Eunha menyerang Yuju dengan membabi buta. Berbagai mantra sihir diucapkan oleh Eunha untuk menyerang Yuju, tetapi Yuju hanya menghindar dari serangan Eunha dan mencoba untuk mendekati Eunha.
"Eunha!? Ada apa dengan dirimu?" Tanya Yuju sambil menghindari serangan dari Eunha.
"Apa kamu benar - benar ingin membunuhku?" Tanya Yuju lagi.
Eunha tidak menjawab pertanyaan Yuju dan terus menyerang Yuju dengan sihir - sihirnya. Yuju pun tidak bisa terus menghindar pun mencoba mendekati Eunha untuk menyerang ke titik energi milik Eunha dan membuatnya pingsan. Namun ketika Yuju hampir berhasil mendekati Eunha dan akan menyerang Eunha, ia melihat ke arah mata Eunha. Yuju melihat mata Eunha sesekali berwarna merah, dan cara Eunha memandang pun bukan seperti orang yang memiliki kesadaran penuh. Dari situ Yuju yakin bahwa Eunha sedang dikendalikan oleh seseorang dengan sihir dan Yuju mengurungkan niatnya untuk menyerang Eunha. Sayangnya, Yuju berhenti menyerang di waktu yang sangat tidak tepat. Dirinya berada sangat dekat dengan Eunha sehingga Eunha dapat dengan mudah menyerang Yuju.
Eunha menggunakan sihir penjara air untuk mengurung Yuju ke dalam gumpalan air, dan Yuju pun terjebak di dalam air tersebut. Yuju mencoba memberontak, akan tetapi yang namanya manusia pasti membutuhkan udara untuk bernafas, dan didalam air manusia tidak dapat bernafas dengan sangat bebas bahkan harus menahan nafasnya agar air tidak dapat masuk kedalam paru - paru manusia. Yuju mulai lelah dikarenakan ia tidak bisa bernafas. Air mulai memasuki tubuhnya lewat hidup dan mulutnya ketika Yuju mencoba membuang nafas secara perlahan - lahan.
"Eunha..." Yuju berteriak dari dalam air yang tentu saja tidak dapat didengar oleh Eunha ataupun yang lainnya.
Kondisi Yuju semakin melemah di dalam penjara air buatan Eunha tersebut. Tubuhnya terasa sangat lemah, ia tidak lagi mampu menggerakkan anggota tubuhnya.
"Ada apa Yuju? Kamu sangat menyedihkan di dalam sana." Ujar Eunha.
"Kesombongan mu akan berakhir disini." Ujar Eunha kembali.
Eunha pun meningkatkan kekuatan sihir penjara airnya dan membuat Yuju semakin terpojok. Ketika Eunha ingin menghabisi Yuju dengan serangan terakhir, tiba - tiba pintu ruangan yang tadinya terkunci meledak hingga menyebabkan pintu tersebut hancur. Dari sana keluar bola - bola api yang secara tiba - tiba menyerang Eunha sehingga Eunha mengalihkan kekuatan sihirnya untuk bertahan dan Yuju pun tebebas dari penjara air tersebut.
"Siapa kamu?" Tanya Eunha kesal.
"Aku... Aku Sowon. Salam kenal" Jawab seseorang yang tiba - tiba muncul dari balik pintu tersebut.
"Aku tidak tahu siapa kamu, tetapi kalau kamu mengganggu ku, maka kamu akan bernasib seperti dia." Ujar Eunha kepada Sowon.
"Begitu ya, aku jadi takut. Tapi apa kamu tahu kalau energi yang kamu keluarkan itu sangat berbahaya?" Ujar Sowon.
Eunha pun kesal dengan Sowon dan ingin menyerangnya. Akan tetapi Eunha ingin menghabisi Yuju yang telah tergeletak terlebih dahulu, ia pun mengarahkan sihir airnya kepada Yuju. Sowon yang telah berada disana pun tidak membiarkan itu terjadi. Ia mencoba menghalau sihir air milik Eunha dengan sihir api miliknya, dengan begitu sihir air milik Eunha tidak dapat mendekati Yuju dan hanya menjadi uap. Hal itu membuat Eunha menjadi sangat kesal dan segera menyerang Sowon.
Ketika sihir air Eunha hampir mendekati Sowon, tiba - tiba semua energi sihir yang ada di ruangan itu lenyap sehingga Eunha dan Sowon tidak mampu menggunakan sihir mereka.
"Bukankah kami sudah menjelaskan kepada kalian sebelumnya bahwa disini tidak boleh terjadi pertarungan sihir tanpa pengawasan dari kami?" Ujar seseorang yang ternyata adalah seorang guru dari Gfriend Magic School yang menggunakan sihir penetral energi untuk menghentikan pertarungan sihir antara Sowon dan Eunha.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAGO : The Story Of Gfriend Magic School
FantasyTulisan ini mengisahkan enam orang remaja yang merupakan keturunan dari enam orang penyihir terhebat di dunia. Mereka adalah Sowon, Yerin, Eunha, Yuju, SinB, dan Umji. Di awal kisah mereka tidak mengenal satu sama lain, dan mereka saling bertarung u...