Part 22

8.1K 287 12
                                    

Semua persiapan buat pergi ke puncak sudah siap, tak ada yang tertinggal ataupun kurang. Kini Achel sedang sarapan bersama keluarganya sebelum berangkat. Setelah selesai makan, mereka berdua berpamitan kepada Refan dan Reyna.

"Achel sama bang Dhito berangkat dulu ya pa, ma" pamit Achel.

"Dhito jaga adik kamu jangan sampai kenapa kenapa" titah Refan.

"Udah kewajiban Dhito jaga Achel pa"

"Ya udah sana"

"Hati hati ya nak" ucap kedua orangtua mereka.

Tiba tiba ada sebuah mobil berhenti di pekarangan rumah mereka. Si pemiliknya turun dari mobil dan menghampiri Achel dan Dhito. Dia Davin dan di belakangnya ada Garin dan Dilan.

"Maaf telat" ucap mereka.

"Sans" kata Dhito.

"Ayo berangkat keburu siang" mereka mengangguk.

Mereka memasuki mobil mereka masing masing. Achel bersama kakaknya sedangkan Davin bersama kedua temannya di mobil Davin. Mobil Davin berada di belakang mobil Dhito. Kami menuju ke basecamp terlebih dahulu karena kami sudah berjanji akan berkumpul disana.

Dhito dan Davin memarkirkan mobil mereka di depan sebuah gedung yang sudah di cap sebagai basecamp. Basecamp semua anggota geng atau yang sering dijuluki dengan nama Demont. Semua geng ternama berkumpul disini, seperti geng Petra, Vogas, Cobra, Serigala, Warrior dan masih banyak lagi.

Slogan mereka hanya satu yaitu mereka bejat tapi terhormat. Satu diantara terluka? Kami tidak akan tinggal diam. Pimpinan dari geng Demont adalah kakak Achel. Dhito.

Ketika mereka berlima masuk semua mata tertuju kepada mereka semua. Ada yang bertanya tanya siapa Achel dan ketiga cowok yang berada di belakangnya. Dhito mengenggam erat tangan Achel, karena ini kali pertama adiknya itu datang kesini.

Dhito berdiri di atas mimbar menyapa semua anggota geng yang telah berkumpul. Sebelum dia berpidato, dia menatap Achel dan memperkenalkannya kepada semua orang.

"Gue mau kenalin kalian seseorang" ucapnya lantang.

"Dia Geezvania Achelia Sagara, adek gue sekaligus ketua geng Petra" sambungnya.

"Sini dek" Achel menghampiri Dhito dan berdiri di sampingnya.

"Salam kenal" Achel tersenyum tipis kepada semua orang.

"Salam kenal juga neng"

"Aduh cakep euy"

"Masa depan gue udah dateng nih"

"Gebet ah"

"Sikat Dan"

"Neng Achel udah punya pacar belum?" tanya seorang cowok yang tak Achel kenal.

"Udah" jawab Dhito.

"Gue nanya Achel bukan nanya elo"

"Hem"

"Udah udah, mending berangkat sekarang daripada nanti kesiangan" lerai Achel.

💀💀💀

Sebelum mereka berangkat, mereka berdoa terlebih dahulu supaya perjalanan nanti tidak ada gangguan.

Setelah selesai berdoa mereka masuk ke dalam mobil dan berangkat menuju ke gunung Genuk. Achel, Rendra, Dhito dan kedua sahabat Achel menaiki mobil yang sama yaitu di mobil Dhito.

Di dalam mobil mereka tidak pernah diam, ada saja yang dibahas. Entahlah, Achel di mobil menjadi orang yang cerewet dan banyak ngomong tidak seperti biasanya.

Achelia [ SUDAH TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang