Part 34

4.8K 170 1
                                    

Selama pelajaran berlangsung Achel tak mendengarkan penjelasan dari guru yang sedang mengajar di depannya. Pikirannya sekarang entah pergi kemana.

"Achel" Achel mengerjap beberapa kali dan tersadar dari lamunannya saat ada orang yang memanggil namanya.

"Kamu kenapa? Daritadi ibu perhatiin kamu gak merhatiin penjelasan saya" tanya bu Farah.

"Gak papa kok bu"

"Yakin?" Achel mengangguk meyakinkan bu Farah kalau ia tidak apa apa. Sepertinya.

"Ya udah" beliau pun kembali melanjutkan pelajaran.

Satu jam berlalu tapi penjelasan dari bu Farah tak masuk ke dalam otaknya. Seperti masuk dari telinga kanan lalu keluar dari telinga kiri.

Achel berdiri dari kursinya dan meminta ijin kepada bu Farah untuk pergi ke toilet. Setelah mendapatkan ijin dari beliau, ia keluar dari kelas tapi bukan menuju ke toilet melainkan taman belakang sekolah. Berbohong sekali tak masalah kan?

Koridor ini nampak sepi tentunya karena semua kelas sedang melaksanakan kbm. Sesampainya di taman belakang, Achel pun duduk di bawah pohon seperti biasanya ketika ia datang ke sini.

Achel menutup matanya dan menikmati hembusan angin yang berhembus membuat anak rambutnya bergoyang.

Sudah sepuluh menit ia disini tapi ia enggan untuk kembali ke kelas karena suasana disini sangatlah tenang tapi Achel harus kembali takutnya nanti ia dikira bolos pelajaran oleh bu Farah.

Achel berdiri dan membersihkan rok nya yang kotor, setelah itu ia pergi dari taman.

"Kenapa lama?" tanya bu Farah ketika dirinya sampai di kelas.

"Tadi ngantri bu" lagi-lagi ia berbohong kepada beliau.

"Ya udah kamu duduk"

"Baik" Achel kembali duduk di bangkunya.

Kegiatan belajar yang sempat tertunda karena kedatangannya pun berlanjut kembali.

Kami membereskan buku kami setelah bel pergantian jam berbunyi. Bu Farah keluar dari kelas kami dan kelas kami pun menjadi gaduh.

Karena sekarang jam kosong maka tak heran kalau kelas ini menjadi ramai seperti pasar. Tak ada tugas yang diberikan oleh pak guru membuat mereka senang dua kali lipat.

Achel beranjak dari tempat dudunya dan melangkah keluar dari kelas menuju ke perpustakaan untuk ngadem.

Perpustakaan merupakan salah satu tempat yang tak pernah dikunjungi oleh kebanyakan murid, hanya murid-murid tertentu yang datang ke sini. Bahkan pengunjung tempat ini bisa dihitung dengan jari tangan.

Ketika ia masuk ke dalam perpustakaan, hawa dingin dari AC dan aroma sejuk menyambut kedatangannya.

Achel tersenyum ramah kepada penjaga perpustakaan yang bertugas lalu mencari tempat duduk di dekat jendela. Setelah menemukan tempat yang tepat untuknya, ia pun duduk dan membaca novel yang ia bawa dari kelas tadi.

Tiba tiba ada yang menepuk pundaknya membuatnya menoleh kebelakang.

"Apa?" tanya Achel kepada Sabrina yang entah bagaimana dia tau kalau ia berada di sini.

"Gak papa, tumben lo kesini"

"Oh"

"Ngapain lo disini?" tanyanya.

"Ngadem"

"Oh" Sabrina manggut manggut mengerti lalu dia duduk di samping Achel sambil mengeluarkan ponselnya dan memainkannya.

Achelia [ SUDAH TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang