1-9 Ke Khawatiran Keluarga (revisi)

585 51 8
                                    

📍Info📍
Hanya sedikit penjelasan biar kalian pada gak bingung,, latar waktu di Part ini masih sama dengan part sebelumnya ya
(part 1-8).

Kalau kalian ingat,, di bagian akhir part 1-8 itu kan ada keterangan waktu 21.25 dimna Zulaikha baru aja mau tidur ya. Dan latar di part ini masih di malam yang sama dengan Part 1-8.

Jadi aku harap kalian gak bingung ya karna di part ini belum masuk ke bagian pertemuan Zulaikha sama dengan pasangan ta'aruf nya.

Sedikit bocoran,, bagian pertemuan akan ada di part selanjutnya (part 2-0).

So,,,,,, HAPPY READING gais 🌹

[][][]


Ke Khawatiran Keluarga

Ke Khawatiran Keluarga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

AUTHOR

Langit sudah berubah menjadi gelap sejak beberapa jam yang lalu dan Yusuf baru menyelesaikan semua pekerjaannya. Di liriknya jam yang melingkar di tangan kirinya, ternyata waktu sudah menunjukkan pukul 21.35. Yusuf menghela nafas lelah lalu segera membereskan barang - barangnya. Selesai dengan kegiatan beres - beresnya, Yusuf pun segera melangkah keluar dari ruanganya.

"Thar, belum pulang juga kamu ternyata," ujar Yusuf saat kedua matanya melihat keberadaan sekretarisnya, Athar Riski Khairu.

"Iya pak, masih ada beberapa berkas yang harus saya kerjakan," jawab Athar.

"Berkas apa?" tanya Yusuf.

"Berkas untuk pertemuan bapak dengan klien dari Malang besok siang pak," jawab Athar sambil menunjukkan layar tablet yang menampilkan seluruh jadwal Yusuf untuk hari esok.

Yusuf pun meraih tablet itu dan memperhatian sederet jadwal kerjanya yang sangat padat. Dan setelah memperhatikan semua jadwalnya itu, Yusuf langsung teringat akan sesuatu. "Ohiya saya lupa bilang sama kamu, besok saya ada urusan pribadi. Karna besok itu, saya tidak akan masuk kantor seharian, jadi tolong kamu reschedule pertemuan saya dengan Klien dari Batam dan Klien dari Bali ini ke minggu depan saja ya. Lalu untuk rapat dengan Tim IT dan Tim Pemasaran ini saya serahkan saja ke kamu. Jadi besok tolong email saja ke saya mengenai hasil rapat," ujar Yusuf sambil mengembalikan Tablet pipih itu pada Athar.

"Baik pak," jawab Athar.

"Jadi kamu bisa pulang sekarang, besok saja dilanjutkan lagi pekerjaan mu itu," ujar Yusuf yang di iringi dengan seulang senyuman.

Athar ini awalnya adalah seorang anak dari salah satu OB di kantor ini. Namun karna kecerdasannya yang luar biasa, Bilal yang kala itu masih memimpin perusahaan ini pun memberikan beasiswa penuh kepada Athar untuk menempuh pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Dan setelah ia menyelesaikan kuliahnya tiga tahun yang lalu, Bilal langsung memberikan posisi sekretaris CEO kepada Athar. Dan Yusuf yang kala itu sudah menduduki kursi CEO pun setuju - setuju saja sebab Yusuf pun tahu kecerdasan Athar yang luar biasa. Dan hal itu terbukti setelah Athar secara resmi bekerja sebagai Sekretaris Yusuf. Hasil kerjanya yang rapi dan cekatan itu sukses membuat Bilal merasa senang dan bangga telah memberikan beasiswa itu kepada Athar. Bahkan terkadang Yusuf juga pernah beberapa kali meminta Athar melakukan sebuah pekerjaan di luar dari tugas kantor. Dan hasilnya sama sekali tidak pernah mengecewakan.

ZULAIKHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang