Part 69

515 56 0
                                    

Bel pulang berbunyi, semua lantas mengemas barang mereka dan pulang begitu juga dengan Achel yang tengah membereskan buku serta alat tulisnya. Dia sudah kembali ke kelas sejak tadi ketika ia merasa baikan.

Raffi dan yang lainnya menunggu Achel di depan pintu membuat mereka menjadi pusat perhatian. Sebelum Achel keluar Galaksi membisikkan sesuatu di telinganya.

"Mulai besok lo beresin toilet selama dua minggu" bisiknya kemudian pergi meninggalkan Achel yang tengah menahan kekesalannya kepada Galaksi.

"Anjing" umpatnya.

Achel dengan perasaan kesal berjalan menghampiri Raffi dan yang lainnya. Mereka yang melihat raut wajah kesal Achel menatap satu sama lain dan bertanya 'Achel kenapa?'

"Gue itung sampai tiga kalo kalian gak cepet gue tinggal" ujar Achel.

Dengan segera mereka berlari menghampiri Achel dan berjalan mengekorinya, sedangkan Raffi berdiri di sampingnya dan merangkulnya.

"Lo kenapa?" tanya Raffi.

"Gak" Raffi terkekeh membuat Achel menatapnya dengan bingung.

"Lo ngapain ketawa?"

"Lo lucu tapi sayang bukan punya gue" Raffi mengucapkannya seolah mengutarakan perasaannya kepada Achel.

"Lo baik tapi sayang lo gak cocok buat gue yang jahat" Raffi menoleh Achel yang tengah menatap lurus ke depan.

"No, lo baik Chel"

"Terserah deh, ayo buruan" Achel berhenti di depan motor Raffi.

Raffi menaiki motornya disusul Achel dan yang lainnya kemudian Raffi berjalan di depan. Achel menikmati angin yang berhembus menerbangkan rambutnya yang ia gerai.

Raffi yang melihat Achel dari kaca spion tersenyum, kemudian dia melajukan motornya tiba-tiba membuat Achel bergeser ke depan dan dengan refleks dia memeluk tubuh Raffi.

Raffi mendadak tersengat, ia menegang. Ini baru pertama kalinya Achel memeluknya ketika naik motor dan itu membuat Raffi mati rasa tapi tak lama Achel memukul punggungnya kencang membuat motornya oleng sebentar.

"Jangan pukul gue Chel ntar kita jatuh" peringat Raffi.

"Jangan salahin gue lah, salahin lo tuh yang tiba-tiba ngebut" kesal Achel.

"Ya maaf"

"Hem" Achel masih memeluknya karena ia takut Raffi akan mengegas motornya kembali seperti tadi. Sedangkan Raffi hanya tersenyum dibalik helm full face nya itu.

Butuh dua puluh menit untuk sampai di panti asuhan yang Achel maksud. Di depan panti sudah ada alat-alat besar yang siap menggusur panti asuhan itu kapan saja.

Achel bergegas turun dari motor Raffi dan berlari menghampiri ibu panti dan anak-anak panti yang tengah mengemis untuk tidak menggusur tempat mereka.

"Ayo berdiri bu" Achel memeluk ibu panti dan membantunya untuk berdiri.

"K-kak Achel takut" isak Nandi.

"Sst, jangan nangis ya rumah kalian gak bakalan digusur kok"

"Siapa kamu?" tanya pria yang berjas hitam.

"Saya? Makhluk tuhan"

"Ck, minggir! Panti asuhan ini akan saya gusur" ujar pria itu.

"Oh tidak bisa, kalau saya lunasin utang bajingan itu bagaimana pak?" tanya Achel. Pria itu terkekeh, dia menatap ke arah Achel dan tersenyum remeh. "Dapat uang darimana kamu buat lunasi bajingan itu? Ngejalang? Apa orangtuamu tidak mengajarkan kamu?"

Achelia [ SUDAH TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang