Part 21

8.6K 313 12
                                    

Langit malam ini sangatlah indah walau tanpa kehadiran bintang yang biasanya menghiasi langit malam.

Kini bulan itu bersinar sendiri dengan sinarnya tanpa ditemani oleh bintang. Walaupun tidak ada bintang tapi sinarnya sudah cukup untuk menerangi malam.

Achel menatap ciptaan tuhan itu dengan kagum. Ia pernah berfikir, apakah dia juga sedang memandangnya lewat bulan itu seperti yang selalu Achel lakukan setiap kali dirinya melihat bulan? Sungguh, Achel menghayal terlalu tinggi yang bisa membuatnya jatuh kapan saja.

Acgel pergi keluar kamar dan melangkahkan kakinya menuju ke atap rumah. Memandangi kota Jepara yang dipenuhi dengan lampu-lampu jalan dan penjual-penjual yang berjejer di tepi jalan.

Sebuah tangan yang kekar memeluknya dari belakang. Achel sempat terkejut dan menoleh ke belakang tapi kemudian dia bernafas lega karena bukan seorang penjahat.

"Lagi liatin apa dek?" tanya Dhito.

"Orang orang pada lewat"

"Oh"

"Abang, lepasin" pinta Achel.

"Kenapa?"

"Geli" jawabnya jujur.

"Masa?"

"Beneran ih" dia melepaskan pelukannya dan berdiri di samping Achel ikut menyaksikan orang-orang yang melintas.

"Turun, makan"

"Males"

"Makan atau motor lo abang sita" ancam Dhito.

"Sialan" desis Achel.

Dhito menarik tangan Achel turun menuju ke ruang makan. Disana sudah ada orangtua mereka yang sedang menunggu kedatangan kami. Setelah berkumpul semua, mereka pun makan.

💀💀💀

Seperti biasa, setelah acara makan malam selesai mereka berkumpul di ruang tamu untuk mengobrol ataupun menonton televisi bersama.

Tak lama bel rumah berbunyi, mereka semua menoleh ke arah pintu rumah. Salah satu pelayan di rumah mereka berlari kecil untuk membukakan pintu lalu pelayan itu kembali dan menghampiri kami.

"Nona muda ada yang nyari" ucapnya.

"Siapa?" tanya Achel penasaran.

"Gak tau non"

"Cowok apa cewek?" tanya Achel sekali lagi.

"Cowok non"

"Ciee diapelin sama pacar" goda Dhito.

"Gak punya pacar"

"Boong dosa lho dek"

"Udah udah, Achel kamu samperin temen kamu suruh masuk" ucap Refan.

"Iya pah"

Achel berjalan ke arah pintu dan membukanya. Terlihat seorang cowok sedang membelakanginya. Achel memicingkan kepalanya melihat wajah orang tersebut.

"Siapa?" dia membalikkan badannya dan tersenyum kepada Achel.

"Malam by" ucap Davin.

"Ada apa?"

"Mau ngajak lo keluar"

"Ini gue udah diluar"

"Jalan jalan babe"

"Males" tolak Achel.

"Achel, temennya diajak masuk" teriak Reyna.

"Iya iya mah" balas Achel.

Achelia [ SUDAH TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang