2-0 Bertemu (revisi)

647 53 3
                                    

📍Sekilas info📍

⚠️WAJIB DI BACA⚠️

Beberapa part sebelumnya sudah ku revisi. Dan aku sudah menghapus semua kata Nadzor yang ada di cerita ini. Karena Jujur aja, aku merasa sedikit terbebani dengan kata Nadzor yang aku tulis itu. Sebab aku sama sekali gak punya ilmu yang jelas mengenai proses Nadzor. Dan bekal riset ku cuma Google, jadi aku rasa,, ada baiknya kalau aku gak sembarangan masukin kata/tahapa Nadzor itu ke dalam cerita ini.

Ya walaupun ini cuma cerita fiktif, aku tetap aja ngrasa gak nyaman sendiri kalo masukin info atau pengetahuan tentang tahap Nadzor itu secara sembarangan ke dalam cerita ini. Dan aku juga sempat dengar ceramah di YouTube mengenai Nadzor,, dan di sana di jelaskan kalau Nadzor hanya boleh di lakukan jika si Laki-laki nya itu memiliki peluang yang besar untuk diterima oleh pihak perempuan.

Dan di tahap Nadzor juga, si laki laki diperkenankan untuk melihat si Wanita namun dengan tujuan yang sudah pasti akan menikahi wanita tersebut. Kalau hanya sebatas itu sih aku ngerti, tapi aku jelas gak tau bagaimana cara dan ketentuan pelaksanaannya.

Oleh sebab itu, tahap Nadzor yang bisa di bilang sebagai tahap yang sangat serius itu, aku ganti dengan acara pertemuan biasa. Acara pertemuan yang akan menjadi sarana untuk kedua nya saling bertanya dan mencocokkan keinginan mereka masing-masing.

Ps : kedua belah pihak (yang ta'aruf) boleh bertemu atau berbicara langsung selama di sisi mereka ada yang menemani ya.

Jadi klo masa ta'aruf itu, boleh bertemu langsung asal ada pendamping yang menemani supaya gak cuma berduaan aja. Dan di pertemuan pun, tetap harus menjaga pandangan, tidak boleh memandang/melihat kearah pihak lainnya dengan nafsu atau secara berlebihan.

.

.

.

[][][]

2 - 0
Bertemu

2 - 0Bertemu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

AUTHOR

Pagi ini, Zulaikha terbangun tepat saat Adzan Subuh berkumandang. Wanita itu mendudukan dirinya sejenak untuk mengumpulkan kembali sebagian dari kesadarannya yang masih bertaburan di atas ranjang. Setelah merasa cukup sadar, Zulaikha lekas menuju kamar mandi untuk membersihkan diri sebelum ia menunaikan shalat Subuh nya.

Selang beberapa saat kemudian, Zulaikkha pun selesai dengan kegiatan ibadanya. Wanita itu juga segera membereskan kembali peralatan Shalatnya dengan rapi. Setelah itu, Zulaikha melangkahkan kakinya keluar dari kamar. Dan tepat di saat itu, Kakak sepupunya, Rahmi juga keluar dari kamarnya. "Kak? Sudah selesai shalat?" tanya Zulaikha.

ZULAIKHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang