1-1 Pecahnya Teka - Teki

851 88 3
                                    


Pecahnya Teka -Teki

Zulaikha berjalan santai menuju ayunan yang terletak dipinggir lapangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Zulaikha berjalan santai menuju ayunan yang terletak dipinggir lapangan. Kedua sudut bibirnya terangkat ketika melihat Ibrahim masih duduk ditempat yang sama seperti yang ia minta tadi sebelum dirinya pamit ke Toilet. Kondisi TK kini sudah lumayan sepi, tapi Yusuf belum juga datang untuk menjemput anaknya. Zulaikha tidak tau kenapa Yusuf terlambat untuk menjemput Ibrahim kali ini, yang Zulaikha ketahui hanyalah, dirinya dimintai tolong oleh Dewi untuk menemani Ibrahim sampai anak itu dijemput oleh walinya. Dewi tidak menjelaskan apapun padanya, penanggung jawab kelas Ibrahim itu langsung pergi usai berbicara karena ada urusan penting yang harus ia selesaikan.

"Ibra.." Panggil Zalaikha lembut. Ibrahim yang tadinya termenung menatap rerumputan kini beralih melihat kearah gurunya. "Kenapa cemberut? Umma lama ya?" Tanya Zulaikha sembari mendudukkan dirinya pada ayunan yang ada disamping Ibrahim.

"Enggak kok umma." Jawab Ibrahim singkat.

"Terus kenapa mukanya cemberut gitu? Ibrahim bosen ya?" Tanya Zulaikha lagi. Ibrahim pun menganggukkan kepalanya untuk menjawab pertanyaan Zulaikha. "Ibrahim mau pergi main sama umma gak?" Lanjut Zulaikha.

Mata Ibrahim langsung memancar sinar antusias usai mendengar tawaran dari Zulaikha. "Main kemana Umma?"

"Ibrahim mau liat ikan?"

Ibrahim langsung menganggukkan kepalanya dengan cepat sembari berucap, "Mau banget umma!"

"Kalau gitu, kita bisa pergi main ke tempat yang banyak ikan nya. Biar Ibra bisa liat ikan - ikan berenang." Jawab Zulaikha.

"Kita pergi sekarang Umma?"

"Kita harus izin dulu sama papa Ibrahim. Kalau papa gak kasih izin, kita gak bisa pergi." Sahut Zulaikha.

Bahu Ibrahim melayu seketika. Semangatnya langsung hilang usai mendengar penuturan Zulaikha barusan. Pasalnya, dari yang otak kecilnya ketahui, Sang papa kini sedang berada di luar kota. "Tapi papa Ibra jauh, umma. Kalau minta izin sama eyang aja, bisa?" Jawab Ibrahim.

"Emangnya papa Ibrahim kemana?"

"Kemarin papa bilang, papa mau pergi keluar kota. Ibrahim gak tau papa pulang kapan. Kata eyang sih, papa perginya cuma sebentar."

"Yaudah, kalau gitu kita coba tanya eyang ya? Ibrahim jangan cemberut gitu mukanya, nenti jidatnya jadi keriput loh." Gurau Zulaikha lalu mengusap dahi Ibrahim dengan ibu jarinya.

"Iya Umma." Jawab Ibrahim sambil tersenyum. Zulaikha pun ikut tersenyum lalu mengusap kepala Ibrahim dengan sayang.

Setelah itu, Zulaikha mengeluarkan berbagai macam topik pembicaraan khas anak - anak untuk ia bahas bersama Ibrahim. Ia tidak ingin Ibrahim merasa bosan selama menunggu jemputannya, maka dari itu, sebisa mungkin ia mengajak Ibrahim untuk membahas berbagai hal yang sekiranya anak itu sukai. Dan sepertinya, usaha Zulaikha tidak terbuang sia - sia. Ibrahim tampak sangat antusias menanggapi semua topik yang Zulaikha keluarkan. Bagi Ibrahim, semua topik pembicaraan yang dikeluarkan oleh Zulaikha sangat menarik dan sayang untuk ia abaikan. Saking menariknya, Ibrahim sampai mengeluarkan energi lebih untuk menyampaikan ceritanya kepada Zulaikha. Sesekali anak itu memperagakan beberapa gerakan yang menurutnya harus ia beri tau kepada gurunya itu. Sementara Zulaikha hanya tertawa melihat tingkah lucu Ibrahim.

ZULAIKHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang