Part 31

5.3K 183 6
                                    

Bel yang dinanti oleh para murid akhirnya berbunyi. Achel membereskan buku serta alat tulis dan memasukkannya ke dalam tas nya lalu berjalan keluar kelas karena Davin sudah menunggunya di luar.

Davin tersenyum kepada Achel saat ia menghampirinya, lalu dia menarik tangan Achel menuju ke parkiran sekolah.

Koridor sekolah saat ini sudah sepi karena para murid sudah pulang sejak sepuluh menit yang lalu. Saking sepinya bunyi sepatu mereka yang bergesek dengan lantai terdengar begitu jelas di koridor.

Ketika mereka sudah sampai di parkiran, Davin menyuruh Achel untuk naik ke dalam mobilnya lalu melajukannya menjauhi sekolah.

Tiba-tiba Davin membelokkan mobilnya membuatnya mengernyit bingung karena ini bukan jalan menuju ke rumah Achel.

"Ini bukan jalan ke rumahku" ujar Achel.

"Mampir ke rumahku dulu, kamu belum pernah ketemu orangtuaku kan?"

"Iya"

"Ya udah"

Tak lama mobilnya berhenti di sebuah rumah yang cukup besar. Davin mengajak Achel masuk ke dalam rumahnya.

"Davin pulang" teriak Davin saat memasuki rumah.

"Berisik bang! Jangan teriak teriak, lo pikir ini hutan apa?" ketus seorang cowok.

"Bacot lo Nath!" cowok itu hanya melihat Davin tanpa berniat membalas.

"Abang" seorang anak kecil berlarian menghampiri Davin. Davin berjongkok dan anak kecil itu pun memeluknya lalu menggendongnya.

"Abang, kakak cantik ini siapa?" tanya anak kecil itu ketika melihat Achel.

"Dia pacar abang"

"Pacar? Berarti kakak cantik ini kakaknya Bella?" Davin mengangguk sambil mengacak rambut adiknya dengan gemas.

Anak kecil itu meminta Davin menurunkannnya dari gendongannya. Setelah turun anak kecil itu berjalan menghampiri Achel dan tersenyum kepadanya.

"Halo kak" sapanya lembut. Achel berjongkok menyamai tinggi badan Bella.

"Hai" balas Achel.

"Kakak cantik namanya siapa?"

"Achel"

"Kenalin namaku Bella" dia menjulurkan tangannya pada Achel, dengan senang hati ia pun menerimanya.

"Salam kenal"

"Davin, kamu kapan pulangnya?" tanya seorang wanita paruh baya dengan celemek yang masih bertengger di tubuhnya.

"Baru aja Mah"

"Eh, ini siapa?" tanya beliau ketika melihat Achel.

"Halo tante, saya Achel" dengan segera Achel mencium punggung tangan ibu Davin.

"Oh Achel yang sering diceritain sama Davin toh"

"Eh? Iya kah tan?"

"Maah" rengek Davin tak ingin ibunya itu melanjutkan ucapannya.

"Iya iya Vin" ujar Ibunya.

"Kamu udah makan belum nak?" Achel menggeleng.

"Kalau gitu kamu makan sama kita ya, tante udah masak banyak" beliau menarik tangan Achel mengajaknya ke ruang makan untuk makan bersamanya. Ia menatap Davin dan dia hanya melambaikan tangan kepadanya.

Achel menatap semua makanan yang sudah tertata dengan rapi di atas meja makan. Sepertinya enak.

"Kamu duduk dulu ya, tante mau ganti baju dulu"

Achelia [ SUDAH TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang