Keesokan paginya, Gfriend Magic School kedatangan seorang siswi baru bernama RoA. Dikarenakan kemampuan sihir dari RoA masih disangat lemah, maka ia akan ditempatkan di kelas sihir tingkat bawah. Itu berarti RoA akan masuk kedalam kelas bersama Sinbi. Awalnya RoA tidak setuju, ia meminta untuk dimasukkan ke dalam kelas sihir tingkat atas sehingga ia bisa satu kelas dengan Eunha dan menjalankan rencananya. Namun hal tersebut ditolak oleh para petinggi Gfriend Magic School, terlebih lagi setelah mereka melihat kemampuan sihir RoA yang masih di bawah rata - rata. Karena petinggi Gfriend Magic School memberikan penjelasan berdasarkan fakta, akhirnya RoA setuju.
Seperti yang telah diceritakan sebelumnya, RoA merupakan utusan dari Sang Pemimpin kelompok penyihir jahat. Dia dikirim untuk memata - matai Eunha dan juga memastikan bahwa Eunha akan meminum sebuah ramuan agar ia bisa kembali dikendalikan oleh salah satu penyihir dari kelompok penyihir jahat tersebut demi tercapainya tujuan menguasai dunia dengan kejahatan.
Cerita berpindah kepada Sinbi yang sedang bersiap - siap untuk pergi ke kelasnya. Umji yang melihat semangat Sinbi untuk belajar pun memujinya. Umji mengatakan bahwa Sinbi akan menjadi penyihir yang hebat suatu saat nanti. Mendengar Umji memujinya, Sinbi merasa malu dan berterima kasih telah memujinya. Kemudian mereka pun berpisah, Sinbi pergi ke kelasnya sementara Umji tetap dikamar dikarenakan jadwal kelas Umji hari ini adalah siang hari.
Di tengah perjalanan, Umji ditemui oleh seorang guru yang ternyata adalah utusan dari petinggi Gfriend Magic School. Guru tersebut mengatakan bahwa Sinbi akan mengikuti kelas tambahan dimalam hari, akan tetapi kelas itu dapat dilaksanakan atas persetujuan dari Sinbi sendiri. Sinbi yang mendengar hal tersebut sangat ingin mengikuti kelas tersebut, akan tetapi ia harus memikirkannya kembali, terlebih lagi Sinbi tidak mengetahui alasan guru tersebut menawarkan kelas tambahan kepada siswa yang belum mampu mengendalikan sihir sama sekali. Melihat wajah Sinbi yang sepertinya bimbang, guru tersebut memberikan waktu untuk Sinbi memikirkan tawaran tersebut hingga sore hari. Sinbi pun berterima kasih kepada guru tersebut lalu meninggalkannya dan segera pergi ke kelas.
Saat pelajaran akan dimulai, seorang siswi baru dikenalkan oleh seorang guru. Dia adalah RoA. Guru tersebut memperkenalkan RoA sebagai siswi baru yang sama seperti siswa siswi yang ada dikelas tersebut, yakni belum mahir menggunakan sihir. Sementara itu, Sinbi yang melihat RoA mendadak merasakan sesuatu yang aneh dari dalam diri RoA. Sinbi merasakan ada energi sihir yang cukup besar dari dalam diri RoA. Bukan hanya dapat merasakan energi sihir, tetapi Sinbi juga mendadak mampu melihat aliran sihir berwarna hitam pekat yang keluar dari dalam diri RoA. Setelah melihat dan merasakan energi sihir tersebut, Sinbi merasa pusing dan mual. Kemudian ia meminta izin kepada guru untuk pergi ke ruang pengobatan karena ia merasa kurang enak badan. Guru itupun mengizinkan Sinbi pergi.
Sinbi bergegas menuju ruang pengobatan, akan tetapi tiba - tiba Sinbi diserang dengan sihir oleh seseorang. Sinbi pun terpental cukup jauh dari tempat nya berdiri tadi. Sinbi berusaha bangkit dan orang tersebut telah berada di depan Sinbi yang kemudian ia mencekik Sinbi. Sinbi melihat orang yang mencekiknya tersebut dan ternyata ia adalah RoA, seorang siswi yang baru saja masuk ke dalam kelasnya.
"Aneh... Sungguh aneh. Aku tidak merasakan energi sihir apapun darimu." Ujar Roa sambil mencekik Sinbi.
"Aku... aku..." Ujar Sinbi kesulitan bernafas.
"Tapi sepertinya kamu memiliki kelebihan untuk melihat sihir jahat. Oleh karena itu, kamu akan mati ditangan ku hari ini juga." Ujar RoA sambil mengencangkan cekikannya terhadap Sinbi.
Sinbi yang sedang di cekik pun semakin kehabisan nafas. Ia mencoba melepaskan tangan RoA dari lehernya, namun ia mulai merasa lemas tidak berdaya. Sinbi mulai merasakan dadanya sesak, nafasnya mulai habis, dan anggota tubuhnya mulai lemas. Ia tidak mampu lagi bergerak, bahkan untuk melihat wajah RoA saja ia sudah mulai tidak mampu. Kesadarannya perlahan mulai menghilang, diikuti oleh aliran nafasnya yang mulai pendek. Melihat keadaan Sinbi sepertinya sudah di ambang kematian, RoA menyiapkan sihir di tangan satunya lagi untuk bersiap menghabisi Sinbi dengan satu serangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAGO : The Story Of Gfriend Magic School
FantastikTulisan ini mengisahkan enam orang remaja yang merupakan keturunan dari enam orang penyihir terhebat di dunia. Mereka adalah Sowon, Yerin, Eunha, Yuju, SinB, dan Umji. Di awal kisah mereka tidak mengenal satu sama lain, dan mereka saling bertarung u...