Chapter (27)

11 5 0
                                    

Ga usah banyak cingcong
Langsung ke ceritanya ajaaa
Jangan lupa Voteee

Typo? Koreksi Aja 😉

^v^

Author POV

Hari kenaikan pangkat tiba setelah sekian banyak persiapan yang Olivia dan Claude pikirkan. Banyak yang terjadi saat mempersiapkannya, mulai dari peralatan yang rusak karena pekerja yang ceroboh, dan ada pula yang tidak sesuai dengan apa yang Olivia inginkan sehingga harus dirombak ulang.

Tapi, semua itu terbayar saat melihat orang-orang yang menatap kagum pada dekorasi-dekorasinya. Perasaan yang Olivia dan Claude rasakan, mendadak hilang sehabis melihat senyuman orang-orang yang tampak menyukai dekorasinya.

"Finally, we did it Claude!" seru Olivia.

"Yes, I'm glad to see it,"

"Me too."

Perayaan kenaikan pangkat sangat meriah dikarenakan keluarga dari beberapa prajurit istana datang untuk menyemangati mereka. Selain untuk menunjukkan kemampuan mereka, para prajurit istana juga menjadikan hari ini adalah yang paling dinantikan. Karena saat perayaan inilah mereka dapat bertemu keluarga mereka.

"Josh!" teriak seorang gadis dari pintu masuk. Dan orang yang gadis itu panggil, langsung mencari sumber suara tersebut.

"Lucy! Uncle Arthur!" ya, mereka adalah keluarga Howard yang datang untuk menyemangati Josh.

Josh mendatangi keduanya untuk memberi salam dan doa agar dirinya bisa lancar mengikuti acara ini.

"Hei! How are you both?" sapa Josh kala sampai dihadapan mereka.

"Oh come on, kita sudah bertemu belum lama ini. Kau sangat rindu pada kita ya?" ujar Arthur dengan sifat bercandanya.

"Tidak! Aku hanya basa basi saja," bantah Josh yang sepenuhnya berbohong.

"Hahaha! I know you Josh, dari matamu saja sudah bisa ditebak kalau kau rindu pada kita berdua," sahut Arthur.

"Ck! Ya ya ya, aku kalah dan kau menang kali ini uncle,"

"Sudah! Bisakah kalian berhenti!? You too uncle, bukannya kau juga rindu pada Josh? Kau juga Josh, kau tak pandai berbohong! Jadi, jangan pernah sekalipun berbohong, karena kita akan tau!" ucap Lucy panjang lebar karena sudah jengah dengan kelakuan paman dan keponakan ini.

"Benarkah? Padahal aku pandai mengatur raut wajahku,"

"Ah iya, aku lupa kalau Josh dulu mahir dalam berakting," ucap Arthur.

"See!?" seru Josh pada Lucy.

"Paman! Kau tidak bohong kan?" tanya Lucy menggunakan nada sinis.

"Tentu saja tidak. Di sekolahnya dulu, Josh pernah menjadi juara satu lomba drama," jawab Arthur jujur.

"Apa!? Juara satu!? Jadi kau seorang Drama King ya?" canda Lucy.

"Terserah dirimu saja mau menganggapku apa. Aku pergi dulu, acaranya sebentar lagi akan dimulai. Aku rekomendasikan agar kalian segera mencari tempat duduk mulai sekarang," kata Josh sembari berlalu pergi dari hadapan Arthur dan Lucy.

The Story Of The Knight Zee [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang