Halo, aku balik lagiii
Maaf karena lama ga UP heheheJangan Lupa Vote and Comment Guys
Ada Typo? Koreksi Aja😉•
•~✨ HAPPY READING GUYSSS ✨~•
|•~~~ENJOYYY~~~•|
•
Author POV
Saat ini Zee sedang merenung di balkon kamarnya, dia sibuk memikirkan masalah yang datang akhir-akhir ini. Menurut Zee itu aneh sekali, karena masalah-masalah itu datang beruntun.
Seperti Alicya yang hampir terbunuh di pasar, lalu mata-mata yang datang dari Vlerant, lalu di Alderand juga sedang ada mata-mata entah darimana, saat ini juga sedang ada mata-mata baru di Dé Èlgárd dan masih belum ditemukan, dan Zee yang hampir terbunuh oleh anak panah saat ingin menjemput Alicya ke Alderand.
Zee yang memikirkan anak panah yang dirinya dapatkan saat menuju ke Alderand, tiba-tiba dia langsung ingat jika ada gulungan kertas di anak panah tersebut. Tapi dengan bodohnya, dia lupa dimana dia terakhir kali menaruhnya.
"Dasar bodoh! Dimana terakhir kali kau menaruhnya Zeevana!" Umpatnya kepada dirinya sendiri karena begitu ceroboh. Zee segera bangkit dari duduknya dan dengan cepat dia masuk kedalam kamarnya. Dia mengobrak-abrik isi kamarnya mulai dari lemari, laci-laci, sampai saku-saku bajunya yang ada di walk in closet. Tapi nihil, gulungan kertas itu tidak Zee temukan di kamarnya. Bahkan sekarang kamarnya seperti kapal pecah, barang-barang milik Zee berceceran dilantai.
Zee berjalan mondar-mandir sambil berkacak pinggang. Alisnya tertekuk dalam karena sedang berpikir keras. Lama dirinya berfikir, akhirnya dia mengingat dimana dia menaruh gulungan kertas itu.
"Tas pelana kuda milikku!"
Tidak ingin membuang-buang waktu, Zee langsung bergegas ke kandang kuda. Tapi, tangan Zee menggantung saat ingin meraih gagang pintu. Karena dia mendengar ketukan pintu dan suara orang memanggilnya dari luar.
Tok tok tok...
"Ksatria, kopi anda sudah jadi,"
'Ah! Aku lupa kopiku.' Batin Zee, lalu dia membuka pintu kamarnya. Saat pintu kamar Zee terbuka sempurna, Zee melihat seorang pelayan yang sedang membawa kopi miliknya menggunakan nampan. Zee menyambar kopinya dari nampan, dan dibawa pergi begitu saja meninggalkan pelayan yang terkejut akan tingkahnya.
"Kenapa ksatria tidak membawa kopinya kedalam? Biasanya dibawa masuk, kenapa sekarang tidak?" Gumam pelayan itu bingung.
••••••
Sedangkan di halaman belakang kandang kuda, para prajurit yang memiliki jadwal tugas disana sedang membersihkan kuda-kuda milik kerajaan. Zack dan Josh juga ada disana membersihkan kuda-kuda, kebetulan mereka memiliki jadwal yang sama. Mereka memandikan kuda-kuda sambil bercengkrama bersama prajurit yang mereka kenal. Tak terkecuali Zack dan Josh, mereka juga saling mengobrol satu sama lain. Ditengah-tengah obrolan mereka, tiba-tiba ada salah satu prajurit yang berteriak.
"Hormat kami ketua!" Teriak prajurit yang dimaksud tadi. Para prajurit yang mendengarnya langsung kaget karena disuruh hormat kepada ketuanya yang tiba-tiba muncul. Serentak semua prajurit disana membungkuk kearah dimana Zee berdiri.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Story Of The Knight Zee [On Going]
FantasySeorang ksatria pemberani, yang tak pandang bulu jika sedang bersama musuhnya. Yang selalu mengabdi kepada kerajaan yang sedang dia lindungi sejak orang tuanya meninggal karena insiden yang kurang baik. Dia mempunyai banyak julukan dikalangan ma...