Gue temenan sama lo semua, supaya derajat kalian ke angkat.
-I'm si Cowok Sultan-
Asallamu'alaikum
Hai hola...
Hayu gaes baca👑
" Queen, lo yakin mau ngerjain tugas seabreg itu sekarang? "
" Hemm "
Lagi. Gadis dengan rambut ikat kuda itu membuang nafasnya dengan kasar.
" Kalo mau rajin, gak usah ajak-ajak gue deh. Gue mau ngantin nih "
Brak
Ratu Anggika. Menutup buku besar berwarna hijau miliknya dengan kasar. Buku itu adalah buku kebanggaan seorang mahasiswa dari Jurusan Akuntansi.
Ia menatap tajam sahabatnya itu, " yaudah gue ikut"
Setelah itu ia mulai merapihkan buku-bukunya.
" Yaelah, dari tadi kek "
Ratu menenteng sebagian buku miliknya, karena tidak akan cukup jika ia memasukan semua buku pada tasnya. Sedangkan sahabat di sampingnya nampak enteng dengan tas yang dibawanya.
" Kalo emang gak cukup, kenapa harus pake tas kaya gitu sih? Kenapa gak sekalian lo bawa koper? " omel sahabatnya itu.
" Shina Attalatama, lo bisa gak nutup mulut lo sehari aja? "
" Gak bisalah, gak bis makan dong gue "
" Serah " daripada meladeni ocehan sahabatnya itu, Ratu lebih memilih untuk berjalan lebih dulu.
" Kan, kebiasaan nih manusia. Gue yang nungguin, gue yang di tinggal "
👑Queen👑
Suara riuh kantin tidak membuat ku dan Shina mengurungkan niat untuk memesan makanan. Tentu saja, perut no wahid bagi kami.
Meski memiliki lebih dari 2 kantin yang cukup besar, tapi kantin ini salah satu favorit kami. Lebih tepat nya, kantin ini dekat dengan fakultas ekonomi dan juga fakultas tehnik.
" Sini biar gue yang pesen, lo yang pesen bisa-bisa mati kelaperan " ucap Shina, meminta uang ku.
" Nih, kembaliannya kasihin ke gue lagi. " setelah mengatakan itu, seperti biasa kami membagi tugas. Aku pergi untuk mencari tempat duduk, sedangkan Shina menunggu pesanan kami.
Terlihat dari kejauhan, Shina mulai ancang-ancang.
" 1 "
" 2 " aku pastikan hitungan selanjutnya ia akan..
" Eh apaan sih ?!"
" Ngantri dong woy "
" Aduh siapa yang nginjek kaki gue?! "
" Sialan, nyenggol-nyenggol pantat gue lo!! "
Begitu lah kerusuhan yang terjadi akibat si cewek bar-bar itu. Cewek itu mencoba masuk kerumunan mahasiswa-mahasiswi disana, tak peduli dengan sumpah serapah mereka.
Aku sendiri hanya bisa menggelengkan kepala, bagaimanapun kita harus menerima teman kita apa adanya 'kan?
Menunggu cukup lama, Shina datang membawa dua nampan makanan. Senyum itu terbit di wajahnya, merasa seakan ialah sang pemenang di kantin ini. Wait, namun ia tidak sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
RASA [End]
Ficção AdolescenteStory ke-2 [End]📣 ATTENTION‼️⚠️ Mohon maaf sebelumnya untuk para readers. Author baru nyadar kalo ada beberapa part, yang sepertinya acak-acakan. Fyi, author baru nyadar setelah beberapa bulan hiatus😭🙏 Kalo tidak salah di part 6,8,5,9,7 Seharusny...