Halo semua, nama aku Silvy.
This my first story' in wattpad.
Semoga kalian suka, and jangan lupa untuk
Vote, Komen, dan Follow aku.Ada Typo? Koreksi aja👌🏻
~~~~~~~~~~
Author POV"Zee, ayo aku sudah selesai bersiap," Ucap Olivia kepada Zee.
"Dimana Claude?" Tanya Zee.
"Entah," Jawab Olivia, sambil mengendikkan bahu acuh.
"Dasar pria itu," Geram Zee karena telah lama menunggu pria itu. Hanya untuk berpatroli saja dia masih mementingkan penampilannya itu.
Claude Davidson, seorang tangan kanan Zee yang sangat pintar berperang. Keahlian berperangnya memang tak sehebat Zee, tapi itu cukup bagi Zee. Claude hanya prajurit biasa di kerajaan Dé Èlgárd dulunya, tapi setelah Zee melihat keahliannya bermain pedang, Zee mulai berfikir untuk menjadikannya sebagai tangan kanannya. Yah, meskipun sifatnya agak menyebalkan. Zee memang menjadikan Claude sebagai tangan kanannya, tapi dia harus menguji Claude dulu. Tidak mudah menjadi tangan kanan Zee, karena dia harus membuktikan dulu, Claude itu sifatnya bagaimana. Setelah Zee melakukan pembuktiannya, akhirnya dia tau sifat asli Claude. Berani, pantang mundur, jujur, kuat, itulah Claude.
Olivia Jovanka, seorang gadis yang pintar membuat strategi perang. Olivia sendiri bingung, kenapa dia bisa sepintar itu untuk mengatur strategi perang. Zee pernah bertanya kepada Olivia 'Kenapa kau sangat pintar mengatur strategi?', dan jawaban Olivia sangat tidak terduga oleh Zee, 'Entahlah, tiba-tiba saja muncul di otakku'. Sebelum Olivia bertemu dengan Zee, dia hanya pelayan di kerajaan Dé Èlgárd dulu. Tapi setelah dia bertemu dengan Zee, kehidupan Olivia berubah.
Karena suatu hari, pembuat strategi perang mereka tiba-tiba hilang entah kemana, itu membuat Zee geram. Karena dia tau, jika musuhnya yang menculiknya, agar Zee kalah perang. Olivia yang saat itu bertugas mengantar minuman ke ruang rapat, dibuat kebingungan oleh semua orang disana, pasalnya aura di ruangan tersebut sangat tidak bersahabat. Lalu Olivia bertanya kepada salah satu prajurit disana, dan dijawab bahwa pembuat strategi mereka hilang. Hingga Olivia mengusulkan dirinya untuk membantu mereka untuk membuat strategi perang, awalnya Zee ragu, tapi melihat keyakinan di mata Olivia, akhirnya dia setuju dan membiarkan Olivia membuat strategi perang. Dan strategi yang dibuat oleh Olivia sangatlah ampuh, buktinya perang itu dimenangkan oleh Dé Èlgárd.
Ok, back to topic
"Maaf semua, apakah kalian sudah lama menungguku?" Claude tiba-tiba saja muncul di belakang Zee dan Olivia. Mereka menoleh ke belakang lalu menatap tajam Claude yang sedang tersenyum manis tanpa dosa.
"Claude, kau tau kan aku tidak suka menunggu?" Tanya Zee senyum manisnya. Claude yang menyadari Zee sedang tersenyum manis kearahnya, langsung melunturkan senyumannya. Zee kalau sudah tersenyum seperti itu, artinya Claude sedang dalam bahaya. Entah apa yang akan dilakukan Zee nanti terhadap Claude.
"B-baiklah maafkan aku Zee, a-aku janji tak akan mengulanginya l-lagi," Oh ayolah, Claude tidak akan menepati janjinya itu, dia bahkan sudah berjanji lebih dari 20 kali kepada Zee. Tapi apa? Dia tidak pernah menepatinya.
"Karena sekarang kita akan berpatroli, maka aku tunda hukumanmu menjadi besok saja," Jawab Zee kemudian dia pergi begitu saja meninggalkan Claude dan Olivia.
"Astaga, tolong aku Olivia, aku tidak ingin dihukum oleh Zee," Mohon Claude kepada Olivia.
"Matilah kau Claude, aku tidak mau dihukum karena membantumu." Ejek Olivia sambil terkekeh, setelah itu dia langsung pergi menyusul Zee. Sungguh malang sekali nasib Claude, poor you Claude.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Story Of The Knight Zee [On Going]
FantasySeorang ksatria pemberani, yang tak pandang bulu jika sedang bersama musuhnya. Yang selalu mengabdi kepada kerajaan yang sedang dia lindungi sejak orang tuanya meninggal karena insiden yang kurang baik. Dia mempunyai banyak julukan dikalangan ma...