Yuju terbangun dikamar dan melihat seisi kamar yang berantakan. Ia juga melihat Eunha telah terbangun dari tidur panjangnya dan sedang merapihkan kamar. Yuju yang melihat Eunha sudah tersadar segera bangun dan memeluk Eunha dengan erat.
"Eunha! Akhirnya kamu terbangun." Ujar Yuju.
"Kamu kenapa?" Ujar Eunha.
"Eh..." Yuju terkejut dengan respon Eunha yang seakan-akan tidak mengingat kalau dirinya sempat tidak sadarkan diri dalam waktu yang lama.
"Kamu tidak ingat apapun?" Tanya Yuju penasaran.
"Ingat apa? Memang ada yang salah denganku?" Ujar Eunha mengembalikan pertanyaan Yuju.
Yuju semakin bingung dengan Eunha sehingga ia menjauhi Eunha, lalu terdiam membisu.
"Kamu kenapa sih? Ayo bantu aku merapihkan kamar!" Ujar Eunha sambil merapihkan buku-buku yang berantakan.
"A... ah... Baik." Ujar Yuju yang kemudian membantu Eunha merapihkan kamar.
Setengah jam kemudian, akhirnya mereka selesai merapihkan kamar. Yuju izin pamit untuk pergi keluar sebentar pada Eunha dan Eunha pun menyetujuinya. Ia keluar dari kamar dan berkeliling asrama. Yuju melihat-lihat asrama sambil mencari sebuah keanehan yang terjadi,namun ia tidak menemukannya sama sekali.
Tidak lama setelah ia berkeliling asrama, ia pergi ke gedung sekolah untuk memastikan bahwa dirinya masih berada di dunia nyata. Sesampainya di gedung sekolah, ia bertemu dengan Umji yang sedang bersama Yerin. Yuju mencoba menyapa Umji dan Yerin, namun yang ia dapati adalah sikap acuh dari Umji dan Yerin. Umji bahkan mengatakan kalau dirinya tidak mengenal Yuju, begitu pula dengan Yerin.
"Apa yang terjadi disini?" Ujar Yuju berbicara pada dirinya sendiri.
Yuju segera pergi ke ruang petinggi sekolah untuk menemui orang tuanya. Ia ingin bertanya secara langsung kepada orang tuanya tentang apa yang telah terjadi dan mengapa suasana di sekolah berubah. Sesampainya di ruang petinggi sekolah, Yuju kemudian memasukinya dan melihat seseorang sedang duduk membelakanginya. Tanpa ragu ia langsung bertanya dengan nada yang cukup kencang pada orang itu.
"Ayah, apa yang terjadi disini?" Ujar Yuju yang mengira bahwa orang yang duduk dikursi itu adalah ayahnya.
"Tidak ada yang terjadi. Semuanya baik-baik saja, Yuju." Ujar orang tersebut membalikkan badan dan ternyata dia adalah Seokmin.
"Seokmin?!" Yuju segera menjauh dan berusaha kabur.
Ketika Yuju ingin kabur, tiba-tiba pintu tertutup sendiri dan muncul Valhana yang menjaga pintu tersebut. Yuju terkejut dan mencoba mencari jalan keluar lain, tapi Taeyong berhasil menangkap Yuju dan mendudukannya pada sebuah kursi.
"Seokmin, apa yang kamu lakukan disini? Apa yang terjadi pada sekolah ini?" Ujar Yuju.
"Aku sudah menangkap semua penyihir hebat disini, mencuci otak mereka sehingga mereka mau bergabung dalam kegelapan, termasuk juga para MAGO." Ujar Seokmin sambil mendekati Yuju.
"Tidak jangan mendekatiku!" Ujar Yuju yang bangkit dari duduknya, namun Taeyong dan Valhana dengan sigap menekan bahu Yuju dan membuat Yuju kembali terduduk.
"Mau kemana kamu? Tuanku belum selesai bicara denganmu." Ujar Taeyong.
"sssttt... Jangan keras-keras padanya, nanti kamu bisa kualat loh. Benarkan Dewi?" Ujar Seokmin yang mendekatkan wajahnya pada Yuju.
"Dewi? Apa maksudmu?" Ujar Yuju merasa risih dan segera menampar Seokmin.
"Uh... Ternyata kamu galak sekali ya, tapi aku suka." Ujar Seokmin yang kali ini lebih berani.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAGO : The Story Of Gfriend Magic School
FantasyTulisan ini mengisahkan enam orang remaja yang merupakan keturunan dari enam orang penyihir terhebat di dunia. Mereka adalah Sowon, Yerin, Eunha, Yuju, SinB, dan Umji. Di awal kisah mereka tidak mengenal satu sama lain, dan mereka saling bertarung u...