Sementara itu, Pemimpin kelompok penyihir jahat, Seokmin, merasa sangat kesal dengan apa yang baru dia lihat. Dia tidak percaya kalau Yuju akan mati secepat itu, padahal tinggal sedikit lagi ia bisa menguasai kekuatan dari Thunder MAGO yang selalu membuat penyihir jahat kerepotan. Selain itu ia juga merasa sangat kesal karena secara perlahan-lahan kekuatan petir milik Thunder MAGO menghilang dari tubuh nya dan juga wadah dimana Sang Dewa disegel.
"Argh!" Keluh Seokmin.
"Thunder MAGO! Apa ini adalah bagian dari rencanamu untuk kembali merepotkan kami? Aku benar-benar tidak percaya kalau kamu akan mati secepat ini." Ujar Seokmin kesal.
Para penyihir jahat lainnya yang mendengar pemimpin mereka sedang marah tidak berani menampakkan diri mereka. Mereka hanya bisa menunggu diluar karena takut akan menjadi korban pelampiasan oleh pemimpin mereka. Ketakutan itu semakin memuncak manakala Seokmin menghancurkan sebagian dari ruangan dengan kekuatan petir milik Thunder MAGO yang tersisa ditubuhnya.
Setelah beberapa lama, Seokmin keluar dari ruangannya dan memperhatikan para penyihir jahat lainnya yang sedang ketakutan. Benar saja, Seokmin secara tiba-tiba menyerang salah satu penyihir jahat itu dengan sihir petir terakhir milik Thunder MAGO yang tersisa sehingga membuat penyihir jahat yang diserang pun mati dengan sangat cepat. Kemudian, Seokmin berjalan ke tengah-tengah para penyihir jahat tersebut.
"Kita telah kehilangan Thunder MAGO, apa yang harus kita lakukan?" Ujar Seokmin.
Para penyihir jahat hanya terdiam. Namun tidak lama kemudian Valhana mengatakan kalau mereka hanya perlu menangkap satu MAGO lagi untuk menjalankan rencana lalu menyerap semua yang tertangkap tanpa perlu risau memikirkan keberadaan Thunder MAGO. Seokmin yang mendengar penjelasan Valhana sedikit tertarik dan meminta Valhana melanjutkan rencananya.
Valhana pun melanjutkan dengan mengatakan bahwa saat ini kekuatan MAGO tidak seimbang karena kehilangan Thunder MAGO. Mereka pasti akan lebih mudah ditangkap sehingga energi mereka lebih mudah diserap dan ditempatkan ke dalam wadah untuk menghancurkan segel yang mengurung Sang Dewa. Akan tetapi itu sedikit beresiko, sebab semua MAGO telah menyadari kekuatan didalam dirinya sehingga diperlukan kewaspadaan apabila ingin memisahkan mereka dan kemudian menangkap mereka. Setelah mendengarkan penjelasan Valhana, Seokmin kemudian menyuruh Remy untuk pergi ke Gfriend Magic School dan menangkap salah satu dari Yerin, SinBi, dan Eunha.
Sementara itu di altar, Umji terus menangis dan memanggil nama Yuju. Umji masih berharap Yuju hanya berpura-pura mati untuk memberikan waktu kepada Yerin, Eunha, dan SinBi menyusun rencana untuk menyelamatkan mereka. Seperti yang diketahui bahwa setiap MAGO memiliki keunikannya sendiri, dimana mereka bukan hanya menguasai sihir elemen alam, tetapi mereka menguasai sihir lain sesuai dengan elemen tersebut, seperti contohnya Yerin yang bisa mengubah dirinya menjadi angin, dan Eunha yang sangat ahli dalam membuat lawannya kehilangan kekuatannya dengan mengurungnya dalam air. Kekuatan unik yang dimiliki Thunder MAGO adalah ia mampu bergerak dengan sangat cepat dan satu-satunya MAGO yang jiwanya bisa berpergian kemanapun tanpa harus membawa tubuh aslinya. Namun kali ini, kasus Yuju benar-benar sangat berbeda dari apa yang ada dipikiran Umji. Yuju benar-benar sedang berada diambang kematian, tubuhnya perlahan membiru, sementara jiwanya sedang berada digerbang antara dunia nyata dan kayangan.
Kemudian, Umji menoleh ke arah Sowon yang masih belum tersadar. Ia juga mencoba membangunkan Sowon dengan menggoyang-goyangkan tubuh Sowon dengan kakinya. Umji benar-benar dikelilingi oleh dua tubuh tanpa nyawa, bedanya kesempatan hidup Sowon masih sangat besar daripada Yuju.
Disisi lain, jiwa Sowon yang tidak berada di dalam tubuhnya pun terbangun disuatu tempat yang terlihat seperti neraka. Sama seperti yang terjadi pada MAGO lainnya, Sowon mendapati dirinya berada di dalam perut gunung berapi aktif, tempat suku Api bermukim di zaman dahulu. Sowon yang melihat lava panas dan batu-batu yang berpijar disekelilingnya mendadak merasa takut, namun ia tidak bisa pergi kemana-mana dikarenakan satu-satunya tempat yang tidak ada tersentuh oleh lava tersebut adalah tempat dimana ia berpijak saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAGO : The Story Of Gfriend Magic School
FantasiTulisan ini mengisahkan enam orang remaja yang merupakan keturunan dari enam orang penyihir terhebat di dunia. Mereka adalah Sowon, Yerin, Eunha, Yuju, SinB, dan Umji. Di awal kisah mereka tidak mengenal satu sama lain, dan mereka saling bertarung u...