Part 68

517 52 0
                                    

Achel yang tengah digendong oleh Raffi, sang most wanted di sekolah membuat dirinya menjadi pusat perhatian. Orang-orang penasaran sebenarnya hubungan mereka seperti apa sampai-sampai Raffi menggendongnya? Dan hubungan Achel dengan Petra apa? Kenapa dia begitu dekat dengan Petra? Bahkan ia berani menyuruh ini itu kepada mereka.

Sesampainya di uks, Raffi meletakkan tubuh mungil itu di atas brankar dengan hati-hati. Dia menyelipkan anak rambut Achel yang menutupi wajahnya yang pucat namun masih terlihat cantik itu ke belakang telinganya.

Tiba-tiba pintu uks terbuka, muncullah Dokter Ren. Dokter yang ditugaskan oleh orangtua Achel setelah mendengar kabar putrinya yang sakit itu. Dokter Ren tergopoh-gopoh menghampiri mereka, ia menatap mereka dan menyuruhnya untuk keluar.

Mereka mengangguk dan keluar dari uks membiarkan Dokter Ren memeriksa Achel. Tatapan khawatir terlihat jelas dari wajah teman-temannya. Mereka sangat khawatir dengan kondisi Achel sekarang, semenjak kenal Achel mereka tidak pernah melihat Achel pingsan dan ini kali pertamanya.

Tak lama setelah itu Dokter Ren keluar. Mereka langsung mengerubunginya dan bertanya ini itu kepadanya.

"Achel gimana dok?"

"Baik-baik saja kan?"

"Dia sakit apa dok?"

"Diam!" tegas Dokter Ren membuat mereka terdiam.

"Achel lagi sakit malah kalian biarkan makan yang pedas-pedas? Mau nambah dia sakit?" omel Dokter Ren.

Mereka semua terkejut, pedas? Semua orang menatap ke arah Nita yang tadi memesan makanan untuk mereka. Mereka meminta penjelasan kepada Nita, sedangkan Nita yang ditatap pun takut.

"Lo tadi mesen makanannya gimana?" tanya Raffi dingin.

"G-gue tadi mesen makanannya delapan bakso yang satu gak pedes" jawab Nita gemetar.

"Ada yang sengaja" celetuk Tissa.

"Iya"

"Kalian balik aja ke kelas, biar gue aja yang jaga Achel ini tanggung jawab gue" ujar Raffi. Mereka semua mengangguk dan pergi meninggalkan Raffi.

Raffi masuk ke dalam uks, ketika pintu uks terbuka nampaklah seorang gadis tengah tertidur pulas. Raffi menghampirinya, ditatap wajahnya yang pucat itu.

Dia duduk di samping brankar kemudian mengelus rambut Achel dengan lembut. "Cepet sembuh Chel" lirih Raffi.

Achel. Kelemahan dan kekuatan bagi seorang Adinata Raffi Bramansyah. Raffi lemah jika melihat orang yang ia sayangi itu terluka dan terbaring lemah di brankar. Dia sangat membencinya.

Achel juga kekuatannya, gadis itu mampu mencairkan hati seorang Raffi yang sudah lama membeku. Raffi yang sudah lama tidak pernah merasakan kasih sayang akhirnya ia mendapatkan kembali. Di dekat gadis itu, Raffi merasa nyaman dan tenang.

Kehidupan Raffi yang dulunya putih abu-abu kini menjadi berwarna karena gadis yang ada di depannya sekarang. Kalau diingat-ingat pertemuan mereka yang tanpa disengaja sangatlah lucu menurutnya.

Flashback on

Raffi kecil tengah duduk di bawah pohon yang berada di taman dekat rumahnya itu, dia menekuk lututnya dan menangis karena orangtuanya yang setiap hari bertengkar tiada hentinya.

Tiba-tiba ada sebuah bola mengenai kaki Raffi, dia menatap bola itu kemudian tak lama ada seorang gadis kecil menghampirinya sambil membawa boneka.

"Kamu kenapa nangis?" tanya gadis kecil itu.

"Gak" Raffi berdiri dari duduknya, dia hendak pergi tapi tangannya digapai oleh seseorang.

Achelia [ SUDAH TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang