Tiga puluh satu - penyamaran ashilla

916 41 1
                                    

"putus."

arka meninggalkan syeila tanpa memperdulikannya. jelas syeila tidak terima. gadis itu menahan tangan arka dan dengan cepat arka menghempaskannya.

"arka ga bisa gitu dong. kamu ga bisa mutusin hubungan kita secara sepihak"

arka hanya ngedikan bahunya acuh. saat ia ingin pergi.

PLAK

cetakan tangan syeila terlihat jelas disana. setidaknya ia bisa memperlakukan arka bukan?

"berani lo?" tanya arka sambil mengangkat satu alisnya.

zevana yang baru saja berhasil menerobos kerumunan pun berniat melerai arka. jika tidak, ia takut akan terjadi sesuatu nantinya.

"arka kita balik aja ya."

mata arka terpaku pada pergerakan zevana. ia hanya mengangguk.

tidak terima aksinya terganggu syeila menjambak rambut zevana dengan kencang.

"gua udah kira dari awal. cabe ini bukan saudara kamu kan?! jawab aku arka!"

aih drama apa yang sedang di buat oleh syeila, pikir zevana.

arka bergerak melepaskan cengkraman tangan syeila di kepala zevana. "lepas."

"tapi kita balikan."

"najis."

mau tidak mau arka melakukannya dengan sedikit kasar.

ashhh

ringis syeila memegang tangannya.

"ARKA. LEVATOR" teriak gatran dari jauh dengan panik.

bagaimana tidak? levator tampak lebih menyeramkan sekarang. berbeda sekali. mereka tampak lebih serius sekarang. arka menyeringai.

dari pada ia melampiaskan emosi pada syeila, lebih baik ia melampiaskannya pada lawan yang seimbang.

"arka jangan," tahan syeila. sebenarnya apa yang di rencanakan oleh teman temannya itu.

arka membalikan badannya dan mensejejerkan wajahnya dengan wajah zevana. "gua mau main sebentar. jangan khawatir," ia tersenyum. tangannya mengacak rambut zevana.

keributan antara Wolveranger dan levator tidak dapat terhindarkan. di antara semuanya, ada yang paling menarik di sana.

kedua ketua dari geng tersebut. guru guru sudah tidak dapat melakukan apa pun kecuali mengamankan murid murid di balik gerbang sekolah.

'van, please ngalah aja,' gumam zevana dalam hati.

wajah mereka sama sama sudah penuh akan lebam lebam.

BRAKKK

arka terpental sedikit keras di sana. revan menendangnya dengan sekuat tenaga. zevana terus mengafalkan doa. ada apa dengan revan.

"ARKA," zevana panik.

arka berusaha bangkit kembali. tetapi badannya di dorong hingga terbaring di kerasnya aspal. revan tidak membiarkan arka mengambil celah. ia naik di atas arka kan malayangkan pukulannya tepat di wajah arka. revan tampak mengerikan.

persetan dengan penyamarannya. zevana merobek roknya sedikit untuk mempermudahkannya. zevana berlari menerobos petugas keamanan yang berjaga.

"nak, sebaiknya kamu kembali ke tempat. situasi semakin tidak kondusif."

"KALAU SAYA DIAM, BAPAK BISA JAMIN MEREKA GA BAKAL DAPET LUKA SERIUS? BAPAK PETUGAS KEAMANANKAN. BANTU. BUKANNYA MALAH NONTON."

zevana tidak peduli. ia mendorong pundak bapak tadi dengan sedikit keras agar jalannya menuju gerbang terbuka.

shit, pintu gerbang ternyata sengaja di kunci dan dirinya tidak memiliki akses.

ia harus cepat mengambil keputusan. semakin lama ia berfikir akan semakin buruk juga kondisi arka.

dengan keyakinan penuh zevana memanjat pintu gerbang.

HAP

pendaratan yang bagus. mungkin hanya ada cedera kecil karena tesendiannya yang kaget.

di sisi lain anak anak zervanos mencoba manghubungi erza untuk meminta bantuan. kerena jika mereka yang turun tangan. penyamaran mereka akan ikut terbongkar.

brak

zevana mendorong kencang tubuh revan yang berada di atas arka. arka melihat gadisnya yang ada di arenanya menjadi khawatir. ia mencoba kembali untuk bangun.

PROK

PROK

revan tersenyum penuh kemenangan. semua kegiatan anggota levator terhenti. mereka semua mengembangkan senyuman sambil menatap zevana

"BERHASIL," sorak mereka gembira.

mereka membentuk lingkaran. berputar sambil melompat lompat, seperti tim sepak bola yang baru saja mendapat kemenangannnya.

zevana baru menyadari sekarang. levator sengaja untuk membongkar penyamarannya. itu tidak penting sekarang. ia membantu arka untuk berdiri.

tak lama revan menghampiri keduanya. "udah gua gak bakal ngehajar lo lagi sekarang. tujuan gua udah selesai"

revan manganggkat tangannya. jari nya menunjukan angka satu, dua, dan tiga. "WELCOME BACK CANTIKNYA LEVATOR." ucap mereka berbarengan.

Wolveranger semuanya memasang wajah bingung dan ling lung. sedangkan arka memasang wajah datar mencerna semuanya.

lavator berbaris di depan zevana dan membungkukan sekali badannya. "lapor komandan, tugas kami sudah selesai, kami mohon pamit."

mungkin jika tidak dalam kondisi seperti ini zevana akan terkekeh. dapat dari mana mereka ide seperti ini.

"JANGAN LUPA DI OBATIN LUKANYA."

"SIAP CANTIK," levator memberikan salam pamit pada zevana dengan mengegas motor mereka.

sekarang tersisa seluruh orang yang menatapnya dengan raut bingung dan emosi. pasti mereka mengira zevana adalah mata mata.

arka melepas rangkulan zevana. ia menatap zevana menuntut penjelasan.

"arka aku bisa jel--

"gua tunggu di rumah"

arka dan yang lainnya meninggalkan zevana sendiri. mereka masuk ke dalam sekolah. mungkin untuk menerima penangan medis.

orang yang sedari tadi memantau acara seru di depan sekolah itu terkekeh pelan.

"menarik"

Zevana Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang