Part 11

13.9K 525 5
                                    

Semenjak kejadian itu suasana menjadi berbeda, orang yang dulu menatap Achel jijik dan tidak suka kini berubah menjadi tatapan kagum dan iri.

Dulu ketika ia masih menjadi cewek nerd semua orang bahkan menjauh darinya, sekarang malah sebaliknya. Mereka mendekati dan menyapa dirinya ketika dia lewat.

Seperti saat ini, semua orang tersenyum kepadanya dan menyapa dirinya dengan hangat. Achel hanya tersenyum miring melihat perubahan dari mereka yang begitu drastis.

Ketika dia berjalan di koridor banyak murid cowok menyiuli dirinya sesekali menggodanya. Ia tak peduli dengan mereka dan terus berjalan.

"Achel" sang pemilik nama pun menoleh ke belakang dan mendapati teman sebangkunya yang tengah menghampirinya dan tersenyum kepada dirinya.

Mereka berdua berjalan menuju ke kelas bersama. Tanpa sengaja mereka bertemu dengan Keyra dan kedua temannya. Ia menatapnya sebentar dan pergi dari hadapan mereka.

"Eh Chel, semenjak kejadian itu lo jadi famous tau" ujar Sabrina.

"Hem"

"Ish, kok lo biasa aja sih?" tanyanya.

"Udah biasa" jawab Achel lalu meninggalkan Sabrina.

"Acheell tungguin" teriak Sabrina.

Ketika Achel sudah duduk di bangkunya, ia disambut dengan laci yang berisi coklat serta bunga. Achel mencoba mengambilnya dan membuangnya, tapi Sabrina menyuruhnya untuk tidak membuangnya.

"Chel jangan dibuang, mubazir tau" cegah Sabrina.

"Mau? Ambil" Achel memberikan semuanya kepada Sabrina yang diterimanya dengan senang hati.

Achel merogoh laci mejanya untuk membersihkan kalau saja masih ada yang tersisa ia akan memberikannya kepada seisi kelas.

Ketika dirinya meraba raba laci meja, dia menyentuh benda yang dingin. Achel mengambilnya dan ternyata itu adalah es krim.

"Huwaa Achel es krimnya buat gue ya" Achel menjauhkan es krim itu dari Sabrina.

"Gak"

"Ya udah deh" Achel membuka bungkus es krim itu lalu memakan es krimnya dengan lahap.

💀💀💀

Bel masuk berbunyi, seorang guru datang dan menyapa kelas X IPA 1 dengan hangat. Kegiatan belajar mengajar pun dimulai, mereka memperhatikan penjelasan guru yang ada di depan dengan seksama.

Lama kelamaan, suasana di kelas ini menjadi bosan dan tertidur lelap. Mungkin karena penjelasan dari guru yang ada di depan seperti membacakan dongeng tidur bagi mereka. Suaranya yang halus dan pelan itu membuat siapa saja yang mendengarkan akan tertidur.

Entah sudah berapa kali Achel menguap karena mendengarkan penjelasan dari beliau. Ia menatap sekeliling dan sebagian mereka sudah masuk ke dalam dunia mimpi dan yang lainnya ada yang bermain bahkan mengobrol, sedangkan yang mendengarkan hanya lima orang. Achel menghembuskan nafas kasar dan berdiri.

"Pak, ijin ke toilet" ijinnya.

"Ya udah sana" Achel melangkahkan kakinya meninggalkan kelas yang membuat dirinya mengantuk.

Pada jam ini semua kelas sudah masuk dan belajar, jadi tak heran kalau koridor saat ini sangatlah sepi. Achel berjalan menuju taman yang tak pernah didatangi oleh siapapun.

Seperti biasa ia duduk di bawah pohon dan memejamkan matanya seperti biasanya ketika sudah sampai di sini.

Tiba tiba ada seseorang yang meniup telinganya dan membuatnya mau tak mau membuka mata dan melihat siapa pelakunya.

Achelia [ SUDAH TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang