Lima - Wolveranger or Levator

1.1K 63 27
                                    

"gimana dia udah ada kabar?"

"belom ada rev. pas kita pertengahan kelas 11, dia udah mulai ngilang gini"

revan memijit keningnya pelan. "lo dimana sih" gumamnya

"rev wolveranger siap jam 2" dikta yang merupakan anggota Levator memberikan laporan dari tugasnya. ia spesialis memberi pesan pesan kepada musuh levator

revan menganggukan kepalanya pelan sebagai respon untuk dikta. "gua pengen sekarang kita gak main main lagi. udah cukup kita kasih kemenangan buat mereka selama ini"

zerga dan agam salah. salah mengira kekuatan mereka jauh berbeda. karna nyatanya kedua gangster itu sama kuatnya. sesuai yang di katakan revan. mereka tidak pernah melawan wolveranger dengan benar. kenapa? karena mereka kira jika mereka kalah dan berada di situasi yang gawat, 'dia' akan muncul dan membantu mereka

"revan lo yakin? kenapa kita ga coba lagi aja?" rey bangkit dan membisikan sesuatu ke revan

"ga bisa rey. kita bisa cari dia pake cara lain. gua ga bisa biarin kalian terus terusan luka atau berakhir di rumah sakit"

"rev" alex pun maju selangkah mendekati revan

"inti Levator ikut gua ke belakang"

anggota levator pun saling lirik. jujur, mereka tak apa jika harus mengorbankan badan mereka. tak lama anggota inti levator pun kembali

"lakukan seperti biasa"

~~~

Zevana baru saja sampai di istana milik adam. entah mengapa ia tidak memiliki mood untuk teriak teriak seperti biasa. kakinya melangkah menuju kamarnya.

"hiks"

"mama" gumam zevana pelan. ia mengintip untuk melihat apa yang sedang di lakukan oleh mamanya.

tampak disana asyra sedang melihat lihat album yang zevana sendiri tahu isinya. zevana yang melihat itu pun menghela nafasnya pelan. ia perlahan lahan menutup pintu kamar orang tuanya dan berlalu ke kamarnya.

"aero" panggil zevana ketika panggilan telfonnya sudah terhubung

"kenapa van? tumben ga teriak teriak"

mungkin aero bisa mendengar helaan nafas pelan dari orang kesayangannya itu

"belum ada informasi lanjut ro?" kini aero tahu kemana arah pembicaraannya ini

"zevana kangen?" zevana menarik bibirnya membentuk senyum tipis. aero memang mengerti dirinya. di sisi lain aero paham arti dari diamnya zevana

"nanti kita ke sana. gua jemput jam 12. orang tua lo udah tidur kan jam segitu? Jam 4 gua anter balik"

"iya ro"

"okey see you love"

~~~

"hey lama ga ketemu"

"udah lah ga usah banyak bacot" balas gatran. Wolveranger baru saja sampai di gedung tua tempat mereka akan melakukan baku hantam

"aduhh engga sabaran banget sih musuh kesayangan gua ini"

"najis banget kesayangan anjing"

ketua dari levator itu pun berdiri lalu memasukan tangannya ke dalam kantong celananya. ia berjalan mendekati arka dan mencodongkan badannya ke arah kuping arka

"pembunuh" bisik revan di susul oleh kekehan pelan

bughh

arka melepaskan satu pukulannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

arka melepaskan satu pukulannya. revan menyeringai dan berkata "serang"

revan membalas pukulan dan mengenai pipi arka. Wolveranger yang belum siap dengan serangan pun sempat kualahan. revan menurunkan satu tangannya ke belakang dan memberi kode ke arah teman temannya. satu tangannya ia gunakan untuk menangkis pukulan pukulan yang di berikan oleh arka. setelah sekiranya teman temannya sudah melihat kodenya, revan menahan tangan arka dan menariknya

"lo ga pantes bahagia"

arka merubah keadaan. di tarik kembali tangannya dan di bantingnya revan.

akhhh

levator yang mendengar teriakan ketuanya itu pun menoleh. kesempatan itu di gunakan oleh wolveranger untuk menghabisi mereka.

arka berdiri di atas revan dan memukul revan tanpa belas kasih. kini levator sudah tumbang. teman teman arka segera menghampiri temannya itu.

"ga, arka kalo ga di berhentiin revan bisa mati"

"tahan"

agam mengedikan bahunya ngeri, "bangsat gua ga berani"

"ky, kaf"

zaky dan kafkha pun mengerti. mereka berdua pun berjalan mendekati arka. di tariknya ke dua tangan arka. Arka yang merasa ada yang mengganggunya langsung ingin menyerang orang tersebut

"BOSSS" teriak panik zaky dan kafkha

arka tersadar dan menurunkan tangannya. ia berbalik dan berjalan meninggalkan tempat. anggota wolveranger pun mengikuti arka dari belakang.

setelah merasa suara motor motor besar wolveranger telah menjauh. revan melentangkan tangannya. "kali ini juga lo ga dateng"

prok

prok

tak lama beberapa anggota levator medis pun keluar dari tempat persembunyian mereka. mereka langsung membantu anggota anggota levator yang sudah terkapar di sana

revan lalu melihat ke sekelilingnya. "sampai kapan?"

~~~

"kita balik kemana hari ini? apartemen atau markas"

"markas"

segerombol motor besar itu mengikuti kemana motor arka yang di depan sebagai pemimpin. sesekali mereka berbicara menggunakan alat yang ada di helm masing masing

"istirahat" ucap arka ketika mereka sampai di markas. arka pun langsung naik ke lantai atas markas mereka. di sana terdapat beberapa kamar. arka membuka pintu kamarnya.

arka menghela nafas pelan. ia langsung membersihkan badannya. setelah itu ia merebahkan badannya di atas kasur. tangannya meraih bingkai foto yang berada di sebelah kasurnya. ia rindu. rindu masa masa itu.

Zevana Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang