Part ini extraaaaaaa ya gaes😲
...
Melepaskan dirinya? Aku bahkan belum sempat memilikinya.
👑
"Lo yakin sama rencana itu?"
"Lo mau misahin Gema sama Shina kalo gitu caranya."
"Menurut gue ini rencana yang bagus, bukan cuma Shina, tapi kita juga butuh sesuatu yang baru buat mulai kehidupan yang baru"
Surya berdecih, "mau gue tonjok rasanya muka lo. Bilang aja lo mau Shina sama Gema jauhan" Ia menggelengkan kepalanya.
"Gak usah sok tau lo. Kalo dia bahagia sama Gema, ngapain gue harus misahin mereka" timpal Tangguh, tak terima dengan tuduhan cowok itu.
"That's it bro. Gue rasa kalo Gema gak berhasil ngebujuk Shina buat ikut lo berdua, Shina gak akan mau ikut kalian"
Surya mengangguk setuju dengan perkataan Jaya. Angkasa pun jauh di dalam hatinya menyetujui hal itu. Tidak ada oranglain lagi yang bisa membujuk dan menenangkan adik bungsunya itu selain Gema.
Mobil pun berhenti di depan rumah kedua kakak beradik itu.
"Kita akan kesini lagi nanti malam. Buat ngebantuin lo berdua, beres-beres" ucap Surya.
"Thanks" jawab Angkasa. Ia lalu turun dari mobil, disusul oleh Tangguh.
"Bye tukang cemburu!" Sindir Jaya.
Kemudian mobil melesat, sebelum Tangguh berhasil menendang mobil itu.
"Gue mau—"
"Iya-iya gue tau, sono lo pergi"
Angkasa menatap punggung adiknya itu, ingin sekali Ia memukul kepala cowok itu dengan sepatu miliknya. Sebagai seorang adik, cowok itu sama sekali tidak pernah berperilaku baik padanya.
👑👑
Dengan motor miliknya, Angkasa membelah jalanan yang tengah ramai di sore hari. Sebelum sampai ditempat tujuannya, Ia menyempatkan diri untuk membeli sesuatu terlebih dulu.
Lalu, Angkasa berjalan dengan langkah yang cukup berat. Meski hatinya terus mendorongnya untuk tetap melanjutkan langkahnya, namun, kakinya seakan enggan kembali melangkah. Entahlah, mungkin Ia merasa takut dengan reaksi gadis yang akan Ia temui itu.
Tapi, haruskah Ia menjadi pengecut?
Ia mungkin akan lebih tersiksa lagi, jika Ia tak menemui gadis itu.Angkasa kembali menguatkan niatnya. Hingga...
Matanya menangkap sosok yang akan Ia temui, sedang berjalan entah kemana. Ia pun berusaha untuk mengejarnya. Dan ternyata gadis itu membawanya ke kantin yang cukup ramai.
"Harganya seperti biasa ya neng,"
"Aduh.. Sebentar ya Bu, dompet saya ketinggalan. Nanti saya balik lagi ya Bu, tolong disimpen dulu Nasi Gorengnya."
"Biar saya yang bayarin, Bu"
Ratu menoleh pada suara bariton yang sudah tak asing lagi ditelinganya.
"Ambil saja kembaliannya" ucap Angkasa, setelah memberi uang berwarna birunya pada sang penjaga Kantin.
Dengan cepat Ratu memberikan Nasi Gorengnya pada cowok itu. "Lo yang bayarkan? Berarti makanan ini milik lo"
Ia lalu buru-buru pergi darisana, namun, secepat kilat Angkasa menahannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/227432104-288-k375708.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
RASA [End]
أدب المراهقينStory ke-2 [End]📣 ATTENTION‼️⚠️ Mohon maaf sebelumnya untuk para readers. Author baru nyadar kalo ada beberapa part, yang sepertinya acak-acakan. Fyi, author baru nyadar setelah beberapa bulan hiatus😭🙏 Kalo tidak salah di part 6,8,5,9,7 Seharusny...