Part 63

637 59 10
                                    

Pengunjung kantin tambah banyak karena berita tentang hari ini makan gratis terdengar diseluruh penjuru sekolah. Achel menghembuskan nafas kasar menatap nanar uang yang ia bawa.

Uang itu adalah hasil balapan kemarin, belum sempat ia pakai untuk memodifikasi motornya uang itu sudah habis terlebih dahulu. Achel tidak diberi uang saku? Kalian salah besar.

Dia diberi uang saku oleh orangtuanya tapi tidak pernah ia pakai malah uang sakunya itu ia tabung, karena dia tau mencari uang itu susah. Oleh sebab itu dia menabungnya mungkin suatu saat akan berguna.

Tiba-tiba ada pesan masuk ke dalam ponselnya. Melihat pesan itu membuat Achel memijit pelipisnya pusing.

Pesan itu berisi kalau ibu panti asuhan yang sering Achel datangi bilang kalau panti asuhannya akan digusur. Tanah yang dipakai untuk panti asuhan itu adalah tanah milik orang lain yang sudah dibeli oleh ibu panti asuhan tapi suaminya malah menggadaikannya untuk membayar utang judinya.

"Lo kenapa Chel?" tanya Tissa yang melihat Achel sedang gelisah.

"Gak papa"

Achel meraih ponselnya yang berada di atas meja kantin, dia mencari-cari no telepon Raffi. Setelah mencari-cari namanya di kontak akhirnya Achel menemukannya dan langsung menelfon Raffi.

"Halo Raf" sapa Achel.

"Iya, kenapa Chel?" tanya Raffi disebarang sana.

"Malam ini ada balapan gak?" Raffi yang ada disana terkejut mendengarnya.

"Balapan? Lo mau balapan?"

"Iyalah"

"Oh, ada kok Chel"

"Taruhannya berapa?" tanya Achel.

"Lima juta"

"Yang lebih gede taruhannya ada?"

"Lo kenapa sih Chel? Lagi butuh duit apa gimana? Biasanya lo gak pernah peduli tuh taruhannya berapa kenapa tiba-tiba lo peduli sama taruhannya berapa?" Raffi merasa aneh kepada Achel. Achel tipikal orang yang tak peduli dengan jumlah taruhannya, yang penting dia balapan dan menang. Sudah itu saja.

"Gak, udahlah jawab pertanyaan gue dulu"

"Ada, tapi-"

"Tapi apaan?" desak Achel.

"Kalau lo kalah lo serahin jabatan ketua lo" Raffi mengatakannya dengan pelan-pelan.

"Oh ok, gue mau"

"Achel, lo gila apa gimana hah? Lo lagi ada masalah? Cerita sama gue, gue bisa bantu lo Chel"

"Gue.. Gak papa" terdengar Rafffi sedang menghembuskan nafas kasar.

"Lo dimana?" tanya Raffi.

"Kantin" tiba-tiba sambungan terputus. Achel menatap heran ke ponselnya, mengapa Raffi memutuskan panggilannya?

💀💀💀

"Kantin sekarang" titah Raffi kepada anak Petra lainnya.

"Lha? Tumben ke kantin?" tanya Gibran.

"Achel lagi butuh kita"

"Achel? Dia balik?" Febby bertanya tak percaya.

"Iya tadi pagi" jawab Raffi.

"Yes"

"BOS ACHEL, KAMI DATANG!" teriak mereka bersemangat kecuali Raffi yang hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.

Achelia [ SUDAH TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang