47-I know it's u🎓

26 2 0
                                    

Semua orang berhak berjuang untuk keluarganya. Tapi, menjadi buta akan semua hal karena keluarga juga tidak dibenarkan.

👑👑

"Pacarmu itu memang gadis yang pemberani"

"Apa ada masalah?"

Diana menaruh ponselnya dimeja. "Ratu bilang dia sudah siap untuk membawa Ibu nya pergi dari rumah mu itu. Dan sekarang dia sudah berada disana"

Angkasa terkejut bukan main mendengar itu. Benarkah? Secepat itu Ratu percaya bahwa itu Ibunya? Ini memang yang Ia inginkan, tapi, apa itu mungkin?

Gadis itu bukan tipikal manusia yang mudah percaya akan suatu hal.

"Tunggu. Maksud anda, dia sudah percaya kalo itu Ibu nya?"

Sebelum kembali menjawab Angkasa, Diana menyempatkan diri untuk menenggak minumannya.

"Sebelumnya, saya menyuruh Ratu untuk mengambil dua atau tiga helai rambut Ibunya, pada saat kamu mempertemukan mereka waktu itu. Saya katakan pada dia, kalo itu untuk tes DNA"

Tes DNA.

Benar. Kenapa Angkasa tidak berpikir sampai kesana? Pikiran Angkasa terlalu sempit ternyata.

Angkasa lalu berdehem, merasakan kerongkongannya yang kering.

"Bagus. Orang yang akan membantu kita, mereka sudah siap?" Tanya Angkasa

"Sudah," Diana mengetik sesuatu di ponselnya. "Saya akan hubungi mereka, dan juga memberitahu Ratu. Kita akan melakukannya sore nanti"

"Jangan. Lebih baik malam, Papah pasti sudah menaruh lebih banyak penjaga disana."

"Ada apa memangnya? Waktu itu kamu bilang hanya satu atau dua. Itu bukan hal sulit, dan akan dengan mudah diatasi oleh anak buah saya"

Angkasa menggeleng,"ceritanya panjang. Yang jelas, tidak sembarang orang yang bisa masuk ke rumah itu untuk sekarang. Bahkan saya sendiri,"

"Lalu?"

"Saya akan coba menyelinap kesana"

Seakan tak percaya, Diana terdiam sejenak. "Menyelinap? Saya tidak bilang sama Ratu, kalo kamu akan ikut andil. Bahkan Ratu tidak tau kita bekerja sama begini. Dia tidak akan mempercayai saya lagi, atau bahkan akan merasa kecewa pada kamu, Angkasa"

"Dia sudah kecewa sama saya"  jawab Angkasa, cepat. "Jadi saya akan bergabung dengan salah satu anak buah anda. Saya bisa menyamar. Tenang saja..."

Diana cukup salut pada kegigihan anak laki-laki itu. Rasanya, Ia baru menemukan kedua pasangan yang sama-sama ingin memperjuangkan kebahagiaan mereka.

Padahal bisa saja Angkasa langsung menjauhi Ratu. Untuk melindungi Tama —Papahnya. Syukur, cowok itu justru berpikir lebih dewasa dari Papahnya.

Namun, yang disayangkan, kisah cinta Angkasa dan Ratu seperti tak ada ujung sama sekali.

Kemungkinan bersatu yang sangat tipis. Sedangkan untuk saling menjauh rasanya terlalu menyakitkan.

Sulit memang. Jika pilihannya, antara keluarga atau pasangan yang kau cintai.

"Angkasa, bagaimana dengan adik-adikmu?" Kata Diana, tiba-tiba khawatir jika kedua adik Angkasa lah yang justru akan mengacaukan semuanya.

"Saya akan pastikan mereka tidak akan berbuat apa-apa"

"Kalo saja Shina berpihak pada kita, itu akan jauh lebih mudah"

Sekali lagi Angkasa membenarkan ucapan Diana.

RASA [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang