45-Our problem🎓

39 3 0
                                    


*Part ini akan cukup panjang.
Memuat penjelasan akar masalah.
Enjoy, gaes.🔥












Sial. Memang seharusnya aku tidak mempercayai manusia.

👑👑

"Waktu itu mobil saya oleng karena saya menghindar dari motor yang hampir menabrak saya.."

Setelah dipaksa untuk kembali duduk, Ratu akhirnya mengalah. Mencoba mendengarkan penjelasan lain yang akan Diana katakan. Belum lagi, Ia tergiur informasi mengenai Ibunya.
Sebenarnya, siapa Diana? Kenapa dia tiba-tiba datang dan memberitahu semuanya, seakan semua sudah direncanakan. Apa ini tipuan?

Tapi, bagaimana bisa semua terasa meyakinkan?

"Dan... Dia —Angkasa" Diana menahan rasa cemasnya. Memainkan jari-jemarinya, sebelum akhirnya kembali berbicara dengan cepat.

"Orang yang selama ini dekat dengan kamu, adalah orang yang menjadi penyebab kecelakaan itu"

Deg.

Ratu membelalakkan kedua matanya. Tubuhnya seakan dihantam sesuatu yang teramat berat. Kerongkongan yang terasa basah, kini dilanda kekeringan.

Meski sempat terguncang, Ratu mencoba untuk tetap tenang. Gemertak gigi gadis itu bahkan seakan terdengar oleh Diana.

Ia masih membiarkan Diana bercerita.

"Saya tidak tau apa yang terjadi pada motor Angkasa waktu itu. Tapi yang jelas, ada motor lain dibelakangnya. Mereka seperti sedang balapan, mungkin"

"Darimana anda tau Angkasa pelaku itu? Berita itu bahkan tidak pernah terdengar. Dan.... Bukankah disini yang disudutkan seharusnya adalah anda. Apa anda sedang membual dan mencoba untuk membersihkan nama baik anda di depan saya?" Tandas Ratu, sudah mulai tidak nyaman.

Ia tak ingin mengambil kesimpulan yang buruk terlebih dulu pada Angkasa.

Tapi, tentu saja tak munafik. Nama Angkasa dan keluarganya cukup berkeliaran dipikirannya akhir-akhir ini.

"Karena saya melihat Angkasa membuka helmnya. Saya benar-benar melihat itu dengan jelas, dan harus kamu tau semua orang kantor mengenal anak-anak Pak Tama."

Diana kembali mengalihkan pandangannya keluar. Memikirkan kata-kata seperti apa yang akan membuat Ratu percaya pada semua ucapannya. Ini memang kejadian yang sebenarnya, tapi, bagaimanapun Ia hanya orang asing bagi gadis remaja itu.

Ia juga sebenarnya sangat terkejut, saat beberapa waktu yang lalu, Angkasa menghubunginya. Dan meminta dia untuk bekerjasama membongkar semua masalah kecelakaan itu. Padahal, itu sudah sejak lama terkubur, dan tak pernah diungkit sekalipun. Belum lagi, jika masalah ini kembali muncul dipermukaan, akan banyak orang yang terlibat yang akan menjadi pelaku. Tentunya cowok itu sendiri.

Diana tau, Ia salah. Sangat salah. Dan meski terus dilanda rasa bersalah itu, Diana awalnya cukup ragu untuk mendengarkan rencana Angkasa. Namun keraguan itu seakan hilang begitu saja, saat Angkasa memberitahu betapa tersiksa dan kesepiannya Ratu selama ini. Tanpa Ayah, maupun Ibu.

Hal lainnya, yang lebih mengejutkan Diana, ternyata, istri dari mendiang Pak Arkan, berada ditangan Tama. 

"Karena saya dan Pak Arkan bekerja di Perusahaan Pak Tama. Pak Tama menawarkan saya jabatan yang tinggi, jika saya mau mengakui seolah kecelakaan itu murni kesalahan saya"

RASA [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang