Pertarungan tiada akhir telah banyak memakan korban, baik dari sisi manusia, mupun penyihir. Para MAGO berusaha keras mengalahkan musuh-musuhnya agar mereka tidak bisa mengambil alih bumi dan menyebarkan kejahatan ke seluruh penjuru bumi. Sowon yang menghadapi Lucas sudah mencapai puncaknya, ia berhasil melumpuhkan setengah dari pasukan yang Lucas bawa, namun dikarenakan ia belum pernah melihat kemampuan sihir milik Lucas sebelumnya, Sowon hanya menjadi samsak bagi Lucas yang terus menyerangnya.
"Hanya segini saja kemampuan Fire MAGO?" Ujar Lucas.
"Jangan meremehkan ku, wahai penyihir jelek." Ujar Sowon bangkit dari keterpurukannya.
"Bagus, terus lah bangun seperti itu. Sangat menyenangkan rasanya dapat menyerang Fire MAGO dan melihatnya terluka." Ujar Lucas.
Sowon kembali bertarung melawan Lucas dan pasukannya. Energi sihirnya mulai tidak stabil karena emosinya perlahan-lahan termakan oleh energi sihir tersebut. Sowon menyadari hal tersebut sehingga memilih untuk lebih berhati-hati dalam menyerang, sebab jika tidak berhati-hati maka dirinya akan jatuh dalam jurang kematian dan energi sihir MAGO akan mengambil alih dirinya lalu berbuat semau mereka, termasuk menghancurkan apapun yang ada dihadapan mereka.
Cerita beralih ke Yerin yang jatuh tergeletak setelah terkena serangan dari Valhana. Tubuhnya terasa kaku dan sulit digerakan, namun Yerin tetap berusaha bangkit untuk mengalahkan Valhana. Sebelumnya Yerin telah mengalahkan seluruh pasukan yang dibawa oleh Valhana, dan kini ia hanya perlu mengalahkan Valhana agar bisa segera pergi dari sana lalu membantu MAGO lainnya.
"Kemana perginya Wind MAGO yang hebat itu?" Ujar Valhana menyombongkan diri.
"huh... Aku akan mengalahkanmu." Ujar Yerin sambil menarik nafas dalam-dalam lalu bersiap untuk menyerang Valhana.
"Aku suka semangatmu Wind MAGO." Ujar Valhana.
Yerin dan Valhana akhirnya kembali beradu sihir jarak jauh maupun perkelahian jarak dekat. Mereka saling menyerang dan membalas serangan, baik Yerin maupun Valhana saling terkena serangan satu sama lain hingga akhirnya mereka terpental akibat beradunya dua kekuatan sihir. Yerin yang sudah terlalu lelah terkena dampak yang lebih besar daripada Valhana, sehingga tubuhnya jatuh dalam posisi terduduk dan tidak bisa digerakkan untuk sementara waktu, sementara itu Valhana masih mampu berdiri setelah beradu sihir dengan Yerin.
"Apakah ini akhir dari pertarungan kita, Wind MAGO?" Ujar Valhana.
"Akulah pemenang dari pertarungan ini." Ujar Valhana sambil berjalan mendekati Yerin.
Yerin yang melihat Valhana mendekatinya tidak bisa bergerak. Tubuhnya benar-benar mencapai batas, sehingga ia tidak bisa melakukan apapun selain melihat Valhana yang mendekatinya.
"Aku harus cepat bangun, kalau tidak aku bisa mati." Ujar Yerin dengan pelan.
Valhana telah sampai di depan Yerin, kemudian ia mencekik Yerin dan mengangkatnya. Ia melihat Yerin yang kesakitan dan tidak bisa bernafas dengan wajah yang penuh kebahagiaan. Sementara Yerin hanya bisa pasrah dan mencoba mengatur nafasnya agar ia tetap bisa bertahan dari Valhana.
"Aku menyukai wajahmu yang kesakitan itu, Wind MAGO. Aku ingin melihatmu mati tepat dihadapanku dan dengan tanganku sendiri." Ujar Valhana yang mengencangkan cekikannya terhadap Yerin.
"Argh...!" Ujar Yerin kesakitan.
Disisi lain, Umji berusaha sekuat mungkin melepaskan diri dari sulur tanaman yang mengikatnya. Remy mengikatnya dengan sihir yang berbeda dari sebelumnya, dimana ketika Umji mencoba melepaskan diri, sulur tanaman itu akan semakin kuat mengikat Umji hingga melukai tubuh Umji.
"Seperti inilah kondisimu ketika kita pertama kali bertemu, Rock MAGO." Ujar Remy.
"Aku tidak akan kalah untuk yang kedua kalinya." Ujar Umji yang masih berusaha melepaskan diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAGO : The Story Of Gfriend Magic School
FantasyTulisan ini mengisahkan enam orang remaja yang merupakan keturunan dari enam orang penyihir terhebat di dunia. Mereka adalah Sowon, Yerin, Eunha, Yuju, SinB, dan Umji. Di awal kisah mereka tidak mengenal satu sama lain, dan mereka saling bertarung u...