FOLLOW DULU YA SEBELUM BACA💕
- - -
Religi - Romance.
Zulaikha tidak pernah menyangka jika ketertarikannya pada salah satu anak didiknya di TK tempatnya mengajar malah mendatang seorang jodoh untuknya.
Ibrahim, anak yang paling pendiam itu membuat r...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Usai memarkikan motornya di halaman parkir khusus guru, Zulaikha berjalan masuk kedalam TK dengan tenang. Dalam hati ia melafalkan kata Basmalah sebagai awal dari kegiatannya hari ini. "Semoga berkah, ya Allah." Gumam Zulaikha.
Ia tersenyum lembut pada anak – anak yang sedang bermain di beberapa wahana permainan sederhana. Melihat wajah – wajah ceria nan lucu itu terkadang membuat Zulaikha gemas sendiri. Ia tergolong orang yang sangat menyukai anak kecil, sebab itulah Zulaikha langsung menerima pekerjaan ini tanpa banyak berpikir. Lagipula, gajinya sebagai guru di TK ini juga cukup memakmurkan hidupnya dan sang adik. Yah meskipun sampai saat ini kedua orang tua mereka masih sering mengirimka uang setiap bulan, paling tidak jumlahnya sudah tidak sebesar awal kepindahan mereka ke ibukota ini karna kini Zulaikha sudah memiliki penghasilannya sendiri.
"Umma Ikaa!" Panggil seorang anak perempuan sambil menarik pelan gamisnya. Anak perempuan itu terlihat sangat cantik dengan bando pink yang menghiasi kepala kecilnya.
"Assalamu'alaikum anak cantik." Sapa Zulaikha lalu berjongkok untuk menyamakan tingginya dengan si anak.
"Wa'alaikumsalam Umma. Ini buat Umma. Ini permen kesukaan Lily loh. Tadi malam Lily beli sama bunda." Ujar anak bernama Lily itu sambil menyodorkan setangkai permen susu kepada Zulaikha.
"Wah terima kasih, sayang. Lily baik sekali." Ujar Zulaikha dengan antusias lalu menerima permen yang diberikan anak itu. Lily yang merasa dirinya di puji oleh sang guru favorite nya itu pun lantas menunduk malu. Lily adalah anak yang aktif, ceria, dan selalu bersemangat. Anak kecil berparas cantik itu mampu menebarkan sejuta keceriaan kepada orang di sekelilingnya. Tapi, ia juga bisa berubah menjadi sangat pemalu jika mendapat pujian.
"Terima kasih, Umma." Jawab lily yang masih mengoyang – goyangkan kakinya dengab lucu. Wajahnya masih tertunduk karna malu. Hal manis ini tebtu saja membuat Zulaikha tidak mampu menahan senyumnya.
"Sama – sama, sayang." Ujar Zulaikha lalu mengelus lembut kepala Lily.
"Umma, Lily pamit masuk ke kelas dulu ya. Assalamu'alaikum Umma." Ujar Lily lalu anak kecil itu segera berlari kecil meningalkan Zulaikha yang masih tersenyum gemas di tempatnya.
"Astaghfirullah Hal Adzim! Sejak kapan kamu disini Bin? Bikin kaget aja deh." Geram Zulaikha pada perempuan yang berjongkok di sampingnya.
"Hehehe.. maaf mbak. Mbak juga ngapain jongkok di sini?" Ujar Binanda dengan Cengirannya yang khas.
"Assalamu'alaikum Binanda Rahdita." Ujar Zulaikha dengan nada yang sedikti menyindir.
Sadar jika Zulaikha menyindirnya, Binanda kembali terkekeh kecil sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Lalu menjawab salam Zulaikha dengan sedikir meringis. "Wa'alaikumsalam, Mbak Ikha."