Part 55

3.4K 162 37
                                    

Flashback on

Achel menajamkan telinganya di balik tembok tempat ia bersembunyi untuk mendengar percakapan diantara Reano dengan orang itu.

"Gue sayang sama lo Rin" ucap Reano.

"Gue juga"

"Jangan pergi lagi dari gue Rin, gue gak mau kehilangan lo lagi" lirih Reano.

"Gue janji" mereka berdua berpelukan. Achel menatap mereka dengan terkejut. Apa ini? Pikirnya.

"Eh Re, btw sampai kapan kita pacaran di belakang Achel?" tanya perempuan itu.

"Tenang, gue bakal putusin dia hari ini. Apa yang gue pengenin udah tercapai, gue udah gak butuh dia lagi. Lagipula gue deketin dia cuman biar bisa deket sama lo lagi, dia cuman batu pijakan gue Rin sekalipun gue gak ada rasa dan bodohnya dia percaya sama gue, ckck"

BOOM!

Flashback off

Sakit. Sesak. Kecewa. Semua jadi satu, memang benar Achel tidak mempunyai perasaan apapun kepada Reano. Tapi bagaimana pun terasa sakit kan?

Disaat ia sudah mulai mempercayainya dan membuka hati untuknya tapi dia malah memanfaatkannya agar tujuannya tercapai.

Ternyata memang benar, sejak pacaran dengan Reano. Achel merasa tidak enak, seperti ada sesuatu yang akan terjadi dan lihatlah sekarang. Achel menghembuskan nafas dan berjalan menuju kedua orang itu.

Tangannya mengepal erat karena menahan emosi yang sekarang sudah di ubun-ubun.

Prok prok

Achel bertepuk tangan dengan kerasnya membuat kedua manusia yang berada di hadapannya menoleh ke arah Achel dan kalian tau siapa yang diajak ngobrol oleh Reano tadi? Sabrina.

Ya, dia Sabrina teman sebangkunya serta temannya. Mereka menatapku dengan terkejut karena orang yang sedari tadi mereka bincangkan sekarang berada tepat di depan mereka.

"A-Achel?" cicit mereka berdua.

"Yoi ini gue, kenapa? Kalian tadi ghibahin gua ye?"

"Gak kok Chel" jawab Sabrina dengan gugup.

"Kok lo bisa di sini sih?" tanya Reano.

"Lho? Kenapa? Emang gue salah ya nyari 'pacar' gue dimana?" Achel menekankan kata pacar membuat Reano diam begitu juga dengan Sabrina. Tiba-tiba Tissa dengan Vea datang menghampirinya.

"Eh curut lo dicariin malah disini ternyata" Omel Vea.

"Sorry lah"

"Ini ada apaan Chel?" tanya Tissa.

"Liat aja ya"

Setelah itu Achel kembali menatap kedua manusia yang sedang berdiri di hadapannya ini.

"Em gue harus ngomong darimana ya? Oh ya dari Sabrina aja dulu ya, teruntuk Sabrina teman sebangku serta teman gue, gue tanya sama lo, waktu lo cerita ke gue di cafe itu yang lo maksud Reano kan?" Sabrina mengangguk.

"Dan pacar lo itu dia kan?" Achel menunjuk ke arah Reano dan mendapati anggukan kepala dari Sabrina.

"Dan sekarang giliran 'pacar' gue, kalo lo pengen deket sama Sabrina lagi langsung deketin, pepet teros jangan sampai kasih kendor bukan malah deketin gue terus jadiin gue batu pijakan lo" Achel terkekeh.

"Padahal gue udah percaya sama lo, gue udah mau buka hati gue lagi. Lo tau gak rasanya dibuat nunggu selama bertahun-tahun? Lo tau gak rasanya ditinggal pergi selamanya? Lo tau gak rasanya dibohongin?"

Achelia [ SUDAH TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang