Enam - Zervanos

1K 81 22
                                    

"VANNA"

asyra memanggil zevana dengan berteriak karena jarak mereka yang cukup jauh

"IYAAA ADA APA MAH"

"aduu bisa ga sih sehari aja ga ada teriak teriakan" gumam adam

zevana pun menghampiri asyra dan adam yang sedang berada di taman belakang. ia pun bergabung dengan mama papa nya.

"mama sama papa punya permintaan buat kamu" asyra memberikan jeda saat berbicara

"papa mohon vana jangan marah ya"

"emangnya ada apaan sih ma pa"

"mama minta kamu terima perjodohan kamu nanti"

tes

setetes air mata zevana jatuh dari mata birunya yang indah. segampang itu kah mama papa nya mengambil keputusan? apa mereka tidak memikirkan perasaan dirinya?

asyra memasang tatapan memohon kepada zevana. "vana" panggil asyra lembut

"bantu mama ya nak? temen mama sakit, dia rahasiain ini dari anaknya. dia mau anaknya sudah dapat mendamping sebelum ia meninggal"

"tapi kenapa vana mah"

"temen mama percaya sama kamu. kamu tenang aja anak nya baik kok. mungkin kamu juga udah kenal"

"siapa?"

"Arka Alfianno Gavriel"

tanpa pikir panjang vana mengambil kunci mobilnya dan berlari keluar. di kendarinya mobil sport putih kesayangannya. ia mengendari mobil itu dengan gila gilan, mungkin pengendara mobil lainnya kini telah menyumpah serapahi dirinya. Zevana meraih handphonenya dan menggunakan airpods untuk berbicara dengan orang yang sedang dia hubungi

"ro" zevana memanggil aero dengan nada pelan dan bergetar

"van? lo kenapa?"

"temuin gua disana"

"disana dimana van?! lo jangan ngebut ngebut. gua udah lacak mobil lo. kurangin kecepatan sekarang!" aero memang selalu bergerak cepat. sebenarnya aero hanya membuka suatu aplikasi yang menghubungkan handphonenya dengan mobil zevana. dengan aplikasi itu aero bisa melihat letak dan kecepatan mobil zevana

"markas"

~~~

"mau ketemu siapa mbak ke sini?" tanya bodyguard yang bertugas menjaga markas. zevana hari ini tidak menggunakan penyamarannya. tidak menggunakan topi, tidak menggunakan masker, tidak menggunakan jaket denim hitam dengan logo queen zervanos kebanggannya. ia hanya menggunakan celana pendek yang biasa ia gunakan untuk tidur dan baju putih oversized

"saya mau masuk"

"mbak ini temen saya tanya apa jawabnya apa, TURUN" kata salah satu bodyguard yang tak sabaran

"saya lagi gak mood, buka gerbangnya"

"pending mbak pergi aja deh. ini bukan tempat buat main main. jangan bikin keributan"

"saya bilang buka gerbangnya ya buka gerbangnya" zevana yang emosinya sedang tidak stabil pun merasa kesal. dengan kasar ia keluar dari mobil kesayangannya itu.

rusak? ya beli lagi, pikir zevana

ia berjalan mendekati gerbang dan berniat untuk membukanya sendiri. namun tangannya pun di nahan, sedikit kuat sehingga tangan zevana memerah. dengan emosi ia menghempaskan tangannya dan memukul perut si bodyguard

"ehh maaf ya pak saya kelepasan" begitu lah zevana. ia pandai berkelahi, bahkan sangat pandai, tetapi ia memiliki sifat tidak enakan.

"buka gerbangnya" ucap zevana sekali lagi

Zevana Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang