RASA [End]

12- Ambisi vs Gengsi 🎓

Aku cuma pengen kita bertiga bisa berteman

-I'm Nabila I-

Asallamu'alaikum
Cus.. Hati² typo📌

👑👑

Mendapatkan yang di inginkan adalah kewajiban cowok itu. Dan gengsi adalah sikap yang sejak dulu sudah melekat di dirinya.

Cowok itu menatap layar ponsel nya, duduk di kursi singgasana nya, menunggu para anggota untuk bergabung.

Lagi-lagi ia membuka akun Instagram itu, akun yang memiliki user name QA_13 dengan foto sang pemilik tengah menutupi wajah nya.

" 2 tahun lebih belajar data-data komputer, ujung-ujung nya jadi tukang stalker doang.."

" Jiwa laki nya malah mendelep, ilang di telen gengsi "

Suara itu membuat Angkasa reflek melempar ponselnya ke atas meja.

Tangguh duduk di kursi sebelah cowok itu, ia melirik Angkasa yang tengah memperhatikan nya.

" Apa? " cowok mengeluarkan ponsel nya, " jangan mikir kalo gue bakal ngedukung lo sama dia "

" She'll be my queen. Gak ada dalam kamus gue, nyerahin mangsa begitu aja sama lawan " ucap nya, di tatap nya lagi Angkasa yang masih terdiam lalu mendelik ke arah nya.

" Disini gue masih ngehormatin lo sebagai ketua. Tapi, kalo lo masih gengsi dan kaku kaya orang mati, lebih baik gue aja yang turun tangan langsung..  "

Raut wajahnya berubah, matanya kini menyorot tajam. Lalu smirik itu muncul.

" Dan silahkan, lo lengser dari jabatan lo ..  "

Angkasa, cowok itu terkekeh meremehkan " ternyata inti dari semua nya karena lo mau jabatan ini ?"

" Hati yah hati. Kekuasaan yah kekuasaan.. Kalo gue bisa naklukin dua itu sekaligus, why not? " 

Tangguh kembali fokus dengan ponsel nya, meski sesekali ia melirik tajam sang Abang.

" Egois lo itu emang terdidik sejak lo lahir.. "

" Serakah lo juga udah berkembang dengan baik " balas Angkasa santai

" Cih.. "

Pintu ruangan terbuka, menampakan para anggota klub yang tengah berjalan masuk.

Sepertinya hanya ada 7 anggota yang akan ikut rapat. Tentu saja tiga diantara nya adalah, Jaya, Gema dan Surya.

Sebenarnya anggota ini cukup banyak yang mengikuti, tapi lihat, siapa saja yang bersedia meluangkan waktunya untuk mengikuti rapat.

Hanya bisa dihitung jari, tapi itu tak membuat Angkasa pusing. Dia juga tidak suka memaksa para anggota nya untuk datang, kalo mereka memang serius untuk melakukan nya. Maka mereka akan melakukan nya dengan senang hati, tanpa paksaan.

Begitulah pemikiran cowok itu. Toh, sudah banyak penghargaan yang sudah mereka dapatkan. Meskipun dengan anggota yang serius kurang dari 10 orang.

" Halo teman-teman, apakah perdebatan kalian membutuhkan cerulit dan juga gir? "

" Tersedia juga jarum dan boneka santet..  " baru masuk saja Jaya sudah julid pada Kakak-adik itu.

Cowok itu menduduki dirinya di kursi, dengan Gema dan Surya di sisi kanan dan kiri nya.  Dari luar samar-samar mereka sudah mendengar perdebatan antara ketua dan wakil nya itu.