Holaaa guys, aku udah up lagi niii
Jangan lupa buat follow aku yaaa
Oh iya, jangan lupa untuk Vote juga
Jangan jadi SIDERS:)Ada Typo? Koreksi Aja😉
•~✨HAPPY READING GUYSSS ✨~•|•~~~ENJOY~~~•|
Author POVToktoktok...
"Ksatria, kopi anda sudah selesai,"
Ceklek...
Pintu dibuka oleh Zee, dia mengambil kopinya lalu mengucapkan terimakasih kepada pelayan itu.
"Terimakasih,"
"Sama-sama, apa ada lagi yang bisa aku bantu ksatria?" Tanya pelayan itu lagi sebelum dia pergi dari hadapan Zee.
"Tidak ada,"
"Baiklah kalau begitu, saya permisi ke dapur lagi." Zee mengangguk singkat, lalu pelayan itu membungkuk kemudian melenggang pergi.
Zee menutup kembali pintunya, lalu berjalan ke arah balkon kamarnya. Dia duduk di kursi yang ada di balkon, kopinya ia letakkan di meja.
Dia merenung, bagaimana nasib Dé Èlgárd jika tidak ada dirinya nanti. Bagaimana jika dirinya pergi jauh dari dunia sedangkan Alicya sendirian tanpa dirinya.
Ditengah-tengah lamunannya, dia mengingat bendera yang tadi dia sempat tanyakan kepada Carl. Zee berdiri lalu masuk ke dalam kamarnya lagi untuk mengambil benda itu. Setelah mengambil benda itu, dia kembali duduk di balkon lagi.
Benda itu, benda yang Olivia temukan di taman kerajaan. Zee sangat berterima kasih kepada Olivia, karena Olivia Zee bisa mendapatkan informasi musuhnya walaupun hanya lambang benderanya saja. Bagi sebagian orang, mengetahui lambang bendera dari musuhnya itu sangat tidak penting, tapi bagi Zee itu sangatlah penting.
(Olivia ketemu benderanya ada di Chapter 5)
"Berani sekali dia kepada seorang Zee," Gumam Zee sambil menyesap kopinya. Tangan kanannya dia gunakan untuk memegang kopinya, sedangkan tangan kirinya dia gunakan untuk memegang bendera Vlerant.
Zee menyeringai ke arah bendera Vlerant itu. Vektor, dia pemimpin Vlerant yang Carl katakan kepadanya tadi.
'Vektor, kau sudah masuk ke dalam daftar musuhku saat ini' batin Zee.
••••••
••Tempat Lain••
"Tugas kalian berdua dimulai dari sekarang, lakukan dengan benar, jangan sampai membuat kesalahan sedikitpun, atau tuan akan marah besar,"
"Jangan khawatir, kita tidak akan mengecewakan tuan,"
"Kalian yakin?"
"Ya, tentu saja. Kita juga sudah lama tinggal disana, jadi kita sangat hafal dengan seluk-beluknya tempat itu,"
"Baiklah, selamat menjalankan tugas,"
"Terimakasih."
••••••
••Keesokan Harinya, Dé Èlgárd••

KAMU SEDANG MEMBACA
The Story Of The Knight Zee [On Going]
FantasySeorang ksatria pemberani, yang tak pandang bulu jika sedang bersama musuhnya. Yang selalu mengabdi kepada kerajaan yang sedang dia lindungi sejak orang tuanya meninggal karena insiden yang kurang baik. Dia mempunyai banyak julukan dikalangan ma...