu benar bagaimana tingkah dan sifat dari seorang Sakha. Dia sangat suka bermain main dengan orang lain semaunya, agar dia tidak melakukan hal hal yang tidk diinginkannya. Liyana terlihat sangat terkejut dan tidak bisa mengatakan apapun, Liyana terlihat ingin menangis namun dia mencoba untuk menahannya, karena mengingat ada Fachrul disana.

"Lepas!! " Teriak Azalea sambil menarik tangannya dari genggaman tangan Sakha.

Sakha terlihat tidak bersalah dan menatap Azalea.

"Maaf Tuan, saya tahu anda kaya dan punya kekuatan untuk melakukan apapun. Tapi, anda harus tahu bahwa anda tidak berhak mempermainkan seseorang. Setiap orang punya harga diri dan kehormatan nya masing masing." Ucap Azalea kesal.

"Benarkah? Kalah begitu katakan berapa aku harus membayar harga dirimu yang baru saja aku pinjam untuk menjadi kekasihku?" Ucap Sakha.

"Wahh, lelaki sialan, songon, tengik, biadab, aakkhhhh!!!" Teriak Azalea kesal.

Tale On Paper(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang