Part 24

7.3K 248 1
                                    

Achel menutup telinganya dengan bantal ketika mendengar suara yang begitu menggelegar dan membuat acara tidurnya terganggu.

"Adeek banguun" teriak Dhito lalu membuka selimut yang menutupi seluruh tubuh Achel.

Achel menarik selimutnya dan menutupi tubuhnya tapi Dhito tak mau tinggal diam, dia terus membuka selimutnya dan sudah berulang kali Achel menarik selimutnya kembali. Dia tidak akan menyerah sebelum Achel membuka matanya.

"Ganggu ae lo bang" omel Achel.

"Anak perawan jam segini belum bangun"

"Yang perawan gue, ngapa lo yang ribut hah?" tanya Achel.

"Kan sebagai abang yang ganteng dan baik, makanya gue bangunin" ucapnya.

"Bodo amat, gue mau tidur lagi" Achel hendak menarik selimutnya kembali tapi dicegah oleh Dhito.

"Mandi"

"Gak mau ih"

"Mandi!" Dhito menatap Achel dengan aura membunuh.

"Iya iya" Achel beranjak dari kasurnya dan melangkah menuju ke kamar mandi.

Achel menutup pintu kamar mandi dan terdengar langkah kaki yang menjauh dari kamarnya. Achel membuka pintu kamar mandi dan melihat kanan kiri, siapa tau kakaknya itu belum pergi dari kamarnya.

Baru saja ia menoleh kearah kiri, nampaklah wajah sang kakak tepat di depan wajahnya yang membuat Achel terkejut.

"Astagfirullah" Achel mengelus dadanya yang terkejut karena Dhito.

"Ngagetin ae lo bang" ucap Achel.

"Mau kemana hem?" tanyanya dengan tatapan mengintimidasi.

"Emm, ngambil handuk bang" jawab Achel gugup.

"Lo pikir abang udah keluar dari kamar lo?" Achel membelalakkan matanya karena perkataan Dhito itu benar.

"Mana ada" elak Achel.

"Udah mandi sana, abang tunggu sampai selese"

"Ya gak boleh gitu dong bang" ucap Achel tak setuju.

"Gak nerima penolakan, sekarang mandi!" Achel menghentakkan kakinya ke lantai dan berjalan masuk ke dalam kamar mandi.

"Bangsat" umpat Achel pelan.

"Abang masih denger dek" teriak Dhito dari luar.

"Itu kuping atau apaan sih?" dengan rasa kesal, Achel pun melakukan ritual mandi.

Bagi anak rebahan yang lain, mandi cukup sehari sekali. Tapi itu tidak berlaku untuk Achel karena Dhito yang tentu saja menyuruhnya mandi dengan segala cara dan berujung motor disita kalau saja tidak menuruti perkataannya.

💀💀💀

Achel keluar dari kamar mandi sambil mengeringkan rambutnya yang basah dengan handuk kecil.

Ia menatap Dhito yang tengah berbaring di atas kasurnya sambil bermain hp dengan posisi telentang.

"Keluar!" pinta Achel. Dhito beranjak dari kasurnya dan berjalan keluar kamar tak lupa ia menutupnya.

Setelah selesai memakai pakaian, Achel pun menjatuhkan tubuhku diatas kasur. Entahlah, hari ini ia sangat lelah. Ingin tidur kembali dan menyambung mimpi tapi ini sudah sangatlah siang.

Achel mengacak rambutnya frustasi karena tidak tau mau ngapain. Akhirnya ia mengambil laptop yang berada di meja belajarnya dan menonton drakor.

Baru saja ia membuka laptopnya ada orang yang mengetuk pintu kamarnya. Achel membuka pintu dan nampaklah wajah kedua sahabatnya yang berseri seri.

Achelia [ SUDAH TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang