Waktu sudah menunjukkan pukul dua belas siang, para MAGO selain Sowon pun segera kembali ke kelas setelah tidak mengikuti pelajaran pertama dan kedua. Sementara itu, Sowon kembali ke ruang pemeriksaan karena memang saat ini dia sedang bertanggung jawab secara penuh disana. Ketika kembali ke ruangan pemeriksaan, Sowon melewati rombongan Yuju, Yerin, dan SinBi, namun tidak ada pembicaraan diantara mereka, semuanya hanya saling diam dan menatap kemudian melanjutkan perjalanan ke tujuan mereka masing-masing.
Sesampainya di ruang kelas, Yuju melihat kursi Sowon yang kosong. Biasanya ia akan disambut oleh Sowon setiap kali dirinya datang ke kelas, namun kali ini ia tidak mendapati sambutan tersebut. Yuju, Yerin, dan SinBi segera duduk di kursinya masing-masing. Sementara itu Umji telah lama ada dikursinya setelah ia berbincang-bincang dengan Sowon, ia langsung pergi ke kelas dan tidak kembali ke ruang pemeriksaan. Kelas pun dimulai.
Singkat cerita, hari sudah mulai sore dan jam pelajaran pun selesai. Seperti biasa Yerin, SinBi, dan Umji keluar lebih dulu, sementara Yuju ingin sendirian terlebih dahulu. Kali ini Yerin mengatakan bahwa dirinya tidak akan menggunakan anginnya untuk mengawasi Yuju karena dia sudah cukup lelah telah menggunakan sihir seharian untuk mengawasi Eunha dan para MAGO lainnya sekaligus, Yerin juga berpesan agar tidak pulang terlambat karena perisai sihir akan segera diturunkan ketika hari sudah semakin gelap. Yuju berterima kasih dan berjanji bahwa ia tidak akan pulang larut malam. Yuju pun di tinggal sendirian di kelas.
Sementara itu, sore hari adalah waktunya Sowon berpatroli terakhir di gedung sekolah, sehingga ia segera melaksanakan partolinya dan menutup gedung sekolah untuk kemudian melanjutkan berpatroli di luar gedung. Ketika sampai di ruang kelas sihir tingkat atas, Sowon melihat Yuju sendirian. Ternyata Yuju telah menunggu kedatangan Sowon dan ia ingin membicarakan sesuatu pada Sowon.
"Mengapa kamu lama sekali? Aku sudah menunggumu daritadi." Ujar Yuju.
"Mengapa kamu menungguku?" Ujar Sowon yang kemudian duduk dihadapan Yuju.
"Aku ingin meminta maaf kepadamu atas kejadian kemarin." Ujar Yuju.
"Tidak perlu. Aku sudah mengatakannya padamu kalau aku tidak marah padamu." Ujar Sowon.
"Kalau begitu maaf telah mengecewakanmu." Ujar Yuju.
"Tidak... Kamu juga tidak perlu meminta maaf tentang hal itu." Ujar Sowon.
"Sowon... Aku tidak tahu harus bagaimana lagi agar kamu mau jujur kepadaku tentang kesalahanku kepadamu." Ujar Yuju.
"Aku hanya ingin memperbaiki kesalahpahaman ini." Ujar Yuju lagi.
"Tidak ada yang salah paham. Semuanya jelas, yang aku katakan tadi pagi juga jelas. Aku tidak akan mengobatimu itu saja." Ujar Sowon.
"Lalu, apa?" Tanya Yuju.
"Aku mau lihat seberapa kuat dirimu menahan efek samping dari segel kutukan itu. Kalau kamu menjadi jahat ya aku ingin lihat apa kamu berani membunuh Eunha sahabat terdekatmu itu?" Ujar Sowon dengan ketus.
"Kenapa tiba-tiba kamu membawa Eunha dalam permasalahan ini?" Ujar Yuju kesal.
"Kenapa kamu tiba-tiba marah? Aku hanya memberitahu kamu tentang efek samping dari segel itu yang dapat membuat dirimu berubah menjadi penyihir jahat. Aku juga menantangmu apakah kamu berani membunuh Eunha jika memang kamu akan berubah menjadi penyihir jahat?" Ujar Sowon.
"Kamu benar. Aku akan berubah menjadi penyihir jahat jika segel ini tidak segera ditarik. Aku juga tidak tahu kapan aku akan berubah menjadi jahat karena segel ini." Ujar Yuju.
"Maukah kamu menarik cakram api pada segel ini?" Ujar Yuju memohon.
"Tidak mau." Ujar Sowon.
"Kenapa?" Ujar Yuju.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAGO : The Story Of Gfriend Magic School
FantasyTulisan ini mengisahkan enam orang remaja yang merupakan keturunan dari enam orang penyihir terhebat di dunia. Mereka adalah Sowon, Yerin, Eunha, Yuju, SinB, dan Umji. Di awal kisah mereka tidak mengenal satu sama lain, dan mereka saling bertarung u...