Hai again guysiii
Sorry banget karena update lama
Enjoy bacanyaTypo? Koreksi Aja😉
^v^
Author POV
Usai makan malam, Zee tidak langsung pergi ke kamarnya. Dia menyempatkan dirinya untuk pergi menemui Lenox. Zee terus berjalan menyusuri lorong hingga ia berhenti di depan pintu berwarna coklat tua. Di samping pintu itu terdapat dua orang prajurit yang berjaga.
"Apakah Lenox tidur?" Tanya Zee ke salah satu prajurit itu.
"Belum ketua, dia baru selesai makan," Jawab prajurit yang Zee tanyai tadi.
Zee menganggukkan kepalanya, lalu tangannya terulur untuk membuka pintu coklat tua itu. Dia membukanya dengan perlahan-lahan.
"Lenox?" Panggil Zee setelah menutup pintu kembali.
Lenox yang merasa ada yang memanggil dirinya pun menoleh ke arah suara tersebut berasal. Ditemuinya Zee yang sedang berdiri di dekat pintu masuk.
"Kukira siapa, ternyata kau Zee,"
"Apakah aku mengagetkan mu?"
"Tidak Zee. Oh ya, ada perlu apa sampai kau kemari menemui ku?"
"Aku ingin bertanya sesuatu,"
"Hm? Apa itu?"
"Kau tau sesuatu tentang Vlerant?"
"Sepertinya aku pernah mendengarnya, tapi aku lupa kapan,"
"Aku mengerti. Kalau begitu aku pergi dulu, hanya itu yang ingin aku tanyakan padamu," tanpa mengucapkan terimakasih, Zee pergi begitu saja dari ruangan Lenox.
Lenox yang mengerti dengan sikap Zee yang seperti itu hanya bersikap biasa saja. Lama tinggal bersama Zee di Dé Èlgárd, dia menyadari bahwa sikap Zee memang agak keterlaluan. Tapi dia mulai belajar memaklumi setelah mendengar cerita masa lalu Zee yang kelam. Lenox hanya bisa berdoa agar Zee bisa keluar dari masa lalunya.
••••••
Di Tempat Lain
"Apa yang harus aku lakukan selanjutnya tuan?" tanya seorang laki-laki dengan serius.
"Lakukan saja seperti apa yang aku bilang waktu itu," jawab seseorang yang laki-laki itu tadi tanyakan.
"Baik, akan kita lakukan sebaik mungkin,"
••••••
Pagi hari ini, Zee dan juga para prajurit Dé Èlgárd tengah berkumpul di tempat latihan. Zee mengamati apapun yang prajurit-prajurit itu lakukan. Ada yang sedang latihan bermain pedang, latihan bela diri, memanah, dan ada juga yang latihan fisik agar tubuh mereka terlihat kekar dan kuat.
Mata Zee kemudian terhenti pada Josh, dia memperhatikan cara Josh bermain pedang. Memang permainan pedang Josh tidak bisa diragukan lagi. Zee kagum dengan Josh, tapi bukan saatnya dia memuji Josh. Mungkin ketika tes kenaikan pangkat saja, siapa tau Josh bisa membuatnya kagum dengan permainan pedangnya.
Dulu, saat Josh melakukan tes kenaikan pangkat, Zee tidak datang karena harus mengurus beberapa tikus-tikus nakal di Dé Èlgárd. Jadinya, dia tidak dapat melihat langsung seberapa hebat Josh saat memainkan pedangnya.
"It's deeply regretted," ujar Zee kecewa.
Zee terlalu fokus kepada Josh sampai ia tidak menyadari ada Zack di sampingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Story Of The Knight Zee [On Going]
FantasySeorang ksatria pemberani, yang tak pandang bulu jika sedang bersama musuhnya. Yang selalu mengabdi kepada kerajaan yang sedang dia lindungi sejak orang tuanya meninggal karena insiden yang kurang baik. Dia mempunyai banyak julukan dikalangan ma...