Chapter 8

4.4K 613 201
                                    

(y/n) POV

Aku membuka mataku perlahan dan mencoba untuk duduk. Setelah itu aku menatap sekelilingku, ini kan bukan rumahku, dan ini juga bukan kamarku.

"Eh, ini di kediaman kupu-kupu? Kenapa aku ada disini? Ah, gegara kemaren ya, Nime lucknut emang" ucapku sambil menatap sekitar.

Perhatianku tertuju pada sesosok makhluk yang diketahui berspesies manusia dan berstatus sebagai "kembaran"ku sedang tertidur pulas di kasur sebelahku. Lalu, aku melihat ada pena disebelah kasurku. Lampu LED pun muncul diatas kepalaku.

'Hehe, ide yang begitu very gud dirikuh, pintar juga diriku ini' batinku sambil ketawa nista.

Aku turun dari kasurku dan berdiri disamping Adji yang sedang tertidur pulas. Aku mulai "menghias" wajah buluq yang dibangga-banggakan oleh Adji, katanya sih wajahnya tuh ganteng, padahal menurutku sih kek wajan yang blom dibersihin.

Setelah puas "menghias'' aset yang dibangga-banggakan oleh Adji, aku pun menaruh pena tadi ketempat semula. Lalu aku menemukan seekor cicak yang sedang merayap di dinding. Ide bagus pun mulai muncul dibenak ku lagi. Aku mengambil cicak tersebut dan menaruhnya di jidat Adji. Setelah itu aku pun pergi keluar meninggalkan Adji sambil tertawa cekikikan.

(Y/n) POV end

3rd POV

Adji yang sedang tertidur pulas mulai mengerutkan keningnya. Perlahan-lahan kedua matanya terbuka. Doi masih belum sepenuhnya sadar, lebih tepatnya setengah sadar. Adji merasakan sesuatu yang menempel di jidatnya yang mulus itu, seperti benda yang kenyal, namun bergerak-gerak. Adji menebak bahwa itu adalah seekor makhluk hidup.

'Apa ini?' batin Adji sambil memegang  makhluk yang menamplok di jidatnya.

Saat melihat makhluk yang menamplok di jidatnya tadi, mata doi langsung melek, terbelalak dengan makhluk yang sedang dipegangnya ini. Doi langsung sadar dari bobok Syanti-maksud saya tampannya.

"KYAAAAAAAA, CICAKKKKKK" jerit Adji ketakutan sambil melompat-lompat diatas kasur.

Jeritnya kok gitu woi

Lalu, dengan adegan slow motion Adji mulai melempar Cicak tersebut secara aestetik kearah lain hingga cicak tersebut menabrak dinding dan terjatuh dengan tydak elitnya.

Cicak lebah suka: Salah gw apa anjir, hidupku kok ngenes amat

Setelah itu, Adji pun dengan tergesa-gesa turun dari kasurnya. Namun, saat mau berlari, kakinya tak sengaja menginjak selimut. Akhirnya doi pun terpeleset dan meluncur ke bawah dengan estetiknya.

BRUK

Kepala doi berkunang-kunang, namun itu tak melunturkan keinginan doi tuk keluar dari ruangan tersebut. Lalu, doi pun mulai bangkit dan berlari lagi ke arah pintu. Namun sayangnya, doi terjatuh lagi dengan elitnya karena menginjak kain ujung celananya sendiri. Lalu ada cicak lain yang jatuh dari langit-langit kamar ke kepalanya.

Adji yang menyadari hal itu sontak menjerit (lagi).

"AMJINK MAKHLUK INI LAGI, MENYINGKIR DARI KEPALAKU MAKHLUK SYALAND!"

Saat mau melempar cicak tadi, sang cicak langsung melompat dan menggantung di baju milik Adji. Adji yang melihat hal itu mulai menjerit-jerit sambil berlarian kesana-kemari. Akhirnya cicak tersebut jatuh ke lantai,  pusing gegara diajak muter-muter sama Adji.

Bagaimana dengan Adji? Doi berhasil keluar dari ruangan tadi. Ditengah jalan, Adji bertemu dengan Shinobu. Shinobu yang awalnya ingin pergi ke kamar Adji karena mendengar sesuatu disana tak jadi pergi. Shinobu pun menghampiri Adji dan berniat untuk menyapa, namun setelah melihat muka Adji, Shinobu langsung tertawa, pengennya sih gitu, tapi doi tahan karena pasti Adji ntar malu.

►𝗧𝗵𝗲 𝗧𝘄𝗶𝗻𝘀 [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang