Part 10

14.7K 592 25
                                    

Terdengar bunyi pintu terbuka menampakkan seorang perempuan yang berjalan ke arah Achel, perempuan itu membangunkan Achel yang tertidur lelap.

"Chel, bangun ayo pulang" ucap Sabrina menggoyangkan tubuh Achel pelan.

Achel membuka matanya yang sangat berat ini, dia membenarkan posisi tidurnya menjadi duduk dibantu oleh Sabrina. Achel turun dari brankar dan Sabrina memapah dirinya keluar uks.

Mereka sudah berada di Halte, Achel mencoba menahan rasa sakit yang ada di kepalanya ini akibat jambakan dari Keyra dkk yang masih terasa sakit.

Tak lama Sabrina sudah dijemput oleh supirnya, dia menatap Achel tak mau meninggalkannya sendirian di halte. Tapi Achel meyakinkannya bahwa ia tidak apa apa.

Akhirnya Sabrina mau untuk pulang dan meninggalkan Achel sendirian. Achel menatap jam yang ada di tangannya, waktu sudah menunjukkan pukul empat sore dan Dhito belum juga menjemputnya.

Sebuah mobil berhenti di depannya, Achel mencoba berdiri tapi dirinya sudah tidak kuat menahan sakit yang ada dikepalanya. Akhirnya ia ambruk tapi ditahan oleh Dhito.

💀💀💀

Achel membuka matanya dan menatap atap yang bernuansa abu-abu, ia kenal dengan tempat ini, ini adalah kamarnya. Achel mencoba merubah posisinya menjadi duduk.

Para pelayan masuk ke dalam kamarnya berniat untuk mengobatinya tapi tiba tiba Dhito masuk dan menyuruh para pelayan itu kembali ke pekerjaannya.

Dia menghampiri Achel dan menatapnya lekat, ada semburan khawatir dan juga bersalah. Achel mengelus pipinya dan tersenyum kepadanya.

"Bang?" panggil Achel.

"Kenapa elo dandan kayak cewek nerd dan ujung ujungnya bikin elo jadi kek gini?" tanya Dhito.

"Maaf" cicit Achel sambil menundukkan kepalanya.

"Ya udah iya, sekarang gue yang rawat elo"

06.00

Jepara kali ini diselimuti kabut tipis, udara dingin di pagi hari membuat siapa saja malas untuk membuka mata dan ingin bermalas-malasan di kasur.

Seperti hal nya Achel, entah sudah berapa kali alarm ponselnya berbunyi tapi ia tak kunjung bangun dari tidurnya.

Tiba tiba selimutnya ditarik oleh seseorang, saat ia membuka matanya, ia mendapati kakaknya yang menatapnya dengan tajam.

"Bangun" seketika ide bagus terlintas dari otak Achel.

"Kepala gue masih pusing bang" ucapnya mendramatis.

"Boong"

"Aduh bang, sakit" bohongnya.

"Bangun atau gue siram?" ancamnya.

Dengan malas Achel beranjak dari tempat tidurnya dan pergi ke kamar mandi. Setelah selesai ia turun dan sarapan bersama keluarganya.

Setelah selesai Achel dan Dhito berpamitan kepada Refan dan Reyna tak lupa mencium punggung tangan mereka.

💀💀💀

Seperti biasa ketika ia sampai di sekolah, banyak pasang mata yang melihatnya dengan tatapan jijik dan tidak suka. Achel terus berjalan tak menghiraukan mereka.

Saat di koridor sekolah ada segerombolan cewek menghadangnya, Achel tersenyum miring kala melihat Keyra dkk.

Achel mencoba melewatinya tapi temannya menghalanginya terus menerus. Membuat Achel memutar bola matanya malas.

Achelia [ SUDAH TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang