48-Little Sister🎓

36 2 0
                                    

Ada banyak rahasia yang seharusnya terkubur malah timbul ke permukaan.

👑👑

Shina berjalan menuruni tangga dengan kedua tangan yang dimasukkan kedalam saku hoodienya.
Gadis bertopi hitam itu melirik jam di ponselnya. Selain itu, Ia juga melihat beberapa pesan serta misscall yang masuk dari Angkasa.

"Obat bius nya mantep juga" ujar Surya, sesampainya Shina dibawah. "Ulang tahun nya kapan emang?"

Cowok itu memandang satu persatu wajah orang-orang yang ada disana.

"Ulang tahun? Shina, dia gak tau?" Tanya Nabila menghampiri Shina.

Bukannya menjawab, Shina malah mendelik tajam pada Tangguh yang tengah duduk di tangga. Ia seakan meminta Kakak nya itu untuk menjelaskan semuanya pada Surya.

Tangguh lalu berdehem, berdiri dan mendekat pada Surya. "Tetep rahasiain ini semua dari siapapun, lo ngerti, kan?"

"Jadi kamu gak ngasih tau apapun sama Surya?" Nabila mulai meninggikan ucapannya. "Gimana kalo dia nekat ngasih tau sama semua orang kalo dia tau semuanya?"

Surya mendadak bingung merasakan suasana tegang dirumah ini.

"Tunggu. Lo bertiga lagi ngomongin apa sih?" Ia lalu menoleh pada Tangguh. "Lo bilang kita pura-pura nyulik Ratu buat bikin surprise ulang tahun dia. Terus, kenapa pada ribut gini? Ayolah, kita bikin surprisenya"

Wajah cowok itu masih berusaha untuk terlihat biasa, meski satu sisi Ia merasa ada yang tidak beres.

Nabila tersenyum miring, "Pura-pura?" Ia menggelengkan kepalanya, seraya terkekeh kecil. "Penculikkan ini asli. Bukan pura-pura seperti apa yang dikatakan Tangguh"

Tak hanya mengatakan itu, Nabila juga menunjuk tepat di wajah Tangguh, "dan kamu, kamu ternyata masih pengecut aja ya. Apa salahnya sih bilang yang sejujurnya sama Surya? Surya juga tau kan masa lalu kita. Dia bagian dari kita..."

Tak ada yang bersuara. Keheningan tercipta beberapa saat.

"Bangsat. Apa yang sebenernya lo semua rencanain?! Ini bukan kriminal beneran, kan?" Kini Surya mulai dilanda kepanikan.

Ia tidak tau saja bahwa saat ini tengah berada diantara orang-orang tidak waras. Yang sanggup melakukan apa saja demi melindungi keluarganya. Termasuk dengan cara menyingkirkan parasit itu.

Tak ada yang menjawab. Ketiganya hanya saling menatap satu sama lain.

"Jawab sialan!!" Surya lalu memukul wajah Tangguh hingga tersungkur. Ia juga mencengkram kerah cowok itu.

"Bilang sama gue. Apa yang lo rencanain, hah?! BILANG!!"

Bugh

Nabila yang mulai gusar, Ia memukul Surya dari belakang dengan sebuah guci berukuran sedang, yang membuat guci itu pecah hingga cowok itu tak sadarkan diri seketika.

Tangguh cukup tercengang melihat kejadian itu. Tatapan menusuk Ia dan Shina layangkan pada gadis itu.

"Kenapa lo mukul dia?! Lo tuh malah nambah masalah tau gak!" Emosi Shina mulai tak tertahan.

Jauh didalam dirinya Ia pun tidak tau perbuatan mereka ini sudah benar atau hanya akan memperumit masalah. Tapi, semuanya sudah terlanjur.

"Ba-bawa aja dia ke gudang. Kita harus cepet pergi dari tempat ini" ucap Nabila semakin ketakutan. Keringat dingin semakin dirasa oleh dirinya.

"Gila lo. Sinting," umpat Tangguh tak henti-henti. "Kita harus bawa Surya ke Rumah sakit" ujarnya seraya bersiap untuk membopong sahabatnya yang sudah terkapar itu.

RASA [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang