sekarang menunjukan pukul 11.28. zevana masih berada di rumah. sejak tadi ia di hukum oleh arka untuk menemani laki laki itu hingga tertidur.
wajah arka sangat tenang dan tampak lebih menggemaskan.
dengan perlahan zevana mengubah posisi kepala arka dari pahanya ke bantal. sebelum ia meninggalkan kamar arka ia memberikan bantal kecil untuk menemani laki laki itu tidur.
pesona arka memang tidak bisa di ragukan. bahkan saat tidur saja laki laki itu dapat membuat zevana terpesona.
dari pada ia menghabiskan waktu lebih lama lagi untuk memandang wajah arka, lebih baik ia segera berganti baju lalu menunggu lion menjemputnya.
zevana membuka pesan yang di berikan oleh lion. lion sudah dekat dan sebentar lagi akan segera sampai. berarti ia harus buru buru berganti pakaian.
gadis itu menggunakan turtleneck tanpa lengan berwarna hitam dan juga jeans hitam.
lionielzvn
gw d dpndengan cepat zevana meraih zepatu putih berlogo 3 garisnya. ia berlari ke arah depan.
lion dengan sigap membukakan pintu untuk zevana. setelah keduanya masuk ke dalam mobil, lion memberikan zevana jaket jeans berwarna abu abu gelap yang oversized kepada zevana. di belakang jaket itu ada gambar crown dan juga tulisan zervanos.
yup mereka akan memberi tahukan semuanya kepada zerga hari ini.
"bang, om hariz kan minta semua di depan beliau. vana takut, vana engga bisa ngomongnya nanti."
lion mengerti pasti zevana takut akan reaksi apa yang akan di berikan oleh zerga nantinya. tatapan tajam lion mengarah pada jalanan. zerga ia pastikan akan shock. "gua aja."
"maksudnya?"
"gua yang ngomong. lo terima jadi."
Zevana memeluk orang yang sudah ia anggap sebagai kakaknya itu. lion memang mengerti apa yang ia inginkan.
"sayang abang."
~•~
"om hariz gimana kak?" tanya zevana ketika baru saja masuk ke dalam rumah zerga.
zerga langsung mengarahkan zevana ke ruang rawat hariz. sudah beberapa hari tidak ada pekembangan dari pria paruh baya itu.
"tadi papa bangun. gua kasih tau kalo lo mau kesini, jadi papa nunggu lo dateng."
"kondisinya gimana kak?"
zerga membuang nafasnya berat. "belom ada perubahan."
batin lion sedikit tersentuh. sudah ada beberapa dokter terbaik yang di datangkan oleh zevana untuk merawat hariz. tapi tak ada yang bisa beebuar banyak. hariz tetap hanya bisa terbaring di kasurnya.
"wait coba lo hadep belakang." zevana menurut saja, pasti zerga ingin melihat jaket dari gadis itu.
tangan zerga bergerak untuk menyingkirkan rambut yang menutupi punggung zevana. matanya terbelalak. zervanos. dari mana gadis itu mendapatkannya.
"jelasin"
"kita ke om hariz dulu," jawab lion. zerga baru menyadari kalau pakaian zevana dan lion hampir sama. berpedaannya terletak pada kaos dan model jaket yang di gunakan lion
tingkat ke was wasan zerga meningkat. siapa yang tidak takut jika rumahnya di datangi oleh orang yang berperan penting dalam dunia gelap?
zerga tidak terlalu terkejut jika orang itu hanya lion. tapi ini zevana juga. gadis yang menggemaskan
mereka diam tidak ada yang mengeluarkan suara sampai mereka sampai di depan pintu ruang rawat hariz.
"malam om, vana dateng lagi hari ini. bosen kah liat vana," zevana mendekati hariz. tercetak senyum tipis di sana. jujur hariz menantikan hari ini. hari dimana ia akan melepaskan zerga
"udah makan om?" hariz menjawab dengan anggukan pelan.
"gini ga, lo buka dan baca dokumen ini dulu," lion menyerahkan lembar test DNA zerga dan zevana. terlihat jelas di situ tertulis zevana dan zerga adalah saudara kandung.
tangan zerga sedikit bergemetar. ia memandang tiga orang yang berada di ruangan itu. "apa maksudnya?"
"lo sama zevana, adik kakak. semua bukti udah ada di sana. ada satu kejadian besar yang buat lo sama keluarga lo kepisah. dan lo di temuin sama om hariz. om hariz udah cerita sama gua sama vana. untuk selebihnya kita omongin besok."
zerga menatap hariz menuntut penjelasan. ia seperti orang bego yang tidak paham akan semua yang terjadi.
ia berjalan mendekati haris. sedangkan zevana ia memeluk lion. ia menangis. usaha yang ia lakukan selama beberapa tahun ini membuahkan hasil.
"pah, zerga minta penjelasan dari papa."
sulit sekali hariz mengucapkannya karena otot mulutnya yang mulai tidak berfungsi dan nafasnya yang mulai terengah. "i-i tu... be-b--na-r"
hariz merasa nyawanya seakan tertarik dari ujung kakinya. melihat detak jantung pada mesin medis yang mulai memelan zevana segera mencoba menghubungi dokter pribadi hariz yang sudah beberapa hari tinggal di sisi lain rumah hariz.
mendengar penjelasan dari zevana, terdengar kegaduhan yang di sebabkan oleh dokter di sebrang sana. seperti barang barang yang jatuh dan juga seperti menabrak sesuatu.
zerga meluruh. ia bertekuk lutut. ia senang, tapi di lain sisi ia bingung. bingung harus bersikap seperti apa. terlalu tiba tiba untuknya
"sa-ya hariz wijaya melepas alaska zerga mirykle kepada keluarga tercinta."
kalimat terakhir dan nafas terakhir. sulit. mesin medis menunjukan garis lurus bertepatan dengan dokter yang membuka pintu ruangan. zerga menangis sejadi jadinya. tidak. hariz tidak boleh melepaskan apalagi meninggalkannya. laki laki itu mengguncang guncangkan pelan tubuh hariz yang kaku
"sudah zerga. pak hariz sudah tenang. relakan dan ikhlaskan" dokter itu menghalangi zerga untuk menyentuh tubuh hariz kembali. namun, tindakan dokter itu di hadiahi pukulan di pipinya. zerga menarik sudut kerah sang dokter
"LO DOKTER KAN? BECUS GAK LO HAH NYEMBUHIN BOKAP GUA. CEPET. CEPET BALIKIN PAPA GUA SEKARANG"
Zevana shock di sana. ia tidak sampai memikirkan hal ini akan terjadi. lion di sampingnya dengan sigap ingin melepas pelukan zevana dan melerai zerga dan sang dokter.
zerga terduduk tepat di samping ranjang hariz. tangan mungil memeluk tubuhnya. tubuh yang bergemetar itu. "vana, papa."
"stt udah yaa. kak zerga kuat. vana tau itu. ikhlasin. om hariz akan tenang disana"
KAMU SEDANG MEMBACA
Zevana
أدب المراهقينAshilla Zevana Mirykle yang ceria dan di jodohkan dengan arka yang cuek. banyak hal yang di sembunyikan oleh gadis bermata biru itu. jelas arka menentang perjodohan itu karena adanya gadis lain. tetapi ketika arka mulai menerima zevana, rahasia raha...