Chapter 34

1.8K 347 383
                                    

Kenawhy sekarang jadi males nulis 🗿?

/Menangis di pelukan Ikuya

Bruh, i like this emoticon 🗿

Btw, perkenalannya ada yang saia rubah, yang bagian "Perkenalan pt.2" 💃

(Y/n) POV

Malam hari tiba, aku terduduk dibawah pohon sambil menatap langit malam yang indah.

". . . . Enaknya ngomong apa ya?" Ucapku kebingungan.

Aku hanya diam sampai aku merasakan aura khas iblis tak jauh dari tempatku duduk. Aku langsung berdiri dan memasang posisi siaga.

'Aura ini, Maemunah yang ternistakan!' batinku sambil memasang sikap kuda-kuda.

"Halo (Y/n), sudah kubilang kita akan bertemu lagi. Hmm, sepertinya kau bertamu kuat daripada sebelumnya ya." Sapanya berbasa-basi.

"Halah, bacot lu. Mau apa lu hah?" Tanyaku geram.

Baru aja mau ngehalu nge-date sama Karma, udah diganggu sama ni orang

Ngeselin

"Oh? Aku hanya ingin membawamu bersamaku. Kirigazaki (Y/n), ayo ikut bersamaku, jadilah iblis." Tawarnya sambil mengulurkan tangannya padaku.

"Dibilangin ogah ya ogah anjir, ngotot aja lu." Tolakku kasar.

"Jika kau tak mau, maka aku akan membawamu paksa."

"Hah? Apa? Aku gak denger, aku lagi ngupil."

Kanjeng Mawar mulai melancarkan aksinya. Sulur-sulur mulai menyerangku. Aku melompat menghindari serangannya.

Aku mulai menangkis dan mulai membalas serangannya.

"Nafas malam, jurus pertama: kegelapan malam!"

Doi ngehindar lagi

Oalah, ngerepotin

Saat hendak menyerang, tiba-tiba saja kepalaku berdengung dan sakit sekali.

"Hm? Apa racunnya berkerja?" Tanyanya sambil menyeringai padaku.

"Oalah janc*k"

Kenapa aku selalu terkena racun?!

"Black blood brambles."

Tiba-tiba saja ada sebuah kabel berduri hitam yang menusuk tepat di perutku dan mengikat tubuhku. Sontak aku berteriak kesakitan dan ambruk ketanah.

'Sialan, aku lengah. Pengen nasi padang, laper.' batinku menahan sakit di seluruh badanku.

Huhu, mana kondisiku belum sehat wal afiat

Salahkan Radith yang seenaknya memasukkan biskuit Adji padaku sehabis rapat pilar kemaren, perutku sakit lagi.

Gak sampe kek kemarin sih, cuman pingsan aja

Marjan berjalan pelan kearahku. Aku hanya bisa terduduk lemas karena kehilangan banyak darah.

Mak lemak lemak, mak lemak lemak

Anju malah nyanyi

"Sudah kubilang kan? Jika kau tak menurut, maka aku akan membawamu secara paksa."

"Dibilangin gak kedengaran kok, aku lagi ngupil."

Tangannya mencengkram daguku dengan kuat. Wajahnya mulai mendekat kearah wajahku.

HEH, LU MAU NGAPAIN SUHARTONO?! MAEN NYOSOR-NYOSOR WAE

LEPASIN CUK

PEDO LU

►𝗧𝗵𝗲 𝗧𝘄𝗶𝗻𝘀 [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang