18- Obat 🎓

59 3 0
                                    

Sakit itu wajar, sikap lo yang gak wajar.

-I'm Queen-
















Asallamu'alaikum
Hai, selamat baca
Tiati typo

👑👑

Setelah kepergian Angkasa, Tangguh dan juga Ratu. Semua tugas sementara di handle oleh Gema, Shina juga ikut membantu cowok itu.

Tapi, sekarang bahkan sudah hampir 2 jam. Dan ke-3 makhluk yang pergi belanja itu belum juga kembali. Tentu saja itu membuat Shina uring-uringan sendiri.

" Kemana si mereka ?!" gadis itu berkali-kali mencoba menghubungi salah satu dari mereka. Dan hasilnya nihil.

" Ah, tau gini gue aja tadi yang pergi "

Ia lalu keluar dari ruangan, sedikit menghirup udara segar.

Shina memegang perut nya yang mulai meronta, meminta asupan.
" Ck! Emang ya, marah-marah tuh menguras tenaga "

Ia kembali ke dalam untuk memberitahu yang lain bahwa ia akan ke kantin sebentar.

Setibanya di kantin, ia langsung saja memesan makanan nya. Menyapu semua tempat yang tersedia. Sudah hampir sore, kampus rasanya semakin terlihat ramai.

Ah, akhirnya ia menemukan tempat untuk nya.

" Ini kampus atau pasar loak sih?" gerutu nya. Saat memulai melahap suapan pertamanya, seseorang tengah berdiri di hadapan nya.

" Gue mau duduk disini " ucap cowok itu, dengan nampan berisi makanan di tangan nya.

Shina menatap cowok itu. " Itu pertanyaan atau pernyataan? Gue gak ngerasa ada tanda tanya dari nada bicara lo"

" Terserah "

Gadis itu mendengus. " Duduk aja, bukan punya gue juga kursinya "

Gema lalu duduk berhadapan dengan gadis itu, ia mulai melahap makanan nya. Setengah piring telah habis mereka lahap, namun belum ada yang memulai pembicaraan. Meski Shina sadar, beberapa dari pengunjung kantin sesekali  melirik mereka.

Shina sadar itu, dan ia tidak peduli. Memang nya apa yang aneh dari mereka? Apa hanya karena Gema salah satu senior populer setelah ke-dua kakak nya itu ?

" Shina "

Gadis itu sedikit mendongak "Kenapa?"

" Ponsel lo masih yang lama?"

" Kenapa emang? Lo mau beliin yang baru?" Gema menggeleng mendengar jawaban gadis itu. " Jawab aja "

" Masih "

Seraya berpikir Shina kembali melahap sisa makanan nya. Kenapa dia nanya gitu? Jangan-jangan gue mau di apa-apain. Dia kan satu kelas sama Bang Angka. Pasti dia juga jago nge-hack.

" Jangan mikir aneh-aneh " celetuk Gema. Astaga, gadis itu seperti tengah terciduk.

" Itu berarti nomor lo juga masih yang lama?"

" Iyalah. Bukan nya kita satu grup di WhatsApp? " ia mengerutkan kening nya.

Cowok itu mengangguk. " Wifi rumah lo masih berguna ?"

" Hemm" gadis itu sedang sibuk mengunyah.

" Gak pernah ada gangguan apapun?"

Gema sukses membuat gadis itu menatap nya kembali. " Sebenernya arah pembicaraan lo itu kemana sih? Langsung ke inti aja, gak usah ngalor-ngidul "

RASA [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang