Part 27

6.4K 215 2
                                    

Achel terbangun dari tidurnya karena suara alarm dari ponselnya. Ia meraba-raba meja yang berada di samping tempat tidurnya, mencari letak ponselnya.

Achel mematikan alarm itu dan membuka matanya yang lumayan berat. Ia merubah posisinya menjadi duduk dan mengumpulkan nyawa.

Cukup lama ia duduk di atas kasur ini sampai akhirnya ia beranjak dari kasurnya dan pergi ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

Hari ini adalah hari senin, sekaligus hari pertama masuk sekolah sekian lama mereka berlibur. Ah sungguh tidak menyenangkan jika masuk pada hari senin.

Achel keluar dari kamarnya dengan seragam putih abu-abu lengkap dengan tas yang bertengger di pundak kananku. Ia turun menuju ke ruang makan, di sana sudah ada keluarganya dan satu orang lagi. Davin.

"Baru aja mama mau bangunin kamu" ucap Reyna. Semua mata menatap ke arah Achel dan tersenyum kepadanya.

"Tumben kamu bangunnya pagi pagi?" tanya Refa.

"Kan mau dijemput sama ayang beb pah" jawab Dhito.

Achel menatap tajam ke arahnya sedangkan yang ditatap hanya memasang wajah tak berdosa.

Ia duduk diantara Davin dan kakaknya. Achel mengambil roti dan mengoleskan selai coklat. Setelah menghabiskan rotinya, ia meminum susu coklat yang dibuat oleh Reyna.

"Ayo berangkat" ajak Achel kepada Davin.

Mereka berdua berpamitan dan berangkat menuju ke sekolah.

"Kok kamu gak bilang kalau mau jemput aku sih?" tanya Achel.

"Tadi malam udah bilang ke kamu di line"

"Oh"

Achel menatap ke luar jendela mobil dan melihat orang orang yang berlalu lalang dan melihat pohon pohon serta rumah-rumah yang berada di sisi jalan.

Akhirnya mereka sampai di sekolah. Davin memarkirkan mobilnya di tempat parkir. Achel turun dari mobil diikuti oleh Davin.

Davin menghampiri Achel dan menggandeng tangannya. Semua pasang mata menatap mereka berdua. Mereka berjalan santai di koridor sekolah, tak peduli dengan mereka yang berbisik tentang mereka.

"Aduh, perfect couple sekolah udah dateng"

"Huwaa pengen dong digandeng sama Davin"

"Seharusnya yang di samping Achel itu gue bukan dia"

"Kenapa mereka bisa cocok gitu sih?"

"Davin ganteng banget tapi sayang dia milik Achel"

"Neng Achel ily" Davin menatap tajam ke orang yang berteriak keras itu. Achel menenangkannya dan menyuruh dia untuk tidak mencari masalah.

"Biarin aja" ucap Achel lalu menariknya menjauh dari cowok tadi.

💀💀💀

Davin mengantar kekasihnya itu sampai di depan kelas, dia mengacak rambut Achel dan menarik teriakan histeris dari para cewek yang ada di kelas ataupun yang sedang lewat.

"Belajar yang bener ya ibu negara" mendengar ucapannya membuat perut Achel seperti ada ribuan kupu-kupu yang menari nari di sana.

Achel mengatur detak jantungnya yang sedang bermaraton. Ia menatap kearahnya dan tersenyum, setelah itu Davin pergi dari hadapannya dan pergi menuju kelasnya yang berada di lantai dua.

Para wartawan-wartawan kelas menghampiri Achel dan menghujaninya dengan beberapa pertanyaan.

"Gimana rasanya digandeng sama kak Davin?"

Achelia [ SUDAH TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang